Rabu, September 02, 2009

Perempuan Putus Asa Bisa Kena Stroke

Hati-hati bagi kaum perempuan yang sedang berputus asa, karena selain memiliki perasaan yang tidak menyenangkan juga membawa risiko stroke.

Peringatan untuk perempuan sehat yang sedang putus asa, Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut akan membentuk plak pada arteri yang berada di sekitar leher dan ini akan memicu stroke sesegera mungkin.

"Perasaan putus asa yang berlebih pada seorang perempuan akan menimbulkan risiko serangan jantung dan stroke," kata Susan Everson Rose, peneliti dari University of Minnesota Medical School seperti dikutip dari Reuters.

Studi Everson-Rose adalah orang pertama yang menunjukkan bahwa putus asa mungkin secara langsung mempengaruhi risiko perempuan sehat untuk terserang stroke.

Para peneliti itu mengamati 559 perempuan dengan rata-rata usia 50 yang tidak menunjukkan tanda-tanda klinis penyakit jantung, seperti kenaikan tekanan darah.

Untuk mengukur kadar keputusasaan, mereka mengajukan pertanyaan tentang masa depan dan tujuan pribadi masing-masing. Mereka juga mengukur gejala depresi dengan menggunakan dua jenis skala pengukuran.

Mereka juga mengambil citra ultrasonografi dari para perempuan itu untuk mengukur ketebalan arteri leher.

"Apa yang kami temukan adalah, para perempuan yang menyatakan merasa putus asa mengenai masa depan dan tujuan pribadi memiliki arteri leher yang lebih tebal lebih banyak atherosclerosis yang merupakan predictor stroke dan serangan jantung," kata Everson-Rose.

Perbedaan itu cukup signifikan bahkan setelah disesuaikan dengan faktor risiko serangan jantung yang lain termasuk usia, pendapatan, dan bahkan depresi.

Everson-Rose mengatakan tim itu mengamati secara khusus perbedaan antara perempuan yang merasa putus asa dengan mereka yang merasa depresi. Gangguan yang mempengaruhi sejumlah hal seperti tidur, selera dan suasana hati secara keseluruhan.

"Apa yang kami temukan adalah penebalan pada arteri leher merupakan gambaran khusus dari keputusasaan," katanya.

Namun demikian, kaum perempuan menyadari bahwa perasaan putus asa mungkin memiliki konsekuensi fisik.

"Jika para perempuan memiliki perasaan putus asa yang cukup kuat, hal itu berpotensi sebagai faktor penyakit kardiovaskuler, dan mereka harus mencari bantuan," katanya.(Sumber: inilah.com)

Si Seksi Lebih Hebat di Ranjang?

Satu kata yang sering mengintimidasi wanita. Memiliki tubuh seksi tak hanya melecutkan percaya diri wanita, namun bentuk tubuh bak gitar Spanyol pun memengaruhi kehidupan seks seorang wanita. Apa pasal?

Siapa yang tak ingin memiliki tubuh seksi? Tak heran bila sekarang ini banyak wanita berusaha keras guna memiliki tubuh aduhai. Usaha wanita bertubuh seksi pun membuahkan hasil yang manis. Pasalnya, dengan tubuh seksi, seorang wanita bisa memuaskan hasrat pasangannya.

"Wanita bertubuh seksi tidak selalu menjadi wanita paling bahagia. Tapi, mereka memang merawat tubuhnya agar lebih percaya diri ketika berhadapan dengan pasangannya di ranjang," papar Sex Expert, Kate Taylor.

Wanita bertubuh ideal disinyalir lebih merasa bahagia ketika bercermin dan menikmati setiap lekuk tubuhnya. Oleh karena itu, tidak heran bila tubuh seksi selalu diidamkan setiap wanita.

"Wanita obesitas tidak merasa percaya diri dengan penampilan mereka ketika beraksi di atas ranjang," jelas Kate.

Kehidupan seks pun terasa kurang "greng" lantaran ketidaknyamanan tiap kali berhubungan intim.

"Memang terdengar klise. Namun saran saya bagi para wanita obesitas untuk belajar mencintai tubuhnya sendiri agar dapat menciptakan seks hebat bersama pasangan," tandasnya. (Sumber: lifestyle.okezone.com)