SEBUAH penelitian baru menemukan, kebanyakan pria bersedia untuk mencoba mainan seks selama bercinta. Karenanya, Anda perlu tahu bagaimana mengoperasikan alat ini dengan si dia.
Athena Bradford Phd, penulis The Intelligent Woman's Guide To Vibrator dan Susan Crain Bakos, penulis buku The Sex Bible membuka tip menikmati sensasi getaran vibrator. Berikut, seperti diulas Cosmopolitan.
Gosokkan pada Mr P terlebih dahulu
Minta pasangan (pria) berbaring telentang, hidupkan vibrator, kemudian gosok di atas Mr P-nya. Mulai dari lutut, jalankan sampai paha atas, dan membentuk lingkaran di sekitar tonjolan Mr P dari balik celananya. Dengan cara ini, dia akan merasa nyaman tanpa perasaan tersaingi dengan adanya vibrator.
Mulai pada pengaturan lambat
Mulai operasikan vibrator dalam pengaturan lambat, lalu gunakan di puting payudara Anda dan pasangan membentuk lingkaran. Lalu, tambahkan kecepatan vibrator. Lakukan bergantian antara menggunakan vibrator dan menghisap puting payudaranya (pasangan pria pun harus melakukan hal yang sama untuk Anda).
Gunakan kekuatan penuh pada batang Mr P
Batang Mr P-nya tidak begitu sensitif, jadi dia bisa mengendalikan serangan vibrator dalam kekuatan penuh. Kemudian, pindahkan vibrator dalam gerakan ke atas dan bawah. Gerakan ini akan merangsang seluruh bagian Mr P dan membuatnya makin hot.
Menurunkan kekuatan
Turunkan kekuatan vibrator, lalu bungkus ke dalam celana Anda untuk mengurangi sensasinya. Kemudian pegang vibrator berlawanan dengan Mr P-nya sambil Anda membelai bagian porosnya. Testikel pria tidak dapat menerima banyak stimulasi, jadi meredam kekuatan vibrator merupakan pilihan yang tepat.
Beri dia kendali total terhadap vibrator
Beri kesempatan pasangan untuk menggunakan vibrator pada Miss V Anda selama penetrasi. Posisi yang tepat adalah, pasangan pria berbaring telentang, kemudian Anda di atasnya sembari berbaring telentang sehingga punggung Anda di dadanya.
Dengan posisi itu, bagian depan seluruh tubuh Anda terekspos. Jadi, pasangan dapat mencapai daerah sekitar Miss V dan menjejakkan vibrator mulai dari payudara hingga klitoris Anda.
(ftr)
Jumat, November 19, 2010
Bakso Jagung
Tekstur jagung yang khas, ternyata cocok bila dibuat menjadi bakso. Seperti apa?
Bahan-bahan:
Bahan kulit:
- 100 gram jagung manis, dihaluskan
- 100 gram udang kupas, dicincang halus
- 100 gram tepung terigu protein sedang
- 1/2 sendok teh kaldu ayam bubuk
- 1 batang daun bawang, diiris halus
- 2 butir telur
- minyak untuk menggoreng
Bumbu halus:
- 2 siung bawang putih.
- 3 butir bawang merah
- 3/4 sendok teh garam
- 1/2 sendok teh merica
- 1/4 sendok teh gula pasir
Bahan pelapis:
- 2 butir telur, dikocok lepas
- 60 gram tepung panir halus
Cara membuat:
- Campur jagung manis, udang, tepung terigu, bumbu halus, kaldu ayam, daun bawang, dan telur. Aduk rata.
- Ambil sedikit adonan. Bentuk bulat-bulat.
- Celup ke telur. Gulingkan di tepung panir halus.
- Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan sampai matang. [mor]
Bahan-bahan:
Bahan kulit:
- 100 gram jagung manis, dihaluskan
- 100 gram udang kupas, dicincang halus
- 100 gram tepung terigu protein sedang
- 1/2 sendok teh kaldu ayam bubuk
- 1 batang daun bawang, diiris halus
- 2 butir telur
- minyak untuk menggoreng
Bumbu halus:
- 2 siung bawang putih.
- 3 butir bawang merah
- 3/4 sendok teh garam
- 1/2 sendok teh merica
- 1/4 sendok teh gula pasir
Bahan pelapis:
- 2 butir telur, dikocok lepas
- 60 gram tepung panir halus
Cara membuat:
- Campur jagung manis, udang, tepung terigu, bumbu halus, kaldu ayam, daun bawang, dan telur. Aduk rata.
