Senin, Mei 16, 2011

Selain Bugil & Oral Seks, Pria Ingin Wanita...

MESKIPUN pria kerap tidak ingin mengutarakan keinginannya, sebenarnya ada beberapa hal yang diinginkan pria dari wanita saat di ranjang. Apa sajakah itu?

Mungkin Anda tidak akan keberatan jika harus melakukan tindakan ekstra untuk menyenangkan pasangan saat di tempat tidur, tetapi tetap saja sering kali ada tuntutan seksual tertentu yang membuat Anda sulit untuk memenuhi keinginannya tersebut dengan mudah.

Ya, baik itu pasangan wanita ataupun pria, mereka memiliki hak yang sama saat mereka melakukan agenda bercinta di tempat tidur. Tujuannya adalah mencapai kepuasan masing-masing, tanpa merusak hubungan mereka. Tuntutan seksual terkadang memang membuat salah satu dari pasangan Anda turn of karena mereka lebih mengedepankan egoisme kenikmatan seksual individual. Agar hal tersebut tidak terjadi, berikut ini contekan apa saja tuntutan seksual yang diinginkan pria terhadap Anda saat berhubungan seks. Times of India membeberkannya untuk Anda.

Buka baju secepat mungkin
Pria merasa sangat tertarik ketika melihat pasangan mereka bugil. Jadi, menguasai trik untuk membuka baju bagi wanita dengan proses kilat adalah sebuah kelebihan yang diinginkan pria. Sebaiknya wanita menguasai ini karena kebanyakan wanita lebih menyukai foreplay yang lama dan sensual.

Memenuhi permintaan pria
Terapis seks, Dr Ratan Mehrotra menyarankan, “Pria perlu sedikit lebih tenang dan sabar lalu membiarkan wanita memasuki zona nyaman di mana mereka dapat melalui proses menanggalkan busananya tanpa menemui hambatan sedikitpun. Mengharapkan pasangan dapat melakukan aktivitas bugil kilat sekaligus menyalakan hasratnya, mungkin tidak sesederhana yang dibayangkan. Jadi berikan ruang padanya, sehingga membuatnya merasa nyaman dan akhirnya membuat aktivitas tersebut terasa menyenangkan. Mungkin wanita merasa malu, sehingga ia perlu mematikan lampu dan mengatakan dengan lembut tentang keinginan Anda yang ingin mendapati tubuhnya tanpa busana.”

Agresif dan liar
Sudah menjadi anggapan umum bahwa pria lebih agresif secara seksual dan mereka selalu mengharapkan pasangannnya dapat berperilaku dengan cara yang sama. Ketika menyatakan keinginan tersebut terhadap pasangan, ingatlah bahwa mungkin pasangan ingin mendapati dirinya berperilaku liar saat di ranjang bersama Anda.

Memenuhi permintaan pria
Seksolog yang bermukim di India, Dr Amit Agarwal mengatakan, “Menuntut wanita bertindak liar di ranjang seperti yang Anda harapkan adalah tidak adil bagi wanita karena tak semua pasangan dapat berlaku liar, bergerak sensual layaknya bintang porno. Coba dan biarkan dia melakukan apa yang dia lakukan di tempat tidur dan nikmatilah tanpa memaksanya untuk melakukan hal-hal yang Anda inginkan. Biarkan ia terbuka untuk mencoba posisi seks yang lebih baru dan cobalah tanyakan apakah dia ingin memilih untuk bergerak dengan liar atau tidak.”

Oral seks
Kenimatan sesi ini dapat dirasakan bila kedua pasangan memiliki kesepakatan yagn sama. Meskipun cukup sering dilakukan, ini merupakan tindakan yang sedikit membebani wanita, karena tidak semua wanita senang dengan ide untuk menikmati sesi ini guna memberikan kesenangan para pria.

“Pria harus membiarkan wanita menyadari bahwa ini adalah bagian yang sama dari keintiman fisik dan karenanya tidak memaksakan oral seks pada dirinya. Kalaupun wanita bersiap untuk menjalani sesi ini, tunggulah dan biarkan ia berinisiatif untuk melakukannya dengan alasan untuk memanjakan diri setiap kali Anda sedang melakukan hubungan intim dengannya,” ujar seksolog, Dr Pushkar Gupta.
(tty)

Gara-Gara Ini Wanita Sulit Orgasme

ORGASME menjadi masalah besar bagi sebagain wanita. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa 75 persen wanita tidak pernah mencapai orgasme hanya melalui hubungan seks dan perlu bantuan mainan seks atau stimulasi lain.

Lebih lanjut penelitian mengungkap, 10-15 persen wanita tidak mencapai orgasme sama sekali. Jika Anda bagian dari mereka, simak empat hal yang perlu dipertimbangkan sebagai sebab Anda sulit orgasme, seperti dilansir Yourmodernliving.

Perlu dikontrol
Untuk memiliki pengalaman seksual yang benar-benar memuaskan, berarti Anda harus sepenuhnya melepaskan kontrol dan hambatan. Jika Anda adalah tipe orang yang selalu perlu mengendalikan diri dan emosi, mencapai orgasme mungkin akan sulit. Pasalnya, Anda tidak akan membiarkan diri kehilangan kontrol cukup lama untuk mencapai garis finish alias orgasme.

Jika ini terdengar seperti Anda, cobalah berlatih untuk “melonggarkan” diri. Caranya, bisa dengan berteriak tanpa alasan, menari di sekitar ruang tamu, atau apapun untuk menunjukkan diri bahwa melepaskan emosi dapat menjadi pengalaman positif. Ini akan berdampak positif bagi aktivitas ranjang Anda bersama pasangan.

