Jumat, Oktober 30, 2009

Seks, Sarapan Pagi Paling Oke

SARAPAN seks di pagi hari? Mungkin selama ini Anda tak biasa membayangkannya, terlebih di hari-hari kerja. Sebagian besar pasangan berhubungan seks di sore hari atau di malam hari. Padahal, seks pagi hari punya kenikmatan yang sangat berbeda.

Seks malam hari banyak dilakukan orang karena percaya bahwa setelah tepat matahari terbenam adalah waktu yang tepat untuk bermesraan. Terlebih lagi banyak orang beranggapan, gairah seks akan muncul.

Tak ada salahnya mencoba melakukan hubungan seks di pagi hari. Hubungan seks tak mengenal waktu, juga tempat, tentunya dengan batasan norma. Selain sebagai alternatif dari keadaan-keadaan yang kurang menguntungkan, hubungan seks di pagi hari ternyata menyimpan kehebatan tersendiri.

Hubungan seks pada pagi hari tidak hanya berfungsi sebagai penghilang stres. Hal yang lebih menguntungkan, Anda merasa dicintai sehari penuh, diperhatikan, dan juga dipenuhi kebutuhan psikologisnya. Meski demikian, hubungan seks pagi hari sering dikeluhkan karena beberapa sebab. Misalnya terburu-buru karena mengejar jam kantor atau mungkin masih merasa mengantuk. Tapi bukan berarti hubungan seks pagi hari tak menyenangkan.

Berikut ini ada empat rahasia kehebatan hubungan seks pagi hari, yaitu:
Mimpi erotis menjadi kenyataan
Jika Anda pernah bermimpi erotis dan pikiran Anda sulit melupakannya, maka inilah cara yang tepat untuk Anda mengalami mimpi yang erotis, yang bisa menimbulkan gairah baru dalam berhubungan seks. Tidak harus selalu sama dengan kejadian yang Anda alami sewaktu mimpi, tetapi Anda bisa bereksplorasi sesuai kata hati.

Anda lebih bergairah
Penelitian membuktikan bahwa tingkat hormon testoteron lelaki lebih tinggi di saat pagi hari. Lelaki yang biasanya terbangun setelah tidur, yang berarti bisa berhubungan seks secara lebih mudah, bahkan tanpa harus melakukan pemanasan yang begitu lama. Secara psikolgis, Anda juga makin percaya diri ketika pasangannya siap menerima.

Perempuan lebih mudah mencapai orgasme
Bangun tidur adalah keadaan paling rileks, keadaan yang paling menguntungkan bagi pasangan suami-istri untuk mencapai orgasme, khususnya perempuan, karena dalam hal ini sangat mutlak. Bangun pagi seperti membuka lembaran hidup baru, ketika tekanan hidup belum menghimpit. Sedangkan malam hari, konsentrasi pikiran Anda seperti mengulang lagi kejadian sebelumnya.

Anda bisa menjadikan sebagai perangsang
Hubungan seks pagi hari akan memberi warna seluruh sisa hari yang Anda jalani. Setelah melakukan hubungan seks di pagi hari, mungkin Anda terkenang pada waktu setelahnya. Anda mungkin akan menelepon pasangan Anda untuk saling berbagi pengalaman Anda tentang kejadian tadi pagi yang menyenangkan. Di saat inilah hubungan sebagai pasangan suami-istri makin terjalin erat. Bagaimana dengan Anda? (Sumber: lifestyle.okezone.com)

3 Posisi Orgasme Paling Oke

MASALAH orgasme menjadi masalah serius dalam suatu hubungan intim. Pasalnya, banyak wanita mengalami kesulitan mencapai puncak kenikmatan seks. Ada beberapa faktor penyebab wanita sulit mencapai orgasme, di antaranya tidak memahami posisi atau gaya hubungan seks.

Riri & Yoez dalam bukunya "Tip & Trik Menggapai Kenikmatan Seksual" menjelaskan, posisi hubungan seks sangat mempengaruhi rangsangan yang dihasilkan. Karena itu disarankan untuk memahami posisi-posisi seksual yang dapat memberikan rangsangan lebih, sehingga orgasme yang dihasilkan juga akan lebih baik.