- Ambil sedikit adonan. Bentuk bulat-bulat.
- Celup ke telur. Gulingkan di tepung panir halus.
- Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan sampai matang. [mor]
Tidur di Kamar Gelap Bisa Hindari Depresi
Paparan cahaya redup di malam hari, seperti cahaya dari layar televisi, dapat mendorong perubahan dalam otak yang menyebabkan gangguan mood, termasuk depresi.
Dalam penelitian terbaru itu, menjelaskan mengapa pekerja shift malam dan orang lain yang selalu terkena cahaya di malam hari akan meningkatkan risiko gangguan mood. Temuan ini disajikan pada pertemuan tahunan Society for Neuroscience, di San Diego, Rabu (17/11).
Selama seabad terakhir, lampu malam hari buatan telah muncul di negara industri. Namun tidak jelas apakah paparan cahaya lampu itu mempengaruhi otak.
Untuk mengetahuinya, Tracy Bedrosian, seorang mahasiswa doktor dalam ilmu saraf di Ohio State University, menempatkan tupai dalam dua lingkungan.
Dalam sebuah lingkungan, tupai terkena cahaya siang selama 16 jam dan delapan jam gelap gulita setiap hari. Di kelompok lain, tupai mengalami 16 jam siang hari, tetapi pada malam hari berada dengan cahaya redup itu dengan intensitas pencahayaan layar televisi di sebuah ruangan gelap.
Setelah delapan minggu, para peneliti menguji perilaku tupai apakah akan mengalami depresi. Misalnya, mereka melihat apakah tupai itu masih terlibat dalam kegiatan seperti biasanya, yakni menikmati minum air gula.
Pada manusia, kehilangan kenikmatan itu dikenal sebagai anhedonia dan merupakan gejala utama depresi.
Tupai pada kedua kelompok diberi pilihan antara minum air keran atau air gula. Tupai yang terkena cahaya pada malam hari meminum air keran dan gula dalam jumlah yang sama. Mereka kehilangan preferensi untuk meminum yang manis.
"Itu menunjukkan kepada kita bahwa mereka tidak mendapatkan perasaan menyenangkan dan manfaat yang sama dari minuman air gula mereka. Hal itu dapat ditafsirkan sebagai respon seperti depresi," kata Bedrosian.
Perubahan perilaku ini berhubungan dengan perubahan di wilayah otak yang disebut hippocampus. Tupai yang terkena cahaya malam itu berkurangnya jumlah duri dendritik pada permukaan sel-sel di daerah ini. Duri dendritic adalah tonjolan rambut seperti sel-sel otak yang digunakan untuk berkomunikasi antara satu sama lain.
"Penemuan setuju dengan studi pada manusia yang telah menemukan hippocampus terlibat dalam depresi. Seorang pasien dengan depresi berat memiliki hippocampus lebih kecil," kata Bedrosian.
Bedrosian menjelasakan, perubahan otak pada tupai mungkin timbul dari fluktuasi dalam produksi hormon melatonin. Melatonin memberi sinyal ke tubuh bahwa sedang malam hari, tapi cahaya di malam hari menghambat produksi hormonnya.
"Hormon ini telah terbukti memiliki beberapa efek antidepresan, dan penurunan melatonin dapat memacu gejala depresi," ujar Bedrosian.
Jika mekanisme yang sama sedang bekerja pada orang, maka "orang mungkin ingin mencoba untuk mencegah jangan sampai tertidur dengan televisi mereka di sepanjang malam, atau mereka mungkin ingin mencoba untuk meminimalkan paparan sinar pada malam hari," kata Bedrosian. [mor]
Dalam penelitian terbaru itu, menjelaskan mengapa pekerja shift malam dan orang lain yang selalu terkena cahaya di malam hari akan meningkatkan risiko gangguan mood. Temuan ini disajikan pada pertemuan tahunan Society for Neuroscience, di San Diego, Rabu (17/11).
Selama seabad terakhir, lampu malam hari buatan telah muncul di negara industri. Namun tidak jelas apakah paparan cahaya lampu itu mempengaruhi otak.
Untuk mengetahuinya, Tracy Bedrosian, seorang mahasiswa doktor dalam ilmu saraf di Ohio State University, menempatkan tupai dalam dua lingkungan.
