Rabu, Maret 17, 2010

Agar Libido Tak Loyo Usai Melahirkan

DUA bulan sudah Anda bergelut dengan bayi yang baru saja Anda lahirkan. Kesibukan mengurusnya belum usai, dan saat itu pula suami menekan Anda untuk hubungan seks. Tapi, tiba-tiba Anda merasa tidak tertarik. Lantas, apa yang harus Anda lakukan?

Usai persalinan, Anda merasa libido perlahan surut. Penyebabnya sangat beragam, bisa karena kerepotan mengasuh anak, kurang tidur, trauma dengan proses persalinan, takut sakit saat hubungan seks, stres, perubahan hormon, dan sebagainya. Sementara sang suami sudah tak sabar ingin segera menyalurkan hasratnya, setelah menahan diri berpuluh-puluh hari tidak “menyentuh” Anda.

Ginekolog Tracy W Gaudet MD menegaskan, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengakui bahwa Anda tidak sendirian. Kenyataannya, banyak ibu baru mengalami penurunan libido. Gaudet yang juga penulis “Body, Soul, and Baby: A Doctor's Guide to the Complete Pregnancy Experience, From Preconception to Postpartum” tersebut membeberkan tiga tip untuk membantu Anda melalui masa sulit ini, seperti dilansir Fit Pregnancy.

Bersabar
Pahami perubahan-perubahan besar yang terjadi pada tubuh dan pikiran Anda, kemudian besarkan juga hati pasangan. Sementara mayoritas wanita secara fisik dapat berhubungan seks enam minggu setelah melahirkan, nyatanya hampir semua wanita perlu lebih banyak waktu untuk beradaptasi dengan peran baru mereka.

"Jelaskan kepada suami Anda bahwa hal tersebut adalah normal, sebuah pengalaman temporer yang dirasakan banyak wanita. Jika Anda mencoba untuk mendorong kekuatan diri demi kesenangannya, seks bisa jadi tidak nyaman dan mengurangi keinginan Anda terhadap seks kemudian hari, bahkan lebih parah,” ujar Gaudet.

Memprioritaskan waktu berdua
"Ketika Anda sibuk dengan bayi baru, waktu pribadi dengan suami biasanya merupakan hal pertama yang tak lagi terjadi. Itu sebuah kesalahan,” tukas Gaudet.

Untuk wanita, jelasnya, libido sering dikaitkan dengan perasaan terhubung, dan itu sulit dicapai jika Anda hanya berhubungan satu sama lain dalam memenuhi peran sebagai orangtua, bukan pasangan hidup.

Buatlah rencana kencan dengan suami, sesegera mungkin. Dan saat bersamanya, lupakan sejenak urusan rumah dan anak. Ini waktunya Anda dan suami merasakan kembali momen berdua seperti sebelum menikah dulu.

Kreatif
Bila Anda siap berhubungan intim lagi untuk pertama kalinya setelah melahirkan, pertimbangkan untuk mengesampingkan hubungan seksual secara langsung. Anda dan pasangan bisa saling memuaskan dengan bentuk kesenangan lain selain penetrasi.

"Setelah Anda memiliki bayi, ketakutan terhadap rasa sakit adalah hal umum. Dengan tidak melulu fokus pada intercourse, Anda akan jauh lebih rileks dan bisa menikmati pengalaman seksual yang lain,” kata Gaudet.
(lifestyle.okezone.com)

Kanker Payudara Menyerang Remaja

DARI waktu ke waktu, jumlah penderita kanker payudara di Indonesia terus bertambah. Yang mengkhawatirkan, beberapa tahun terakhir pasien kanker payudara mulai menyerang kalangan muda.

Mitos yang mengatakan kalau kanker payudara kerap menyerang perempuan yang sudah berusia di atas 30 tahun, sepertinya terpatahkan. Pasalnya, kini usia penderita kanker payudara semakin bergeser ke perempuan yang berusia muda alias anak baru gede (ABG).

Data yang dihimpun Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta menyebutkan banyak penderita kanker payudara pada usia relatif muda. Bahkan, tidak sedikit remaja putri usia empat belas tahun menderita tumor di payudara. Hal ini tentu saja menyedihkan dan meresahkan.

”Terakhir saya tangani itu usianya masih 15 tahun. Itulah kenyataan problem yang kita alami,” kata Ketua Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta Dr Sutjipto SpB(K) Onk saat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama kemitraan dengan Ristra Group di House of Ristra, Radio Dalam, Jakarta.

Sutjipto mengungkapkan, dahulu saat dirinya masih baru menjalani profesi dokter, kira-kira 40 tahun yang lalu, penderita kanker payudara masih didominasi wanita usia di atas 35 tahun. Makin bertambah tahun, usia penderita malah terus menurun.

”Mulai lima tahun terakhir, kasus di bawah 25 tahun makin bertambah,” ujarnya.

Kenyataan ini, terang dia, memang belum diketahui penyebab pastinya karena penyakit kanker berhubungan dengan multifaktor.