Tidak bisa rileks
Kadang, kita begitu stres hingga tidak menyadari betapa tegang otot-otot tubuh. Tegang membuat Anda sulit untuk merilekskan dan akhirnya sulit untuk orgasme.

Jika ini terdengar seperti Anda, mintalah pasangan untuk memberikan pijatan sebagai bagian dari foreplay. Ini akan memberi Anda waktu untuk mempersiapkan diri ke babak berikutnya sekaligus mengendurkan otot-otot lelah Anda.

Tidak percaya diri
Seks berarti keringat, posisi aneh, dan “kebisingan” yang mungkin tidak biasanya Anda buat atau dengar. Jika Anda tidak merasa percaya diri, keintiman dan pengalaman seksual tidak akan bisa Anda nikmati.

Jadi, daripada fokus pada hal-hal yang dapat membuat Anda gelisah, berpikirlah tentang kenyataan bahwa semua orang melakukannya dan untuk alasan yang baik, yakni merasa diri menjadi lebih baik. (Ingat, seks memroduksi hormon endorfin yang bisa mendorong mood baik).

Membenci tubuh sendiri
Jika satu-satunya hal yang Anda fokuskan selama di ranjang adalah ukuran paha atau 3 kilogram berat badan yang belum turun, maka peluang Anda untuk orgasme semakin kecil. Cintailah tubuh Anda! Terlalu fokus pada kekurangan diri tidak hanya membuat Anda turn-off, tetapi juga mencegah Anda dari hubungan seks yang memuaskan.
(ftr)

Sensasi Berhubungan Seks dengan Vibrator

INGIN menciptakan sensasi lain saat bercinta dengan pasangan? Coba saja rangsangan lewat vibrator. Tak hanya alat genital yang bergetar, tapi juga ranjang Anda.

Jika selama ini masih dilanda kekhawatiran untuk menggunakan vibrator, segera hapus jauh-jauh rasa tersebut. Menggunakan vibrator selama interaksi seksual merupakan hal umum yang banyak dilakukan pasangan. Hal ini berdasarkan survei di Amerika Serikat yang mengatakan bahwa menggunakan vibrator adalah hal biasa.

Dua studi dari Indiana University yang dilakukan dengan melibatkan sampel dari pria dan wanita dewasa di Amerika menunjukkan bahwa 45 persen pria mengatakan mereka kerap menggunakan vibrator. Umumnya, sebagian besar pria yang merupakan heteroseksual tersebut mengenakan sensasi vibrator selama pemanasan atau saat menu utama berlangsung. Di luar itu, 17 persen pria di antaranya mengatakan bahwa mereka pun kerap menggunakan vibrator saat melakukan solo sex.

Studi tersebut tidak hanya menyoroti penggunaan vibrator secara umum, tapi juga menunjukkan bahwa penggunaan vibrator dikaitkan pula dengan fungsi seksual yang lebih positif dan bisa menjadi memunculkan sikap proaktif seseorang dalam merawat kesehatan seksualnya. Penelitian tersebut dipimpin oleh para peneliti dari Center for Sexual Health Promotion in IU's School of Health, Physical Education and Recreation, seperti ditulis Times of India.

Salah satu studi menjadikan wanita sebagai sampel survei sementara lainnya adalah pria. Keduanya diterbitkan oleh "Journal of Sexual Medicine" yang merupakan jurnal terkemuka di bidang urologi dan kesehatan seksual.

“Studi tentang penggunaan vibrator wanita menegaskan bahwa hal ini sebenarnya memang telah dikenal sejak beberapa dekade lalu di mana menggunakan vibrator dipercaya dapat meningkatkan fungsi seksual yagn positif seperti menghidupkan hasrat seksual dan memudahkan orgasme, serta jarang menimbulkan efek samping,” kata Debby Herbenick, associate director dari Pusat Promosi Kesehatan Seksual.


Michael Reece, Direktur Pusat Promosi Kesehatan Seksual mengatakan, bahwa penelitian ini penting dilakukan untuk memberikan kontribusi terhadap mereka dalam membuat suatu pemahaman tentang perilaku seksual dan kesehatan seksual orang dewasa di masyarakat modern saat ini.

“Studi tentang penggunaan vibrator pria menjadi sebuah tambahan penting karena menunjukan bahwa penggunaan vibrator pun secara umum dilakukan oleh para pria, sesuatu realita yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya,” kata Reece.

“Di luar itu, kedua studi tersebut membantu kita untuk lebih memahami cara masyarakat Amerika dalam mengalihkan pasar untuk mempromosikan produk kesehatan seksual mereka di mana hal tersebut memiliki implikasi ekonomi yang sangat penting,” tambah ahli.

Studi ini melibatkan 2.056 wanita dan 1.047 pria usia 18-60 yang didanai oleh oleh Gereja & Dwight Co Inc, pembuat produk kesehatan seksual merek Trojan. Penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar wanita wanita (52,5 persen) telah menggunakan vibrator sejak lama. Penggunaan tersebut berkaitan dengan beberapa aspek fungsi seksual, yakni keinginan, gairah, pelumasan, orgasme, nyeri, serta fungsi secara keseluruhan. Dengan domain pengguna vibrator baru-baru ini yang semakin meningkat, menunjukkan sebuah fungsi seksual yang lebih positif.
(tty)