Kamis, Februari 10, 2011

Kalau Wanita Mau "Nembak" Lebih Dulu

ANDA jatuh cinta, tapi si dia seperti tidak merasakannya. Anda ingin mengajaknya kencan duluan. Sebelum beraksi, pastikan strategi yang dijalankan sudah tepat.

Belakangan, wanita makin agresif memperjuangkan cinta pujaan hati mereka. Tampaknya, kemandirian telah menumbuhkan rasa percaya diri wanita. Belum lagi, banyaknya selebriti yang menjadi contoh wanita pejuang cinta, seperti Kim Kardashian.

Bukan penampilan cantik dan tubuh seksi seperti Kim sebagai modal penting “menembak” hati pria, tapi strategi tepat berikut, seperti dibocorkan Yourtango.

Berani
Sering kali, wanita meyakinkan diri mereka bahwa mendekati pria lebih dulu menggambarkan pribadi yang pasrah dan putus asa. Padahal justru sebaliknya.

Anda butuh banyak keberanian untuk bisa memecahkan kebekuan saat ngobrol dengannya, misal. Keberanian Anda akan menjadi poin penting penilaian si dia.

Cukup berjalan mendekat dan mulailah percakapan. Jika Anda ingin sedikit lebih halus, belikan dia minuman. Perhatikan responsnya lewat bahasa tubuh yang tak mungkin berbohong soal isi hati.

Percaya diri
Jika dihubungkan dengan urusan ranjang, pria pasti menikmati ketika Anda mengambil kendali tiap sesi percintaan. Hal yang sama juga berlaku dalam kehidupan kencan.

Menurut pria, wanita seksi adalah mereka yang memiliki rasa percaya diri dan bisa memanfaatkannya dengan baik. Dia akan senang jika Anda punya nyali untuk memulai percakapan. Pria menyukai tantangan ketika berhubungan dengan kencan, tetapi mereka juga mencintai wanita yang tidak takut meraih apa yang mereka inginkan.

Flirting
Banyak wanita meremehkan kekuatan flirting. Jangan selalu menyamakan flirting dengan perilaku negatif. Tapi pastikan cara yang Anda lakukan tidak terlalu agresif.

Lancarkan flirting lucu dan manis, seperti menyentuh ringan lengannya selama percakapan, tersenyum, jadi pendengar yang baik, dan sebagainya. Flirting bisa membuat banyak hal lebih nyaman dan menyenangkan.

Jangan bertele-tele
Katakan secara sederhana dan langsung. Pria tidak bisa menangkap sinyal ataupun petunjuk halus seperti yang biasa dilakukan wanita untuk mengutarakan sesuatu.

Ketika berkomunikasi dengan pria katakan secara lugas, berbeda bila Anda mengatakannya pada teman-teman wanita. Pria tak akan senang berada dalam posisi menebak-nebak perasaan wanita.
(ftr)

Perempuan Kurang Tidur Rentan Sakit

Anda sering pusing, lemas dan badan tidak bergairah? Mungkin saja hal itu karena Anda kurang tidur. Jangan pernah anggap sepele, kurang tidur dapat memyebabkan tubuh rentan terhadap penyakit dan menimbulkan efek sangat berbahaya.

Berdasarkan penelitian Universitas Warwick dan Universitas College London, ditemukan ciri-ciri yang menjadi indikasi penyebab penyakit jantung dengan hanya melihat dari durasi tidur manusia. Indikasi itu hanya ditemukan pada perempuan, tidak pada laki-laki meski memiliki durasi kurang tidur yang sama.

Indikasi pertama dilihat dari tingginya kadar level interkulim 6 dari setiap perempuan yang tercatat tidur selama delapan jam, dibandingkan perempuan yang tidur kurang dari tujuh jam.

Indikasi lain terlihat dari rendahnya level High sensitivity C reactive protein (kadar reaksi protein pada tubuh) yang bisa memprediksikan kondisi jantung, ternyata kondisi ini ditemukan pada banyak perempuan yang tercatat tidur hanya lima jam atau kurang.

Dalam penelitian itu dikatakan durasi tidur pendek berhubungan erat dengan kenaikan risiko terkena penyakit jantung dan hubungan itu ternyata tidak sama risikonya antara laki-laki dan perempuan.

Hasil itu menunjukkan, betapa pentingnya konsistensi untuk tidur selama tujuh atau delapan jam untuk kesehatan.

Penelitian berawal dari penemuan studi skala besar yang berlangsung antara 1991-1999 dengan melakukan investigasi antara penyakit dengan durasi tidur antara laki-laki dan perempuan. Pada studi itu melibatkan 4.600 sukarelawan dengan 73% dari sukarelawan adalah laki-laki.

Sukarelawan memiliki rentang usia 35-55. Data yang diperoleh berasal dari pertanyaan tertulis dan pemeriksaan kesehatan masing-masing sukarelawan.

Namun penelitian ini masih diperlukan riset mendalam, karena pada saat penelitian, perempuan yang sulit tidur, terkadang diberikan obat penenang yang dapat membantu penyakit insomnia. Sehingga masih belum dapat dipastikan sebab mereka terjatuh itu adalah karena faktor kurang tidur atau faktor obat penenang yang dikonsumsi.

Menanggapi penelitian tersebut, seorang dokter dari Rumah Sakit Omni Internasional Alam Sutera, Tangerang, dr Andri, SpKj menyatakan seringnya perempuan lanjut usia terjatuh lebih ditentukan oleh pola hidupnya seperti pola makan dan istirahat yang kurang.

“Kesulitan tidur juga sangat sering terjadi pada usia lanjut yang menyebabkan kelelahan, mudah tersinggung dan sulit konsentrasi. Kalau sulit tidur di malam hari maka paginya bisa ngantuk dan keseimbangan jadi berkurang sehingga akhirnya resiko jatuh lebih besar,” ujar dr. Andri.

Dari data yang diperoleh, disebutkan sebanyak 30 persen individu yang berusia di atas 65 tahun pernah mengalami jatuh dalam setahun. Akibatnya, mereka sering mengalami patah tulang pinggul dan sulit sembuh karena mengidap osteoporosis. [mor]