Berikut ini tiga posisi yang bisa memberi solusi:
1. Modifikasi posisi missionary
Anda mungkin pernah mencoba posisi missionary standar sebelumnya. Tetapi banyak wanita mengeluh karena tidak dapat mencapai orgasme dengan posisi pria di atas.

Cobalah modifikasi posisi dengan terlentang, sementara kaki Anda di atas bahu pasangan. Ini adalah posisi bagus jika Anda menginginkan stimulus klitoris untuk mencapai orgasme dan merupakan cara terbaik untuk mulai merasakan orgasme G-spot.

Selain itu pasangan lebih leluasa mengontrol rangsangan G-spot, sementara Anda juga dapat memainkan klitoris untuk membantu mempercepat orgasme.

2. Berhadapan di tempat duduk tanpa sandaran
Posisi ini memberikan Anda kenyamanan lebih dan keseimbangan yang sama. Keduanya tidak akan merasakan beban karena saling berhadapan. Posisi ini memberikan rangsangan lebih pada G-spot dan posisi terbaik bagi Anda berdua untuk belajar bagaimana menurunkan dan meningkatkan rangsangan G-spot.

3. Berdiri dari belakang
Posisi ini lebih populer dengan istilah "doggy style" di mana wanita mengambil posisi dengan tangan dan lututnya, sementara pria masuk lewat belakang. Tetapi jika Anda mencoba sedikit bungkuk ke depan, Anda akan menemukan tekanan pada G-spot dibanding posisi doggy style tradisional. (Sumber: lifestyle.okezone.com)

5 Alasan Pria Puasa Seks

LAKI-LAKI mendambakan seks? Tidak juga. Kadang laki-laki sama sekali tak ingin melakukan seks hingga istri kerap mengeluhkannya.

Apakah laki-laki pasangan Anda masuk ke dalam golongan ini? Yuk, cari tahu alasan laki-laki memilih "puasa" seks!

Terlalu sering onani
Laki-laki yang terlalu asyik onani kadang tidak membutuhkan "lawan main" dalam memuaskan libidonya. Topik ini kian mengemuka terutama sejak internet berkembang pesar, khususnya cybersex. Laki-laki suka berimajinasi dengan sosok yang mereka temukan di majalah, internet, atau video. Akan jadi masalah jika mereka melupakan pasangan "nyata" di dunia nyata.

Fungsi seksual terganggu
Sejumlah laki-laki yang mengalami disfungsi ereksi, ejakulasi dini, atau ejakulasi lama sekalipun, akan menghindari seks dengan pasangan. Ketimbang gagal sebelum "berperang", para laki-laki ini lebih suka tidak memulainya sama sekali.

Beda pendapat dengan pasangan
Laki-laki juga bisa ngambek jika beda pendapat dengan pasangan dan melampiaskannya dalam aksi "puasa" bercinta. Sebagian laki-laki memilih "menghukum" pasangan dengan tidak melakukan aktivitas di tempat tidur hingga konflik teratasi.

Stres
Stres hampir selalu menjadi penghambat utama urusan bercinta. Stres ini bisa disebabkan oleh berbagai bentuk, misalnya kesulitan keuangan, sakit pada anggota keluarga, perubahan di tempat kerja, dilema keluarga, dan isu yang melibatkan keluarga besar. Tentu saja masih ada hal lain yang berpotensi sebagai sumber stres selain yang disebutkan tadi.

Kurang tidur
Saat laki-laki berusia puber atau 20-an, keinginan untuk melakukan seks kadang melebihi minat tidur, apalagi jika baru saja memulai hubungan. Namun, seiring pertambahan umur dan hubungan itu sendiri, minat bercinta juga surut. Apalagi kelelahan dan kurang tidur. (Sumber: lifestyle.okezone.com)

Stop Jadi Orangtua Overprotektif!

Butuh penanganan ekstra hati-hati agar si kecil tumbuh menjadi anak sesuai yang Anda harapkan.

Bukan pekerjaan mudah menjadi orangtua. Seringkali cara orangtua mendidik anak terlalu berlebihan. Bahkan cenderung menjadi hyperparents, yakni tipe orangtua yang mencoba mendidik anaknya sedini mungkin.

