Sabtu, Januari 15, 2011

Tiramisu Cookies

Cookies ini terasa sangat istimewa karena rasa kopi sangat kuat. Paduan Cream Cheese dan kopi membuat citarasa Tiramisu yang lembut di lidah. Cookies ini dibentuk dengan dua macam kreasi, ada yang dicetak dan ada pula yang drop cookies.

Bahan-bahan:
- 125 gram cream cheese
- 150 gram mentega
- 100 gram gula halus
- 3 butir kuning telur
- 300 gram tepung terigu
- 1/4 sendok teh Baking powder
- 25 gram susu full cream
- 4 bungkus kopi instan

Filling:
- 100 gram white chocolate, lelehkan
- 50 gram dark chocolate, lelehkan
- 1 bungkus kopi instan untuk taburan

Cara membuat:
- Cookies: Kocok cream cheese, mentega dan gula halus hingga lembut.
- Masukkan kuning telur, kocok kembali hingga rata
- Tambahkan tepung terigu, baking powder, susu full cream, dan kopi instan, aduk rata,
- Giling adonan lalu cetak sesuai selera.
- Susun di atas loyang yang telah diolesi margarin, panggang dalam oven selama 20 menit atau hingga matang.
- Angkat dan dinginkan,
- Semprotkan white chocolate dan dark chocolate di atas cookies lalu taburi dengan kopi instan. [lia]

Orgasme Palsu, Now Way!

Wanita yang dinilai tidak seekspresif pria seringkali terjebak dalam orgasme palsu (Fake The Big O). Jangan pernah berbohong di tempat tidur termasuk soal orgasme dan kesenangan seksual.

Orgasme adalah prestasi terhebat sebuah seks. Dan demi menyenangkan hati pasangannya, wanita lantas berpura-pura orgasme. Diduga hampir 2/3 wanita mengaku melakukan orgasme palsu. Ini berbahaya jika terlalu sering dilakukan, karena memberikan efek negatif pada kesehatan psikis.

Seperti dikutip situs bettyconfidential.com, hampir 80% perempuan mengaku berpura-pura orgasme untuk mempercepat ejakulasi pasangannya, karena bosan, lelah, atau sedang terburu-buru. Sementara itu, 87% di antara perempuan mengaku melebih-lebihkan kesenangan seksual, hanya demi bersikap manis dan meningkatkan harga diri pasangannya.

Kebanyakan lelaki mengira telah mengetahui cara memuaskan pasangannya di tempat tidur. Tapi, yang kerap terlupakan, tidak selamanya cara yang sama akan memberikan efek serupa berulang kali.

Charles J. Orlando, penulis buku 'The Problem with Women is Men: The Evolution of a Man's Man to a Man of Higher Consciousness,' menyarankan perempuan untuk berhenti memalsukan orgasme dan kesenangan seksual.

Seks bukan sesuatu yang dilakukan hanya untuk memuaskan pasangan. Jika takut melukai egonya dengan berterus terang, cari cara lain yang lebih halus untuk memberitahu pasangan.

Bimbing dia untuk memuaskan Anda saat beraksi di tempat tidur. Selain itu, gairah juga penting dalam bercinta. Banyak hal dapat dilakukan untuk meningkatkannya, yang berbeda-beda bagi setiap orang tergantung suasana hati dan keinginan. Individu romantis barangkali bisa menggunakan bantuan lilin, musik lembut, dan foreplay ekstra untuk menghidupkan api gairah.

Jika hubungan Anda dan pasangan ingin tetap langgeng, memang lebih baik jujur. Komunikasikan apa yang Anda mau dan inginkan. Jika masalahnya terletak pada skill, cobalah tuntun dia ke area hot spots di seluruh tubuh Anda.

Nikmati segala proses yang berjalan, ingatlah bahwa inti dari seks bukanlah berlomba mencapai puncak. Namun, jika ternyata dia juga menemukan hambatan dalam memahami Anda, ada baiknya jika Anda berdua berkonsultasi pada sang ahli.

Dengan berjalannya waktu, disertai usaha dan komunikasi, juga kesabaran mencapai tujuan, Anda berdua akan bisa merasakan 'The big O' bersama-sama. [mor]