Rabu, September 29, 2010

5 Kiat Jaga Payudara Sehat & Indah

PERNAHKAH menyadari berapa banyak orang di sekitar Anda yang menderita kanker payudara? Secara keseluruhan, kini jumlahnya semakin banyak.

Kanker payudara adalah kanker paling umum yang dihadapi wanita. Wanita dengan pengetahuan kesehatan yang luas dan tampaknya berperilaku hidup dengan sangat baik, tetap bisa mendapatkan kanker. Nyatanya, ada beberapa hal yang tidak bisa kita kendalikan, seperti riwayat kesehatan keluarga. Para ilmuwan memprediksi bahwa lebih dari seperempat risiko kanker payudara adalah karena faktor riwayat keluarga.

Kalau kanker sudah menyerang, payudara tidak hanya bermasalah secara kesehatan, tapi juga segi estetiknya. Kanker payudara yang tak segera ditangani menjadikan sel-sel yang menyebar semakin menggerogotinya. Anda tentu tak ingin ini terjadi pada Anda, kan?

Sangat jelas bahwa makan sehat adalah bagian dari tip yang mendukung kesehatan payudara Anda. Jadi, apa yang sebaiknya kita lakukan (atau tidak kita lakukan) untuk menurunkan risiko diri terhadap kanker payudara? Berikut ulasannya untuk Anda, seperti dilansir Eating Well dari para ahli kanker dan ahli gizi.

1. Jauhi alkohol.
Bisa dikatakan, sebagian besar penelitian terkait pencegahan kanker payudara dan diet tidak meyakinkan, menurut Laurence Kolonel MD PhD, direktur program epidemiologi di Pusat Penelitian Kanker Hawaii. Namun, salah satu faktor terkuat adalah minuman beralkohol.

"Bahkan konsumsi satu gelas sehari meningkatkan risiko kanker payudara," katanya.

Mengonsumsi alkohol dalam jumlah moderat memiliki manfaat untuk penyakit jantung—dan penyakit jantung membunuh wanita jauh lebih banyak daripada kanker—, tapi Anda perlu menimbang keinginan untuk minum. Apalagi, jika Anda memiliki faktor risiko lain untuk kanker payudara.

Pertimbangkan untuk membatasi diri minum satu gelas sehari, karena selebihnya tidak akan memberi manfaat bagi jantung. Jika Anda memiliki riwayat keluarga kanker payudara, sebaiknya hindari alkohol sama sekali.

2. Jaga tubuh tetap proporsional.
Sebuah artikel yang baru-baru ini diterbitkan jurnal Cancer menemukan bahwa salah satu cara yang paling penting untuk mengurangi risiko kanker payudara adalah menghindari kenaikan berat badan. Ini berarti menyeimbangkan pola makan yang sehat dengan rutin olahraga.

Penelitian juga menunjukkan bahwa jika Anda kelebihan berat badan, pengurangan sekian kilogram sebelum usia 45 tahun dapat mengurangi risiko kanker payudara setelah menopause. Bahkan jika usia Anda telah melewati 40-an, mengelola berat badan melalui olahraga akan sangat membantu.

Sebuah studi pada lebih dari 100.000 wanita melaporkan bahwa mereka yang melakukan olahraga teratur memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara daripada yang tidak melakukannya. Olahraga dapat membantu menurunkan kadar hormon yang terlibat dalam kanker payudara. Sebaiknya, berkomitmen untuk olahraga teratur, jika Anda belum melakukannya.

3. Konsumsi lemak secara moderat.
Women's Intervention Nutrition Study (WINS)—memfokuskan percobaan klinis pada wanita postmenopause dengan kanker payudara tahap awal—menemukan bahwa mereka yang mengikuti diet rendah lemak secara signifikan mengurangi risiko kanker datang kembali. Mereka juga kehilangan rata-rata sebesar 2 kg setelah tahun pertama mengidap kanker.

Karena berat badan dihubungkan dengan kekambuhan kanker payudara dan tingkat kelangsungan hidup lebih rendah, bisa jadi manfaat utama diet rendah lemak adalah mendorong penurunan berat badan. Karena itu, perhatikan asupan lemak untuk membantu mencegah Anda dari kenaikan berat badan. Atau dengan kata lain, dapat menjadi strategi melawan kanker.

4. Makan kacang-kacangan.
Di negara-negara seperti China dan Jepang di mana makanan olahan kacang kedelai umumnya dikonsumsi, kasus kanker payudara termasuk paling rendah di dunia. Salah satu analisis dari 18 studi menemukan bahwa mengonsumsi makanan olahan kacang kedelai, seperti tofu, tahu, dan tempe, akan sedikit menurunkan risiko kanker payudara.

Tapi, Laurence mengingatkan, jangan tergoda untuk mengonsumsi suplemen kedelai yang dijual di pasaran. Dosis tinggi phytoestrogen yang ditemukan dalam suplemen kedelai dapat berperilaku seperti estrogen dalam tubuh, menyebabkan perubahan sel-sel payudara yang berpotensi menyebabkan kanker. Wanita yang hidup dengan kanker payudara dan wanita yang berisiko tinggi kanker payudara harus menghindari suplemen kedelai.

5. Makan banyak sayuran dan buah-buahan.
Hasil penelitian yang menilai apakah buah-buahan dan sayuran dapat melawan kanker payudara dirasa mengecewakan, tetapi "diet yang kaya buah-buahan dan sayuran cenderung lebih rendah kalori. Dan, dapat membantu menjaga tubuh Anda dalam melawan kanker dan tetap sehat," tukas Laurence.

Cheryl Rock PhD RD, yang mengkoordinasikan Women’s Healthy Eating and Living Study (WHEL) di University of California, San Diego, menemukan bahwa wanita yang makan sedikitnya lima porsi sayuran dan buah-buahan setiap hari (bersama dengan berjalan cepat 30 menit per hari) mengurangi risiko kematian akibat kanker payudara hingga 50 persen.

"Yang utama, berat badan proporsional. Jika wanita tidak mampu menurunkan berat badan, tapi makan banyak buah-buahan dan sayuran serta olahraga, mereka masih dapat menurunkan risiko kanker dan kekambuhannya," tegasnya.(ftr)

Atur Waktu Ngeseks, Solusi Perkuat Pernikahan

TIDAK berhubungan seks secara teratur bisa membunuh ikatan pernikahan Anda dan pasangan. Jadi, saatnya Anda berdua mengatur waktu berhubungan intim secara rutin dalam sepekan .

Hubungan seks memang tak hanya menyehatkan badan, tetapi jiwa pun turut dialiri perasaan bahagia. Karena itu, Anda sewajarnya menyelipkan waktu khusus untuk bercinta dengan pasangan.

Nah, bila Anda tengah dirundung rasa bosan bercinta, maka carilah solusi secepatnya. Namun bila tak kunjung menemukan, Anda bisa meniru tip dari Times of India. Di antaranya:

Jadwal seks
Untuk memastikan seks tidak di bawah prioritas urusan rumah tangga, maka menjadwalkan agenda bercinta sebelumnya bisa menjadi salah satu solusi. Tapi sebenarnya, Anda pun tak perlu berpikir lama untuk melakukan aksi bercinta dengan pasangan.

Ini mungkin terdengar tidak romantis, tapi lebih baik memiliki sesi seks kilat daripada tidak sama sekali.

Jadilah apresiatif
Menunjukkan apresiasi secara teratur tidak hanya membuat Anda merasa lebih baik tentang diri sendiri, namun juga memberikan dorongan romantis pada hubungan Anda berdua. Ini akan membawa Anda kembali ke masa lalu ketika menghabiskan waktu menghargai dan memuja pasangan.

Berbagi pekerjaan rumah tangga
Pekerjaan rumah tangga dapat menjadi sumber argumen yang menyebabkan pertengkaran. Jadi, sangatlah penting membagi pekerjaan rumah tangga dan bersama-sama bekerja. Siapa melakukan apa dan kapan waktunya. Pasalnya, pekerjaan rumah tangga merupakan salah satu alasan terbesar mengapa wanita tak berhasrat untuk ngeseks.

Berani di ranjang
Sesekali buatlah kekacauan di kamar tidur. Membuat tempat tidur terlihat “mengundang” bisa menjadi salah satu cara membangkitkan gairah. Gunakan lilin beraroma dan memasang foto hanya Anda berdua. Matikan televisi, telepon genggam, ataupun laptop yang menyala ketika tengah saling bercumbu.

Menarilah!
Hanya menghidupkan musik dan kemudian menari. Menari bisa mengeluarkan dopamine dalam aliran darah Anda, yang mana ini berarti Anda merasa bahagia dan berhasrat. Di mana kebahagiaan ini selanjutnya akan dibawa ke kamar tidur.
(tty)

Suami Pasien Kanker Payudara Depresi

Hampir 40% pria yang memiliki pasangan perempuan pengidap kanker payudara dirawat di rumah sakit karena menderita depresi berat dan kecemasan.

Data ini berasal dari hasil penelitian besar di Denmark, baru-baru ini. Dalam studi itu, peneliti melacak 20.538 pria yang tinggal di Denmark pada 1994-2006 dan memiliki pasangan perempuan-istri atau pacar-yang menderita kanker payudara. Penulis penelitian dari Denmark dan Jepang melaporkan temuan mereka pada jurnal Cancer edisi online 27 September.

Setelah menyesuaikan statistik sehingga mereka tidak keluar dari sejumlah faktor seperti tingkat pendidikan, para peneliti menemukan bahwa 39% orang-orang ini dibandingkan laki-laki lain lebih mungkin dirawat di rumah sakit karena gangguan mood seperti depresi dan kecemasan.