Ini dapat dilihat dari beberapa kebiasaan yang dilakukan para orangtua belakangan. Sejak dalam kandungan, banyak orangtua menstimulasi anaknya dengan musik, seni dan daftar bacaan pustaka, sebelum si kecil dapat bergerak.

Banyak orangtua jadi terobsesi dengan memaksa anak untuk menguasai sesuatu dengan cepat. Terkadang mereka juga overprotektif, terlalu menguasai dan memberikan kontrol yang berlebihan terhadap anak-anaknya. Padahal cara ini dapat membuat si kecil merasa tertekan.

Agar anak tidak merasa tertekan dan merasa memiliki orangtua yang overprotektif, ada beberapa cara yang mungkin dapat membantu Anda lebih relaks, dan membantu si kecil merasa leluasa serta mampu mengeksplorasi dan mempelajari dirinya sendiri, seperti kutipan yang dilansir dari WebMd.

1. Ketika Anda dalam keadaan marah, raih dan peluklah si kecil. Ketimbang memarahi atau memukulnya, akan lebih baik jika Anda menunjukannya dengan cinta. Cara ini sekaligus mengajarkan dan memperkenalkan si kecil akan kasih sayang.

2. Perlakukan anak dengan kebaikan dan cobalah menghargainya. Sepertinya hal sederhana, tapi banyak orangtua yang sedikit memberikan rasa penghargaan kepada anak, hanya karena Anda menganggap mereka masih anak-anak.

3. Jangan berikan harapan terlalu besar. Seringkali orangtua memiliki harapan yang terlalu tinggi pada anak-anaknya, entah dalam hal akademis, olahraga atau mengharapkannya menjadi anak yang menguasai bidang tertentu meskipun bukan itu yang diinginkannya.

4. Biarkan anak bermain dan mengeksplorasi dirinya. Berhentilah menjadi seseorang yang overprotektif. Biarkan mereka menikmati masa anak-anaknya, dengan bermain sepeda, berlarian atau mengeksplorasi alam.
Dengan catatan Anda harus tetap mengajarinya tentang bahaya dan keselamatan, tanpa harus membatasi kebebasannya di usia anak-anak.

5. Biasakan mengatakan 'ya' ketimbang kata tidak. Umumnya orangtua sering kali mengatakan tidak saat menolak keinginan si kecil. Berhentilah terlalu mengontrol si kecil dan berikan sedikit kebebasan padanya. Tapi ini bukan berarti Anda harus selalu berkata 'ya' setiap saat, karena terkadang kata penolakan juga diperlukan. Namun setidaknya carilah kata-kata yang lebih halus dalam pengucapannya.

6. Jangan memaksanya belajar secara berlebihan dan jangan halangi keinginannya. Para orang tua selalu berusaha mengajarkan berbagai macam pengetahuan pada anak-anaknya. Tapi yang perlu Anda ketahui, anak-anak akan belajar secara alami meskipun tanpa orang tua.
Yang perlu Anda lakukan hanyalah mendorong dan merangsangnya untuk bisa mengekplorasi dirinya. Buatlah mereka menyukai sesuatu hal.

7. Coba lihat sesuatu hal dari sudut pandang si kecil. Jika Anda marah akan sesuatu, itu karena Anda hanya melihatnya berdasarkan perspektif Anda. Sementara anak memiliki sudut pandang berbeda. Jika Anda dapat memahami pandangannya itu, maka Anda bisa meredam emosi pada si kecil. Bahkan Anda akan membuat segala sesuatunya menjadi lebih baik.

8. Jika si kecil berulah, cobalah mencari tahu mengapa dia melakukan itu dan segera temukan solusinya. Sering kali mereka berulah hanya karena ingin mendapatkan kebebasan, mencari perhatian, atau karena ingin disayang.

9. Jangan pernah mengubah si kecil. Anda tidak perlu membentuknya menjadi sosok anak yang sempurna, karena dia telah sempurna dengan segala yang ada pada dirinya.

10. Coba untuk relaks. Nikmati setiap waktu yang ada dengan si kecil, karena mereka tidak akan selamanya berada di sisi Anda. (Sumber: inilah.com)

Tumis Pakis Udang Kering

Ingin menyajikan masakan berbeda untuk keluarga? Tumis pakis udang kering bisa dijadikan pilihan.