Dalam sebuah lingkungan, tupai terkena cahaya siang selama 16 jam dan delapan jam gelap gulita setiap hari. Di kelompok lain, tupai mengalami 16 jam siang hari, tetapi pada malam hari berada dengan cahaya redup itu dengan intensitas pencahayaan layar televisi di sebuah ruangan gelap.
Setelah delapan minggu, para peneliti menguji perilaku tupai apakah akan mengalami depresi. Misalnya, mereka melihat apakah tupai itu masih terlibat dalam kegiatan seperti biasanya, yakni menikmati minum air gula.
Pada manusia, kehilangan kenikmatan itu dikenal sebagai anhedonia dan merupakan gejala utama depresi.
Tupai pada kedua kelompok diberi pilihan antara minum air keran atau air gula. Tupai yang terkena cahaya pada malam hari meminum air keran dan gula dalam jumlah yang sama. Mereka kehilangan preferensi untuk meminum yang manis.
"Itu menunjukkan kepada kita bahwa mereka tidak mendapatkan perasaan menyenangkan dan manfaat yang sama dari minuman air gula mereka. Hal itu dapat ditafsirkan sebagai respon seperti depresi," kata Bedrosian.
Perubahan perilaku ini berhubungan dengan perubahan di wilayah otak yang disebut hippocampus. Tupai yang terkena cahaya malam itu berkurangnya jumlah duri dendritik pada permukaan sel-sel di daerah ini. Duri dendritic adalah tonjolan rambut seperti sel-sel otak yang digunakan untuk berkomunikasi antara satu sama lain.
"Penemuan setuju dengan studi pada manusia yang telah menemukan hippocampus terlibat dalam depresi. Seorang pasien dengan depresi berat memiliki hippocampus lebih kecil," kata Bedrosian.
Bedrosian menjelasakan, perubahan otak pada tupai mungkin timbul dari fluktuasi dalam produksi hormon melatonin. Melatonin memberi sinyal ke tubuh bahwa sedang malam hari, tapi cahaya di malam hari menghambat produksi hormonnya.
"Hormon ini telah terbukti memiliki beberapa efek antidepresan, dan penurunan melatonin dapat memacu gejala depresi," ujar Bedrosian.
Jika mekanisme yang sama sedang bekerja pada orang, maka "orang mungkin ingin mencoba untuk mencegah jangan sampai tertidur dengan televisi mereka di sepanjang malam, atau mereka mungkin ingin mencoba untuk meminimalkan paparan sinar pada malam hari," kata Bedrosian. [mor]
Aksi Asyik Usai Ngeseks
BERCINTA membuat pria mengantuk sedangkan wanita justru dibuat terjaga. Memang, pelepasan hormon seks antara pria dan wanita punya efek berbeda.
Kebanyakan pria lebih memilih tidur setelah bercinta. Hal tersebut bisa terjadi lantaran hormon oksitosin yang dilepaskan tubuh memberinya ketenangan.
“Penelitian membuktikan bahwa selama berhubungan seks, otak pria menjadi lebih tenang. Dia merasa tak berdaya dan lelah. Sementara otak wanita terangsang dan sangat bergairah,” jelas Michael Gurian, terapis dan penulis buku What Could He Be Thinking: How a Man's Mind Really Works.
Simak beberapa cara paling memuaskan dan menyenangkan untuk dilewati selama babak afterplay, seperti dikutip Cosmopolitan.
Pelukan sendok
Menjaga gairah usai bercinta sangatlah penting. Apalagi, jika pasangan secara reflek bersiap untuk tidur. Cara yang bisa Anda lakukan adalah saling memeluk dalam gerakan menyendok (spooning position).
Biarkan ia menikmati keadaannya yang tengah tak berdaya setelah ejakulasi kemudian peluk lengannya dalam posisi tubuh miring. Nikmati perasaan yang begitu nyaman.
Pijatan sensual
Hanya karena aktivitas bercinta telah selesai, bukan berarti Anda bersiap tidur. Pijat adalah cara intim untuk menjaga ikatan fisik antara Anda berdua, sekaligus memperlama letupan kebahagiaan usai orgasme.
Tak ada yang lebih membahagiakan bagi pasangan saat Anda mampu menjaga aksinya dengan sentuhan afterplay. Jadi, Anda perlu mengunci zona erogenous atau titik kenikmatannya, salah satunya dengan pijat.