Risiko rawat inap lebih tinggi di antara mereka dengan pasangan yang memiliki kasus paling maju dari kanker payudara. Namun, jumlah orang yang dirawat di rumah sakit masih rendah: hanya 180 dari 20.538.

Para peneliti juga menemukan fakta bahwa laki-laki yang pasangannya meninggal dunia, 3,6 kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit dibandingkan pria yang pasangan wanitanya yang selamat dan tidak kambuh. Namun jumlah kasus-kasus ini juga kecil.

Apa bisa meningkatkan risiko masalah psikologis pada pria?
"Temuan menunjukkan bahwa pria mungkin tertekan oleh faktor-faktor seperti perawatan yang intens dan risiko kehilangan pasangan mereka," kata psikolog Wendy G. Lichtenthal, dari Memorial Sloan-Kettering Cancer Center di New York.

Orang-orang mungkin menderita rasa sakit karena kehilangan orang yang paling dekat dan "tantangan untuk rasa identitas sebagai pasangan dan perubahan dalam jadwal harian mereka, serta pola bahwa kini pasangan rumah tangga mereka sudah pergi," kata Lichtenthal.

Sementara Holly G. Prigerson, direktur The Center for Psycho-oncology & Palliative Care Research di Dana-Farber Cancer Institute di Boston, mengatakan bahwa ada faktor lain yang mungkin memainkan peran, yang disebut emotional contagion yang merupakan penyebaran emosi seseorang yang signifikan kepada orang lain.

"Istri dengan kanker payudara mungkin rentan terhadap depresi, dan ini akan menyebar ke suaminya," katanya.

Lichtenthal menunjukkan bahwa "studi sebesar ini sangat penting karena menyoroti pentingnya perawatan berpusat pada keluarga. Pasangan dari pasien kanker harus sejalan dengan cara pandang tim medis."

Itu sangat penting karena pasangan dari pasien paling berisiko mengalami depresi parah, namun dapat menghindari perawatan atau menjadi terbebani oleh tanggung jawab lain.

"Inilah sebabnya mengapa menciptakan kesadaran tentang peningkatan risiko untuk depresi parah di antara para pasangan sangat penting," katanya. [mor]

Resep Nasi Krawu

Nasi krawu merupakan makanan khas dari Gresik, Jawa Timur. Cirinya adalah nasinya yang pulen dan disajikan dengan daun pisang.

Bahan-bahan:
- 750 gram nasi putih
- daun pisang untuk membungkus

Bahan krawu kuning:
- 100 gram kelapa parut kasar
- 1 batang serai, diambil putihnya, dimemarkan

Bumbu halus:
- 2 cm kunyit, dibakar
- 2 butir bawang merah
- 2 siung bawang putih
- 1/2 sendok teh ketumbar
- 1 cm jahe
- 2 lembar daun jeruk, dibuang tulangnya
- 1/4 sendok teh garam
- 1/4 sendok teh gula pasir

Bahan krawu merah:
- 100 gram kelapa parut kasar
- 1 batang serai, diambil putihnya, dimemarkan

Bumbu halus:
- 2 butir bawang merah
- 2 siung bawang putih
- 2 buah cabai merah besar
- 1 buah cabai rawit merah
- 1/2 sendok teh ketumbar
- 1 cm jahe
- 2 lembar daun jeruk, dibuang tulangnya
- 1/4 sendok teh garam
- 1/4 sendok teh gula pasir

Bahan krawu cokelat:
- 100 gram kelapa parut kasa
- 1 batang serai, diambil putihnya, dimemarkan

Bumbu halus:
- 2 butir bawang merah
- 2 siung bawang putih
- 1/2 sendok teh ketumbar
- 2 lembar daun jeruk, dibuang tulangnya
- 2 sendok teh gula merah sisir
- 1/2 sendok teh garam

Bahan osik daging:
- 400 gram daging sapi, dipotong 5x5x1 cm
- 2 lembar daun salam
- 1 cm lengkuas, dimemarkan
- 2 batang serai, diambil putihnya, dimemarkan
- 1 sendok teh garam
- 2 sendok teh gula merah sisir
- 500 ml santan dari 1/2 butir kelapa minyak untuk menggoreng

Bumbu halus:
- 2 siung bawang putih
- 4 butir bawang merah
- 1/2 sendok teh ketumbar
- 1/4 sendok teh jintan
- 3 butir kemiri, disangrai

Cara membuat:
- Krawu kuning: aduk rata bahan krawu kuning. Sangrai sampai kering. Lakukan hal yang sama pada krawu merah dan krawu cokelat.
- Osik daging: aduk rata bahan osik daging. Masak sampai meresap. Angkat. Suwir-suwir. Goreng sebentar.
- Sajikan nasi dengan krawu kuning, krawu merah, krawu cokelat, dan osik daging dengan dibungkus daun pisang. [mor]