Bahan-Bahan:
- 1 kg pakis muda, ambil pucuknya
- 30 gram udang kering, rendam air panas hingga lunak, haluskan
- 2 lembar daun salam
- 2 buah lengkuas, iris tipis
- 1 buah tomat, iris panjang
- 100 ml air
- Margarin secukupnya

Bumbu yang dihaluskan:
- 10 cabe merah keriting
- 5 siung bawang merah
- 2 siung bawang putih
- 1 sendok teh gula merah
- 1 sendok teh garam

Cara membuat:
- Panaskan mentega, tumis bumbu halus, lengkuas, dan daun salam
- Masukan ebi yang sudah dihaluskan, masak hingga matang dan harum
- Masukkan pakis, tomat, air, masak hingga bumbu meresap dengan api kecil
- Jika pakis sudah matang, angkat. Siap untuk disajikan. (Sumber: inilah.com)

Posisi Seks Aman Wanita Hamil

Hamil, bukan menjadi halangan untuk tetap melakukan hubungan intim. Malah, sebagian orang percaya berhubungan seks ketika hamil dapat membantu memperlancar proses persalinan.

Menurut Dr. R. Muharam, Sp.OG dari Sam Marie Family Healthcare, waktu yang tepat untuk berhubungan seks sewaktu hamil adalah setelah trimester pertama hingga usia 7 bulan.

Pada waktu ini, ibu hamil sudah relaks dan kondisinya sudah jauh lebih enak. Pada trimester pertama kehamilan, sebaiknya Anda menunda hubungan seks terlebih dahulu. Pasalnya, hubungan seks di awal kehamilan mudah terjadi kontraksi. Ari-ari belum terbentuk sehingga dapat mengakibatkan keguguran bila tejadi kontraksi dahsyat.

Khusus untuk posisi seks yang aman, menurut Dr Arju Anita SpOG dari RSU JMC, Jakarta, ada beberapa posisi yang bisa digunakan, yaitu :

1. Posisi wanita diatas (Woman On Top)
Posisi ini yang paling nyaman untuk banyak ibu hamil terutama karena wanita hamil dapat mengontrol kedalaman penetrasi. Gerakan yang bisa diambil pun dapat terkontrol, seperti naik turunnya Mrs V kepada Mr. Dick.

2. Posisi duduk.
Posisi ini biasanya pada kehamilan pertengahan atau lanjut dimana tidak memerlukan banyak gerakan. Pria duduk dan wanita duduk diatasnya saling berhadapan atau membelakangi pria bila perut sudah sangat besar.

Pada posisi ini pria bisa membantu dengan mengangkat pinggul pasangan agar proses naik turun antara Mr. Dick dan Mrs. V bisa berjalan dengan baik. Agar sensasi ML tetap terjaga, lakukan juga foreplay dengan mengusap atau mengecup puting payudara pasangan. Dimana, biasanya pada saat kehamilan, payudara wanita memiliki tingkat sensitivitas yang sangat tinggi.

3. Posisi setengah duduk.
Posisi ini tidak menekan perut. Anda mengambil posisi duduk dan suami berlutut dengan satu lutut untuk menahan berat badannya. Atau Anda dapat mengangkat kedua kaki ke atas pundaknya.

4. Posisi Dr. Ruth dan Dr. Amos (berlutut atau berdiri)
Yakni dengan berbaring telentang, letakkan salah satu kaki atau keduanya pada bangku yang diletakkan tidak jauh dari tempat tidur. Ambil posisi bebas bergerak dengan sedikit memiringkan tubuh ke kiri dan kanan untuk menambah kenikmatan.

Atau coba minta pasangan berlutut atau berdiri di antara kaki, lakukan cumbuan klitoris dengan jari tangan dan anggota tubuh lainnya. Saat akan melakukan penetrasi,coba lakukan perlahan dengan posisi yang bisa membuat pasangan bebas bergerak.

Yang paling penting dari semua posisi seks selama kehamilan ini adalah jangan meletakkan berat badan anda ke perut ibu hamil selama hubungan seksual atau batasilah tekanan di perut ibu hamil. (Sumber: inilah.com)