Senin, Agustus 09, 2010

Bumil Gemuk Berisiko Lahirkan Bayi Obesitas

MEMANG wajar ibu hamil (bumil) mengalami kenaikan berat badan. Tetapi, seharusnya kenaikan itu tidak membuat tubuhnya mengalami obesitas atau berat badan yang berlebih karena akan berisiko pada bayi yang dikandungnya.

Kehamilan adalah salah satu risiko tinggi seorang wanita menjadi gemuk secara permanen. Hal itu karena banyak ibu hamil yang menerapkan pola ”makan untuk berdua” atau jumlahnya dua kali lipat dari porsi biasanya. Sebenarnya, konsep tersebut salah karena bisa menyebabkan peningkatan bobot yang tak terkendali dan membahayakan ibu dan juga janin.

Selain mengakibatkan obesitas, wanita yang mengalami kenaikan berat badan saat hamil akan melahirkan bayi yang besar, yang membuat bayi tersebut berisiko menjadi gemuk di kemudian hari. Penelitian terbaru ini dipublikasikan pada Kamis (5/8) secara online dalam jurnal Lancet yang dibiayai oleh US National Institutes of Health.

Sejumlah peneliti Amerika Serikat meneliti semua kelahiran bayi di Michigan dan New Jersey dari 1989 hingga 2003. Dalam penelitiannya, mereka memfokuskan pada para wanita yang memiliki lebih dari satu anak, untuk meneliti kemungkinan bahwa wanita yang secara genetis cenderung obesitas dapat dengan mudah menurunkan gen mereka ke sang bayi.

Diantara lebih dari 513.000 wanita dan 1,1 juta bayi yang diteliti, para peneliti menemukan bahwa wanita yang naik berat badannya lebih dari 53 pound (24 kilogram) selama kehamilan dapat memiliki bayi dengan berat 150 gram (0,3 pound) lebih berat daripada wanita yang bertambah berat badannya sekitar 22 pon (10 kilogram).

”Tidak pernah ada kata terlalu cepat untuk memulai pencegahan terhadap obesitas,” kata Stephan Rossner, seorang profesor di unit obesitas Rumah Sakit Karolinska di Swedia yang tidak tergabung dengan studi.

”Mungkin tidak nyaman bagi para ibu untuk makan lebih sedikit dan mengubah gaya hidup mereka, tapi setelah 9 bulan perjuangan mereka akan terbayar lewat bayi mereka,” tuturnya.

Sementara itu, Institute of Medicine, sebuah organisasi kesehatan independen memberikan nasihat kepada pemerintah Amerika Serikat agar wanita normal dapat menjaga kenaikan berat badan selama kehamilan sekitar 25-35 pound (11-16 kilogram). Sedangkan wanita memiliki kelebihan berat badan dan obesitas harus mematok kenaikan antara 11-25 pound (5-11 kilogram).

“Bayi yang memiliki berat berlebih berisiko lebih tinggi untuk mengalami kelebihan berat badan sepanjang hidup mereka,” kata Dr David Ludwig, direktur program Optimal Weight for Life di Children’s Hospital di Boston, Amerika Serikat yang termasuk salah satu penulis dalam penelitian ini. Bayi yang memiliki kelebihan berat badan juga memiliki peluang lebih besari untuk menderita asma, alergi dan bahkan kanker.

Ludwig dan rekan-rekan penelitinya menemukan sebagian besar wanita cenderung memiliki jumlah kenaikan berat badan yang sama saat kehamilan, meskipun mereka seringkali lebih berat ketika mereka mengandung anak berikutnya.

Penelitian sebelumnya bahkan telah menunjukkan wanita hamil yang kelebihan berat badan akan menderita penyakit komplikasi seperti diabetes dan tekanan darah tinggi, tetapi ada juga sejumlah kecil penelitian yang menyimpulkan bahwa peningkatan berat badan bisa berarti untuk bayi.