Tetapi yang terpenting sekali, tegas Sutjipto, adalah terkait gaya hidup (lifestyle) seseorang, terutama mengonsumsi makanan tidak sehat (junk food), merokok, alkohol atau bisa juga karena telat menikah.

”Saat ini banyak wanita yang lebih mementingkan karier sehingga telat menikah. Itu juga jadi faktor risiko karena mereka bisa jadi melahirkan anak di usia 35 tahun ke atas,” tutur Sutjipto yang juga ahli kanker di RS Kanker Dharmais Jakarta ini.

Sutjipto mengemukakan, makin tingginya angka penderita kanker payudara di Indonesia juga disebabkan masih rendahnya kesadaran wanita untuk melakukan deteksi dini kanker payudara dengan cara breast screening atau biasa disebut alat mamografi.

”Di sini lebih kenal cek pap smear untuk mencegah kanker serviks dibanding amografi,” tandasnya.

Di negara lain, kata dia, upaya deteksi dini sudah menjadi program nasional. Di Jepang misalnya, ketika penduduk wanita telah berusia 40 tahun, dia otomatis mendapatkan voucher dari pemerintah untuk menjalankan mamografi di rumah sakit. Sementara kebanyakan negara di Eropa, perusahaan asuransinya telah mencakup checkup rutin mamografi dalam klaim kesehatannya.

”Gejala kanker payudara itu tidak ada. Sekitar 60% pasien kanker payudara di Indonesia baru mengetahui penyakitnya saat sudah memasuki stadium lanjut. Nah, apabila deteksi dini dilakukan, tentunya dapat mencegah penyakitnya semakin parah,” jelas Sutjipto.

Terkait jumlah penderitanya di Indonesia, terang Sutjipto, sampai saat ini tidak diketahui pasti. Yang ada, hanya data per rumah sakit. Di RS Kanker Dharmais Jakarta misalnya, rata-rata setiap bulan datang sekitar 30–50 pasien baru. Dibandingkan di dunia, memang peningkatan jumlah penderita di Tanah Air hampir sama.

Namun yang menjadi perhatian di Indonesia dan di negara berkembang lainnya, ketahanan hidup (survival rate) mereka tergolong rendah karena baru menerima tindakan medis saat sudah dalam stadium lanjut.

”Kalau di negara maju masih stadium dini sudah ditangani, sehingga survival rate-nya jauh lebih baik,” terangnya.

Karena itu, Sutjipto mengharapkan pemerintah lebih memperhatikan permasalahan ini. Tidak hanya pemerintah, dia juga mengimbau kalangan swasta serta lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang peduli soal ini untuk bergerak bersama menuntaskan persoalan ini.

Termasuk Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta yang telah lama berkiprah untuk menyebarluaskan dan melakukan penyuluhan kepada seluruh wanita-wanita Indonesia khususnya warga Jakarta untuk selalu berhati-hati dan melakukan deteksi dini rutin kanker payudara.

”Meskipun tidak merasakan gejala apa pun, tes mamografi itu wajib bagi wanita yang berusia di atas 35 tahun. Kita sendiri di Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta telah memiliki mobil unit mamografi. Sehingga yang mau check-up payudara, tidak perlu ke rumah sakit lagi,” imbuh Sutjipto.

Pendiri House of Ristra Dr Retno Iswari Tranggono SpKK mengatakan, pihaknya terus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak dalam upaya mengedukasi kepada masyarakat luas terkait persoalan kesehatan para wanita, khususnya kanker payudara, mengingat masalah kanker sudah menjadi momok menakutkan yang mesti ditangani dengan baik.

Hubungan dengan kesehatan kulit, tutur Retno, karena lingkungan alam kita adalah salah satu pemicu timbulnya kanker, di antaranya sinar matahari yang terlampau menyengat, serta udara kotor dari lingkungan tidak sehat.

Dan jika partikel tersebut masuk ke dalam kulit, tentunya akan menimbulkan reaksi negatif dalam sel di dalam tubuh, yang akhirnya dapat menyebabkan penyakit kanker. Itulah, lanjut dia, pentingnya produk-produk dari Ristra untuk melindungi kulit saat aktivitas setiap hari di luar rumah.

”Produk-produk kosmetik yang kita hasilkan di Ristra berdasarkan konsep kesehatan medik. Untuk penderita kanker payudara, kita juga punya produk post therapy. Misalnya produk untuk kerontokan rambut dan kulit terbakar akibat kemoterapi yang sudah terbukti secara klinis,” terangnya.

Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Meneg PP & PA) Linda Amalia Sari Gumelar sebagai pendiri Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta, meminta perempuan harus secara rutin cek mamografi agar kemungkinan menderita kanker payudara dapat dideteksi secara dini, terutama di daerah-daerah pelosok yang pelayanan kesehatannya masih terbatas.

”Perhatian dari pemerintah sendiri akan kita tingkatkan. Namun, yang paling penting adalah partisipasi masyarakat dan pihak swasta untuk terus menyosialisasikan pentingnya deteksi dini kanker payudara. Juga bisa melakukan kegiatan Sadari (periksa payudara sendiri) di rumah,” tuturnya.(lifestyle.okezone.com)

Resep Dapur untuk si Kulit Kering

KULIT halus, sehat, dan bersih dari noda, merupakan impian tiap wanita. Impian itu dapat diwujudkan dengan perawatan kulit menggunakan bahan-bahan dari dapur sendiri. Ingin mencobanya?

Iklim tropis identik dengan sinar matahari yang terik. Bagi wanita yang sering beraktivitas di luar ruangan, maka terik matahari akan sangat memengaruhi tampilan kulitnya. Akibat paparan sinar matahari, maka kulit cenderung akan mengalami dehidrasi, hitam, kusam, serta menimbulkan noda seperti warna kulit terbakar.

Untuk menghindari efek sinar matahari, perawatan penggunaan masker, ataupun pelembap alami dapat menjadi solusi yang cukup efektif dalam menjaga keindahan kulit. Faktor kelembapan udara pada iklim negara tropis seperti Indonesia, juga dapat membuat kulit Anda semakin kering.

Nah, agar Anda terhindar dari kulit kering dan bersisik, ada pengobatan alami yang diperuntukkan bagi pemilik kulit kering.

Pemilik lini perawatan kulit Petite Marie Organics, sekaligus penulis The Green Beauty Guide : Your Essential Resource to Organic and Natural Skincare, Hair Care, Makeup and Fragrances memberikan resep dapur bagi perawatan si kulit kering. Apa saja? Berikut ini ulasan yang dikutip okezone dari MSN Health & Fitness.

Khasiat minyak zaitun
Ada banyak strategi untuk melakukan perawatan secara alami bagi kulit kering Anda. Salah satunya dengan penggunaan minyak zaitun.

Gabriel bersumpah, bahwa khasiat minyak zaitun sangat menakjubkan. Minyak zaitun bekerja langsung pada kulit kutikula yang kering, memberikan keajaiban pada tangan dan siku.

Untuk menghapus riasan, juga salah satu manfaat menggunakan minyak zaitun pada wajah. Selain itu, minyak zaitun disinyalir dapat melembutkan kondisi kulit kering di sekujur tubuh

“Ketika kulit terasa sangat kering, Anda dapat mengoleskan ekstra virgin olive oil di bawah pelembap yang Anda gunakan. Ini sebagai tambahan untuk antioksidan dan asam lemak yang baik,” jelas Gabriel.

Yogurt, si asam dengan sejuta manfaat!
Yogurt, terutama yang memiliki varian rasa plain, tak hanya bisa menjadi camilan sore hari Anda. Namun, jenis yogurt dengan varian rasa khas Yunani tersebut dapat menjadi pembersih wajah yang sangat baik.

Dengan kelembutan dan aksi pengelupasan pada kulit kering, maka wajah Anda akan terasa segar dan lembut.

Gabriel mengatakan, bahwa yogurt sangat aman dipakai untuk kulit yang sangat kering, karena asam laktat di dalamnnya murni dan tidak ada butiran.

Untuk menciptakan ide kreatif dari yogurt, Anda bisa mencoba membuat “Pecnikov's Greek Yogurt and Papaya Enzyme Conditioning Mask for Face & Decollete”.

Bagaimana caranya? Campurkan setengah cangkir yogurt Yunani dengan 3 sendok makan pure-up pepaya, lalu oleskan pada kulit. Lalu, campurkan labu dan setengah sendok the bubuk kayu manis. Oleskan untuk masker wajah dan masker badan selama 5 sampai 15 menit.

Racikan berbahan dasar yogurt ini juga dapat digunakan sebagai perawatan pedicure Anda. Campurkan tiga-perempat cangkir stroberi, raspberry, dan bluberry dengan setengah cangkir kefir (hasil fermentasi susu yang berwujud cair), lalu diblender, dan oleskan pada kaki Anda.(lifestyle.okezone.com)

Ayam Bumbu Rujak

ANDA penggemar daging ayam dan rujak? Menu ini bisa jadi santapan istimewa Anda. Coba saja.

Bahan-bahan:
- 1 ekor ayam sedang
- 1 gelas santan kental
- 2 lembar daun salam
- 2 lembar daun jeruk purut
- 1 batang serai yang dimemarkan

Bumbu-bumbu:
- 5 buah cabe merah
- 2 siung bawang putih
- 4 buah kemiri

Cara memasak:
- Ayam dibersihkan, cuci kemudian poting menjadi 4 bagian
- Bumbu dihaluskan kecuali serai, daun salam dan dun jeruk purut. Tumis hingga harum
- Masukkan ayam dan santan kental sambil diaduk rata
- Masak terus sampai matang kemudian dipanggang hingga kering.
(www.inilah.com)