Senin, Mei 09, 2011

Pria Ingin Dengar Wanita Ucapkan Ini di Ranjang

BAGI pria, tidak ada yang lebih seksi ketimbang mendengar sang istri mengerang dengan kencang saat bercinta. Suami bahkan terangsang lebih hebat saat istri “berisik” sambil meneriakkan nama dia saat intercourse.

Lebih lanjut, berikut ini beberapa poin yang ingin didengar suami di ranjang, seperti dikutip Sheknows.
Meneriakkan nama suami
Suami ingin tahu Anda tidak membayangkan pria lain saat sedang bercinta dengan dirinya, dengan cara meneriakkan nama suami atau mengucapkan kata-kata nakal sepanjang “intercourse”. Untuk memudahkan Anda, erangan atau sedikit “ooohh” akan membuat dia terus terangsang.

Mendeskripsikan setiap aksi
Pria kurang menyukai aktivitas ranjang yang sunyi. Suami akan sangat senang dan terangsang jika Anda mau mendeskripsikan setiap aksi yang Anda lakukan terhadap tubuhnya, seperti “Ingin tahu apa yang akan aku lakukan sekarang? Penjamkan matamu. Rasakan setiap inci kehangatan ciumanku. Bagaimana rasanya?”. Lakukan hal yang sama dengan mengutarakan apa yang Anda rasakan di setiap aksi suami ke tubuh Anda.

Utarakan fantasi seksual Anda
Penuhi kebutuhan seksual Anda dengan berbagi fantasi. Apa yang ingin suami lakukan malam ini, bagaimana kecepatan dan kedalamannya. Suami senang istri yang mengutarakan fantasi seksualnya tanpa ragu maupun malu-malu.

Kata-kata “nakal”
Keintiman di atas ranjang, tidak selamanya harus dinikmati dengan kedua bibir tertutup. Untuk membuat aksi suami lebih dahsyat, lontarkan kalimat-kalimat seperti, “Ya, benar di situ. Lebih cepat”, “Saya sangat menginginkanmu!”, atau “Rasanya menakjubkan!”.

Kreativitas istri
Serupa dengan wanita, pria juga merasakan ketidakamanan, maka melontarkan kalimat-kalimat yang menandakan Anda menikmati setiap aksi suami di atas ranjang, justru membantunya lebih percaya diri untuk meneruskan aksi seks ke tingkat yang lebih hebat. Mengeluarkan suara layaknya kucing yang kenikmatan saat dibelai akan terdengar lebih baik daripada tidak sama sekali.
(tty)

Ini, Kiat Cegah Kanker Serviks !

Kanker Serviks! kata yang cukup mengerikan di telinga perempuan. Pasalnya, penyakit ganas ini menduduki peringkat teratas sebagai pembawa kematian.

Tak seperti jenis kanker lain yang masih misterius penyebabnya, kanker serviks sudah diketahui penyebabnya. Kanker yang menyerang leher rahim ini disebabkan oleh human papilloma virus (HPV).

Tapi, tak perlu khawatir bila sejak awal kita sudah melakukan pencegahan. Karena justru, menurut ahli kebidanan dan kandungan RS. Kanker Darmais, dr. Nasdaldy, SpOG , pencegahan menjadi bagian terpenting dari risiko kanker.

"Caranya dengan mencegah terpaparnya substansi yang menyebabkan risiko terjadinya kanker tersebut," tandasnya.

Meski kanker serviks menakutkan, namun kita semua bisa mencegahnya. Anda dapat melakukan banyak tindakan pencegahan sebelum terinfeksi HPV dan akhirnya menderita kanker serviks.

Berikut, beberapa cara praktis yang dapat Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

Pemeriksaan rutin.
Sejak 50 tahun ke belakang Pap smear sudah mengurangi kematian yang berhubungan dengan kanker leher rahim sampai 70%. Sebaiknya Pap smear dilakukan 3 tahun setelah memulai aktivitas seksual atau setelah memasuki usia 21 tahun. Dan pemeriksaan ini seharusnya dilakukan lagi tiap tahun.
Wanita yang berusia lebih dari 30 tahun dan hanya memiliki 1 partner seks dapat melakukan pemeriksaan rutin tiap 3 tahun saja, apabila sebelumnya sudah rutin melakukan pemeriksaan dan hasilnya negatif.

Vaksinasi HPV
Vaksinasi ini sebaiknya dilakukan sebelum wanita aktif secara seksual. Dan sudah dapat dilakukan sejak usia 9 tahun.

Mengurangi jumlah partner seks
Menurut statistik, semakin banyak seorang wanita memiliki partner seks maka semakin besar pula kemungkinan tertular virus ini. Mungkin kondom dapat membantu, namun dia tidak sempurna untuk memblokir transmisi HPV.

Tunda kegiatan seksual
Menunda waktu untuk menjadi seorang wanita yang aktif secara seksual. Semakin muda seorang wanita memulai hubungan seks, semakin besar kemungkinan perkembangan kanker ini di kemudian hari.