Kamis, Februari 10, 2011

Perempuan Kurang Tidur Rentan Sakit

Anda sering pusing, lemas dan badan tidak bergairah? Mungkin saja hal itu karena Anda kurang tidur. Jangan pernah anggap sepele, kurang tidur dapat memyebabkan tubuh rentan terhadap penyakit dan menimbulkan efek sangat berbahaya.

Berdasarkan penelitian Universitas Warwick dan Universitas College London, ditemukan ciri-ciri yang menjadi indikasi penyebab penyakit jantung dengan hanya melihat dari durasi tidur manusia. Indikasi itu hanya ditemukan pada perempuan, tidak pada laki-laki meski memiliki durasi kurang tidur yang sama.

Indikasi pertama dilihat dari tingginya kadar level interkulim 6 dari setiap perempuan yang tercatat tidur selama delapan jam, dibandingkan perempuan yang tidur kurang dari tujuh jam.

Indikasi lain terlihat dari rendahnya level High sensitivity C reactive protein (kadar reaksi protein pada tubuh) yang bisa memprediksikan kondisi jantung, ternyata kondisi ini ditemukan pada banyak perempuan yang tercatat tidur hanya lima jam atau kurang.

Dalam penelitian itu dikatakan durasi tidur pendek berhubungan erat dengan kenaikan risiko terkena penyakit jantung dan hubungan itu ternyata tidak sama risikonya antara laki-laki dan perempuan.

Hasil itu menunjukkan, betapa pentingnya konsistensi untuk tidur selama tujuh atau delapan jam untuk kesehatan.

Penelitian berawal dari penemuan studi skala besar yang berlangsung antara 1991-1999 dengan melakukan investigasi antara penyakit dengan durasi tidur antara laki-laki dan perempuan. Pada studi itu melibatkan 4.600 sukarelawan dengan 73% dari sukarelawan adalah laki-laki.

Sukarelawan memiliki rentang usia 35-55. Data yang diperoleh berasal dari pertanyaan tertulis dan pemeriksaan kesehatan masing-masing sukarelawan.

Namun penelitian ini masih diperlukan riset mendalam, karena pada saat penelitian, perempuan yang sulit tidur, terkadang diberikan obat penenang yang dapat membantu penyakit insomnia. Sehingga masih belum dapat dipastikan sebab mereka terjatuh itu adalah karena faktor kurang tidur atau faktor obat penenang yang dikonsumsi.

Menanggapi penelitian tersebut, seorang dokter dari Rumah Sakit Omni Internasional Alam Sutera, Tangerang, dr Andri, SpKj menyatakan seringnya perempuan lanjut usia terjatuh lebih ditentukan oleh pola hidupnya seperti pola makan dan istirahat yang kurang.

“Kesulitan tidur juga sangat sering terjadi pada usia lanjut yang menyebabkan kelelahan, mudah tersinggung dan sulit konsentrasi. Kalau sulit tidur di malam hari maka paginya bisa ngantuk dan keseimbangan jadi berkurang sehingga akhirnya resiko jatuh lebih besar,” ujar dr. Andri.

Dari data yang diperoleh, disebutkan sebanyak 30 persen individu yang berusia di atas 65 tahun pernah mengalami jatuh dalam setahun. Akibatnya, mereka sering mengalami patah tulang pinggul dan sulit sembuh karena mengidap osteoporosis. [mor]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar