Sabtu, Oktober 02, 2010

Saat Tanda-Tanda Penuaan Datang

KAUM hawa selalu ingin tampil menarik di hadapan umum. Karenanya, masalah tanda-tanda penuaan yang mulai muncul tentu dianggap sebagai gangguan. Berbagai cara pun dilakukan untuk mempertahankan keremajaan kulit.

Nita Lugina tengah mematut diri di hadapan cermin. Ia memperhatikan bagian tubuh yang menurutnya merupakan aset terbaik. Sayangnya, kerut-kerut halus yang muncul di area mata membuat wanita karier ini bereaksi bak kebakaran jenggot. ”Sudah harus janjian lagi sama dokter nih,” kata wanita 31 tahun ini. Langsung saja ia menekan nomor klinik kecantikan yang biasa disambangi untuk membuat janji.

Bagi wanita yang memuja kecantikan, kerut-kerut halus yang muncul di wajah atau kulit yang lagi tidak kencang, pasti membuat kepercayaan diri memudar. Setidaknya demikianlah yang dirasakan Nita yang mungkin juga dialami oleh Anda. Nita mengaku, selama dirinya masih mampu, ia akan menangkal tanda-tanda penuaan yang mulai muncul di tubuhnya. Salah satunya dengan rutin pergi ke dokter spesialis kulit yang berpraktik di bilangan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

”Rasanya enggak pede saja kalau wajah ada kerutannya, padahal masih muda,” ujar personal assistant director ini yang mengaku dua kali dalam sebulan ke klinik kecantikan. Namun, menyambangi dokter spesialis kulit saja rasanya belum cukup bagi Nita. Ia pun menambahkannya dengan menjalani perawatan tradisional yang dilakukan sendiri di rumah. Tujuannya tentu untuk mendapatkan hasil yang optimal. Tak lupa pada siang dan malam hari, dia mengolesi wajah dengan krem antipenuaan.

Perawatan dari dalam tubuh juga tidak luput dari perhatiannya, yakni dengan rajin meminum air putih yang diyakini berpengaruh terhadap kekenyalan kulit. Termasuk memperbanyak asupan buah dan sayuran. Tak lupa sedapat mungkin menjauhi stres. Dengan cara ini, setidaknya Nita berharap dapat melawan tanda-tanda penuaan dini.

Apa yang dilakukan Nita, setali tiga uang dengan yang dilakoni Eva Ryani. Meski terbilang masih berusia sekitar 20 tahun, Eva mengambil ancang-ancang lebih dulu guna menghadapi penuaan dini. Eva juga rajin mendatangi Erha Clinic di Kemanggisan Utama Raya, Jakarta Barat, sekurangnya sebulan sekali. ”Soalnya, tampil cantik menunjang karier, pokoknya ada nilai plus tersendiri apalagi saya sering ketemu orang penting,” katanya.

Di klinik tersebut, Eva mendapat perawatan untuk menghilangkan keriput ataupun garis-garis tipis yang sudah muncul di saat wanita menginjak usia 20 tahun. Di samping itu, wanita yang berdomisili di Tangerang ini juga memanjakan wajahnya dengan perawatan untuk menghilangkan vlek hitam sekaligus facial.

Dalam waktu tiga bulan perawatan, Eva mengaku sudah melihat hasil nyata. ”Semula kantung mata saya agak turun, tapi sekarang sudah terlihat kencang, begitu juga dengan wajah. Garis-garis tipis juga sudah hilang,” tuturnya. Di samping itu, wajah bersih dan cerah menambah kepercayaan diri Eva.

Kunjungan ke klinik kecantikan juga dimanfaatkan Eva untuk berkonsultasi dengan dokter kulit di klinik tersebut. Ia bertanya mengenai tips merawat kulit dan pastinya bagaimana mencegah penuaan dini. Hasil maksimal tentu berbanding lurus dengan harga yang harus dikeluarkan.

Untuk itu, Nita mengaku rela membayar ratusan ribu untuk sekali datang ke dokter. Sementara, Eva juga tidak masalah harus merogoh kocek setengah juta untuk sekali perawatan. ”Selama saya puas dengan hasilnya, uang tidak menjadi masalah,” kata Nita.

Nah, jika Nita dan Eva mempercayakan proses peremajaan kulit lewat tangan-tangan dokter spesialis di klinik kecantikan, berbeda dengan artis Minati Atmanegara. Wanita kelahiran Berlin Barat, 2 Mei 1959, ini meski sudah tidak muda lagi, tetap memiliki tubuh yang kencang dengan pipi yang selalu merona. Banyak orang berasumsi Minati termasuk dalam jajaran artis yang juga ”merenovasi” diri di klinik kecantikan ternama.

Nyatanya, ibu dari Cantika ini mendapatkan tubuh ideal dengan kulit kencang berkat rajin berolahraga. ”Olahraga banyak manfaatnya, yang paling utama untuk sehat. Tapi, olahraga juga bisa memperlambat proses penuaan dan menopause,” katannya. Bukan dengan cara instan Minati mendapatkan manfaat dari berolahraga. Ia menjalaninya sejak menginjak usia 15 tahun. Dan, setiap hari selama satu jam penuh, olahraga menjadi agenda rutinnya.

Minati mengaku, tidak pernah melangkahkan kaki ke dokter kulit. Ia sudah cukup yakin dengan kesenangannya berolahraga dapat membuahkan hasil yang optimal. Wanita yang membuka sanggar senam Primadona ini pun hanya melakukan perawatan wajah sendiri di rumah. Bahkan, pergi ke salon untuk merawat wajah juga tidak pernah dilakukannya.

”Saya hanya rajin membersihkan muka dan menggunakan pelembap siang dan malam, juga memperhatikan asupan gizi, terutama mengonsumsi sayuran, buah, dan vitamin E,” kata wanita yang menciptakan senam body performance ini. Nah, mana yang Anda pilih?
(Koran SI/Koran SI/tty)

Respons Salah Wanita Saat Pria Nyatakan Cinta

BERJUTA bahagia rasanya bila pria pujaan hati melayangkan ungkapan cinta pada Anda. Tapi saat momen yang ditunggu itu tiba, Anda malah memberikan respons yang salah. Ups!

Menurut pria, sangat sulit mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengatakan cinta, apakah terlalu cepat atau mengulur waktu. Belum lagi banyak faktor dalam diri yang menghambatnya menyatakan cinta. Dan setelah mengumpulkan seluruh nyawa untuk mengucapkan kalimat sakti “I Love You”, mereka menerima respons yang di luar dugaan.

Menurut sudut pandang wanita, mereka tidak menyadari saat melakukan kesalahan dan dinilai pria sebagai sesuatu yang tidak diharapkan. Ingin tahu kesalahan apa saja yang sering dilakukan wanita dalam merespons kata cinta dari pria, berikut jawabannya dilansir Allwomanstalk.

“So sweet …”
Usai melayangkan kalimat sakti, tak sedikit wanita yang merespons dengan ucapan “So sweet..” yang terdengar cukup aneh di telinga kaum adam. Menurut kacamata pria, jawaban tersebut bukanlah jawaban terbaik yang bisa Anda katakan setelah ia butuh waktu cukup lama untuk mengumpulkan keberanian menyatakan cinta. Ia menantikan jawaban yang lebih lugas, apakah Anda mau menjadikannya kekasih atau sekadar teman.

Panik
Kalau sinyal ketertarikan tak diberikan pria, rasa panik tentu menyerang sebagian wanita setelah mendengar pernyataan cinta. Beragam ekspresi panik ditunjukkan wanita, seperti sesak napas, hampir pingsan, dan tak bisa bicara atau memberitahukan apa yang dirasakan. Jelas, respons satu ini membuat pria benar-benar bingung.

“Jadi…”
Menurut pria, jawaban ”Jadi...“ yang Anda berikan merupakan respons yang cukup jahat. Mengapa? Dia telah mengungkapkan perasaannya, Anda justru menanggapinya dengan kalimat menggantung. Sekali lagi, pria butuh kepastian, bukan jawaban yang menghancurkan harapan besarnya pada Anda. Karena jawaban Anda ini, banyak pria berpikir, mungkin Anda tidak mencintainya dan menginginkannya jadi kekasih.

“Oh.. Oke”
Respons satu ini terdengar penuh pertimbangan atau bisa juga menyepelekan. Penting diingat bahwa pria sangat membenci jawaban bermakna ganda alias ambigu. Bagi mereka, jawaban tersebut sama seperti Anda mempertimbangkannya (juga menyepelekan makna kedekatannya) untuk bisa menjadi kekasih Anda. Harapannya pun pupus.(ftr)

Telur Puyuh Balut Wijen

VARIASI lain dari telur puyuh adalah dengan membalutnya dengan butiran wijen. Variasi rasa akan semakin kaya saat disantap dengan saus cabai.

Bahan-bahan:
- 100 gram tepung terigu, ayak
- 125 ml air
- 25 butir telur puyuh rebus, kupas
- 200 gram biji wijen
- minyak untuk menggoreng

Haluskan:
- 3 butir bawang merah
- 2 siung bawang putih
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1/2 sendok teh garam

Cara membuat:
- Aduk rata tepung terigu dan bumbu halus. Tuangi air sedikit­sedikit sambil aduk hingga rata.
- Celupkan telur puyuh ke dalam adonan terigu, gulingkan di atas wijen hingga seluruh permukaan tertutup rata.
- Goreng telur dalam minyak banyak dan panas di atas api sedang hingga matang dan berwarna keemasan. Angkat, tiriskan.
- Sajikan dengan saus cabai. [mor]