Jumat, Januari 20, 2012

Warna Merah Ternyata Bikin Langsing?

Bikin tubuh langsing tidak hanya cukup dengan diet dan olahraga. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa bersantap dengan menggunakan piring berwarna merah akan lebih mudah menurunkan berat badan.

Para ilmuwan yang tergabung dalam sebuah penelitian di Jerman dan Swis menyebutkan menyebutkan bahwa makan dengan piring berwarna merah dapat menurunkan efek napsu makan seseorang dan cocok bagi mereka yang sedang menjalani proses diet.

Seperti dikutip Dailymail, penelitian melakukan survei terhadap 41 pelajar laki-laki yang diminta untuk minum teh dengan cangkir berwarna merah dan biru. Hasilnya, para responden yang menggunakan cangkir merah terbukti hanya meminum kurang dari 44% teh dari cangkir biru.

Begitu pula pada percobaan kedua penelitian. Sekitar 109 orang diminta makan 10 kue kering dalam piring berwarna merah, biru dan putih. Mereka yang makan dengan piring merah lebih sedikit menghabiskan pretzel dibandingkan warna piring lainnya.

Sementara itu, para ilmuwan juga menyajikan makanan dalam piring merah atau minum dari gelas berwarna bisa mengurangi jumlah porsinya hingga 40 persen.

Peneliti menjelaskan bahwa warna merah mendorong orang untuk menghindari porsi makanan dan cemilan, karena warna tersebut berkaitan dengan simbol akan 'bahaya, larangan dan penghentian'.

Para peneliti juga menghimbau agar pemerintah dan industri makanan menggunakan kemasan berwarna merah untuk makanan tidak sehat sebagai bentuk pencegahan, dan bisa juga menggunakan interior warna merah di pub atau club malam untuk mencegah orang minum lebih banyak.

"Merah mungkin dianggap sebagai alarm atau sesuatu yang lama," jelas Ursula Arens dari British Dietetic Association. [mor]

Ukuran Payudara Ternyata Pengaruhi Risiko Diabetes

Sebuah studi baru menyebutkan bahwa ada suatu hubungan antara ukuran payudara dengan risiko diabetes. Pemilik ukuran payudara besar rentan terserang penyakit tersebut.

Para ilmuwan yang tergabung dalam sebuah penelitian di Harvard University, Amerika mengungkapkan perempuan dengan payudara kecil termasuk mereka yang lebih rendah risiko mengidap diabetes tipe 2, dibandingkan mereka yang cenderung berukuran besar.

Studi yang juga dilakukan Universitas Toronto di Kanada tersebut menyurvei 92.106 perempuan dan menemukan bahwa mereka yang memiliki ukuran cup lebih besar pada usia 20 tahun berisiko terkena diabetes hingga tiga kali lipat dibandingkan mereka yang berukuran kecil.

Prof. Joel Ray menjelaskan hasil temuan ini berkaitan dengan bagaimana pertumbuhan payudara ketika masa pubertas.

"Pubertas ditandai dengan meningkatnya resistan insulin, kondisi tubuh yang tak mampu menyerap glukosa yang menyebabkan kadar gula darah menjadi tinggi dan menjadi cikal bakal diabetes tipe 2," jelas Joel.

Pada remaja yang sehat, kondisi ini akan menghilang setelah pubertas berakhir. Akan tetapi, inilah yang mungkin menyebabkan gadis-gadis tersebut lebih beresiko menderita diabetes di kemudian hari. [berbagai sumber/mor]