Untuk sesi pijatan lebih rileks dan menggoda, posisikan tubuh Anda senyaman mungkin.
“Mulailah memijat bagian dada, pusar, meluncur ke tulang panggul lalu lanjutkan ke punggung,” kata Steve Cepallini, terapis dan penulis buku Massage for Dummies.
Anda bisa juga menggunakan ibu jari untuk memijat lembut leher, dada, dan tulang pinggul, dan ulangi gerakan tersebut.
“Pijatan tersebut memungkinkan Anda untuk menggelitikkan fantasinya sementara ia masih menikmati orgasme yang baru saja diraih,” tambahnya.
Mandi air hangat
Hal seksi lainnya untuk aksi afterplay adalah mandi air hangat berdua. Selama mandi, Anda bisa melihat tubuhnya yang tanpa busana basah sehingga makin menggairahkan.
Mandi berdua dengan tangan penuh busa dan lakukan aksi saling menggosok tubuh, mulai punggung, bahu, leher, bokong, dan seterusnya. Rasakan aliran shower dalam setiap jengkal tubuh Anda.
Membasahi seluruh tubuh tidak hanya membuat Anda berdua lebih intim.
“Air hangat yang menyentuh kulit mampu merangsang sirkulasi darah dan menjaga tubuh tetap bergairah,” kata Sandor Gardos, PhD, seksolog asal San Fransisco.
(ftr)
Kebanyakan pria lebih memilih tidur setelah bercinta. Hal tersebut bisa terjadi lantaran hormon oksitosin yang dilepaskan tubuh memberinya ketenangan.
“Penelitian membuktikan bahwa selama berhubungan seks, otak pria menjadi lebih tenang. Dia merasa tak berdaya dan lelah. Sementara otak wanita terangsang dan sangat bergairah,” jelas Michael Gurian, terapis dan penulis buku What Could He Be Thinking: How a Man's Mind Really Works.
Simak beberapa cara paling memuaskan dan menyenangkan untuk dilewati selama babak afterplay, seperti dikutip Cosmopolitan.
Pelukan sendok
Menjaga gairah usai bercinta sangatlah penting. Apalagi, jika pasangan secara reflek bersiap untuk tidur. Cara yang bisa Anda lakukan adalah saling memeluk dalam gerakan menyendok (spooning position).
Biarkan ia menikmati keadaannya yang tengah tak berdaya setelah ejakulasi kemudian peluk lengannya dalam posisi tubuh miring. Nikmati perasaan yang begitu nyaman.
Pijatan sensual
Hanya karena aktivitas bercinta telah selesai, bukan berarti Anda bersiap tidur. Pijat adalah cara intim untuk menjaga ikatan fisik antara Anda berdua, sekaligus memperlama letupan kebahagiaan usai orgasme.
Tak ada yang lebih membahagiakan bagi pasangan saat Anda mampu menjaga aksinya dengan sentuhan afterplay. Jadi, Anda perlu mengunci zona erogenous atau titik kenikmatannya, salah satunya dengan pijat.
Untuk sesi pijatan lebih rileks dan menggoda, posisikan tubuh Anda senyaman mungkin.
“Mulailah memijat bagian dada, pusar, meluncur ke tulang panggul lalu lanjutkan ke punggung,” kata Steve Cepallini, terapis dan penulis buku Massage for Dummies.
Anda bisa juga menggunakan ibu jari untuk memijat lembut leher, dada, dan tulang pinggul, dan ulangi gerakan tersebut.
“Pijatan tersebut memungkinkan Anda untuk menggelitikkan fantasinya sementara ia masih menikmati orgasme yang baru saja diraih,” tambahnya.
Mandi air hangat
Hal seksi lainnya untuk aksi afterplay adalah mandi air hangat berdua. Selama mandi, Anda bisa melihat tubuhnya yang tanpa busana basah sehingga makin menggairahkan.
Mandi berdua dengan tangan penuh busa dan lakukan aksi saling menggosok tubuh, mulai punggung, bahu, leher, bokong, dan seterusnya. Rasakan aliran shower dalam setiap jengkal tubuh Anda.
Membasahi seluruh tubuh tidak hanya membuat Anda berdua lebih intim.
“Air hangat yang menyentuh kulit mampu merangsang sirkulasi darah dan menjaga tubuh tetap bergairah,” kata Sandor Gardos, PhD, seksolog asal San Fransisco.
(ftr)
Langganan:
Postingan (Atom)