Selain menyebabkan obesitas saat dewasa, bayi dengan badan besar juga memiliki kemungkinan tinggi untuk terjebak di jalan lahir atau memerlukan operasi caesar saat kelahiran. Dia mengatakan, saat hamil wanita makan berlebihan, beberapa kalori ekstra dapat menstimulasi pertumbuhan janin secara berlebihan. ”Janin itu berkembang di lingkungan metabolik abnormal dimana terdapat kelebihan gula darah di dalamnya,” kata Ludwig.

”Hal itu bisa mengubah proses perkembangan jaringan, organ dan bahkan mungkin kabel otak yang mengatur nafsu makan dan metabolisme,” lanjutnya, Neal Halfon, dari Center for Healthier Children, Families and Communities at the University of California, Amerika Serikat mengatakan, pencegahan obesitas dalam rahim tidak menganjurkan ibu hamil untuk menurunkan berat badan secara drastis, tetapi lebih kepada memperbaiki diet dan olahraga.

Saat obesitas disebabkan oleh berbagai faktor, beberapa ahli mengatakan bahwa hubungan antara berat lahir dan obesitas di kemudian hari harus membuat perempuan lebih sadar betapa berat badan ideal yang mereka harus penuhi selama hamil.

”Ini merupakan pesan yang sangat penting bagi semua wanita hamil,” kata Arne Astrup, seorang profesor nutrisi di University of Copenhagen, Denmark.

”Kalau ibu tidak berhati-hati, anak mereka akan lahir dengan badan gemuk atau menderita diabetes bahkan sebelum dilahirkan,” terangnya.

Sebelumnya penelitian lain menunjukkan, ibu hamil yang mengalami kelebihan berat badan saat hamil, sekitar 82 persen lebih rentan mengalami kelahiran dini atau melahirkan bayi prematur. Bayi prematur adalah semua bayi yang lahir sebelum kandungan mencapai usia normal 37 minggu.

Data yang diperoleh ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan ilmuwan McMaster University, Kanada dan telah dipublikasikan secara online pada British Medical Journal.

”Secara umum, peningkatan risiko kelahiran diinduksi sebelum 37 minggu kehamilan pada wanita obesitas adalah 30 persen dibandingkan dengan wanita dengan berat badan normal,” jelas Sarah McDonald, seorang professor di McMaster University di Ontario, Kanada.

Sarah juga mengungkapkan bahwa ibu hamil dengan obesitas juga lebih mungkin untuk menderita komplikasi kehamilan seperti diabetes dan tekanan darah tinggi, yang akhirnya dapat meningkatkan risiko untuk melahirkan lebih dini.
(Koran SI/Koran SI/tty)

Pindang Srani

Seperti kita ketahui bahwa daging ikan lebih besar manfaatnya daripada daging sapi atau ayam. Dengan kandungan asam lemak omega 3, ikan dapat mengurangi peradangan didalam tubuh seperti peradangan pada pembuluh darah, sehingga mengurangi risiko penyakit jantung dan kepikunan.

Bahan-bahan:
- 500 gram ikan sumbal/sukil
- 2 biji lombok merah
- 5 biji blimbing wulu
- 1 potong serei
- 3 lembar daun jeruk purut
- 1 ruas laos
- 1 ruas jahe

Bumbu-bumbu:
- 3 iris kunir
- 1 butir kemiri
- Garam secukupnya
- Gula secukupnya
- 5 biji bawang merah dirajang halus
- 2 biji bawang putih dirajang halus

Cara Membuat:
- Bersihkan ikan sumbal/cukil kemudian potong sesuai selera.
- Lumuri sedikit garam, asam dan satu potong kunir untuk menghilangkan bau amis. Diamkan selama 15 menit.
- Goreng ikan yang sudah diremdam sebelumnya.
- Secara terpisah goreng bawang putih dan bawang merah sampai menguning.
- Masukkan rajangan lombok merah, bumbu yang telah dihaluskan terlebih dahulu, potongan blimbing wulu dan sedikit air.
- Masukkan gorengan ikan.
- Setelah mengental, angkat dan sajikan bersama sawi putih (bila perlu). [mor]