Jumat, Januari 15, 2010

Seni Membuat Seks Makin Hot

UNTUK membuat seks terasa lebih panas, Anda tidak butuh cambuk, sex toys, kostum, atau roleplay. Yang Anda butuhkan adalah menjadi pribadi yang penuh percaya diri dan siap memuaskan hasrat seks pasangan.

Agar bisa mewujudkan permainan yang "liar", jangan biarkan diri sendiri terintimidasi pria. Namun, Anda juga wajib membuat ajang pertempuran menjadi lebih panas.

Simak tiga trik yang siap membuat kehidupan seks Anda dan pasangan makin hot, seperti dirangkum Sheknows berikut:

Lecut gairah si dia
Momen seksi ini bisa dapat Anda lakukan saat si dia sedang santai. Anda bisa membuatnya bertekuk lutut mengikuti arahan Anda. Caranya mudah, cukup meminta pasangan menggunakan ujung jarinya membelai kulit Anda dengan perlahan dan lembut.

Untuk membuat pasangan semakin terangsang, nikmati sensasi ini dan tambahkan sedikit desahan mesra. Sentuhan sensual yang tercipta akan membuat permainan kian memanas dan membangkitkan gairahnya.

Tetap gunakan underwear
Melihat pasangannya tampil seksi, merupakan dambaan setiap kaum adam. Karena itu, untuk menciptakan ajang ini jangan lucuti seluruh pakaian, tapi kenakanlah celana dalam saja. Dijamin pasangan akan semakin bersemangat menikmati "kencan" malam ini.

Adegan panas ini, merupakan bentuk penyiksaan kecil yang menyenangkan untuknya. Pasalnya, pasangan harus menunggu sementara waktu, hingga diperbolehkan untuk menyerang Anda. Permainan lain yang bisa Anda suguhkan ialah saling menggoda dan membelai saat bugil di kamar.

Pijatan di area genitalnya
Untuk membuat si dia fokus pada ajang pergumulan, Anda dapat menciptakan sebuah pengalaman seks hebat dengan membelai mesra kedua buah zakarnya. Lanjutkan dengan memijat area sekitar Mr P dengan lembut.

Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan aliran darah ke daerah pinggul, menambah gairah, hingga membuat pasangan semakin tak tahan dengan aksi liar Anda.

Saat pasangan hendak orgasme, tambahkan sedikit belaian mesra pada bulu-bulu di area Mr P-nya. Aksi nakal ini akan membuat si dia semakin terpesona pada Anda. (lifestyle.okezone.com)

Deteksi Dini Kanker Payudara, Yuk!

KANKER payudara, selalu menjadi momok menakutkan bagi kaum hawa. Kanker payudara menduduki tingkat kedua setelah kanker mulut rahim. Namun sayang, banyak wanita rendah kesadarannya terhadap penyakit yang satu ini.

Meski termasuk penyakit kanker yang sering kali berakhir pada kematian, tingkat kesadaran wanita dalam proses deteksi, pencegahan, dan penanganan dini penyakit ini masih rendah. Kebanyakan, mereka mengetahui menderita breast cancer (kanker payudara) saat telah memasuki stadium lanjut. Akibatnya, penanganan yang dilakukan kadang sudah terlambat.

Untuk terhindar dari penyakit berbahaya ini, sangat diperlukan diagnosis dini. Pasalnya, kanker payudara lebih mudah diobati dan bisa sembuh jika masih dalam stadium dini.

"Remaja putri, khususnya, memang masih rendah tingkat kesadarannya untuk deteksi dini soal kanker payudara," kata Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Indah Fatmawati SE MSi, Kamis (14/1/2010).

Indah memaparkan, keengganan tersebut menjadi fenomena bagi kaum hawa lantaran mereka tak ingin merasakan ada gejala aneh pada payudaranya. Rasa enggan tersebut muncul karena kekhawatiran berlebih jika dirinya menderita penyakit tersebut. Padahal, semakin dini memeriksakan diri, maka semakin cepat penanganan dilakukan.

"Keengganan untuk memeriksakan diri tersebut sebenarnya dapat diatasi dengan komunikasi persuasif yang baik. Komunikasi persuasif ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dapat melalui media massa, penyuluhan oleh dokter atau guru, dan sebagainya. Namun ibu atau saudara perempuan yang lebih tua seharusnya dapat menjadi sarana utama dalam proses penyampaian pesan ini," imbuhnya.

Untuk mendukung langkah itu, remaja putri harus digugah kesadarannya untuk rutin melakukan Breast Self Examination atau proses SADARI (pemerikSAan payuDAra sendiRI).

"Dalam mengomunikasikan pesan ini, framing pesan sangat berpengaruh dalam upaya mempersuasi remaja wanita dalam deteksi dini kanker payudara," saran Indah.

Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian. Risiko kanker payudara semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Kemungkinan wanita yang menderita kanker payudara lebih besar pada usia di atas 35 tahun. Namun kini, penderita kanker payudara sudah tak lagi mengenal batasan usia.

Dengan kondisi tersebut, maka bukan tak mungkin kaum remaja puteri dapat mengalaminya. Karena itu, ketika usia remaja, perlu diberikan pemahaman sehingga timbul kesadaran tentang deteksi dini kanker payudara. Salah satunya, melalui penyampaian pesan menggunakan framing negatif.

Hingga saat ini, breast cancer merupakan salah satu penyakit kanker yang menyebabkan kematian nomor lima tertinggi di dunia, setelah kanker paru, kanker rahim, kanker hati, dan kanker usus.

Kanker payudara merupakan penyakit di mana terdapat pertumbuhan berlebihan atau tidak terkontrol dari sel-sel (jaringan) payudara. Biasanya, kanker payudara diderita oleh wanita, walau sebenarnya kaum adam juga dapat mengidap penyakit ini. (lifestyle.okezone.com)