Rabu, April 20, 2011

Ini Dia, Rahasia 'Hot Spot' Pria

Umumnya lelaki memahami bahwa seluruh bagian pada kulit mereka adalah daerah sensitifnya, jika disentuh oleh perempuan. Maka, sentuhlah pasangan Anda agar menjadi lebih bergairah.

Ada beberapa tempat spesifik di tubuh lelaki yang bisa membuat mereka sangat bergairah pada Anda jika disentuh. Pakar seks Dr. Patti Britton mengungkapkan bahwa lelaki umumnya memiliki tiga titik g-spot utama.

Bagi sebagian lelaki, ketiga titik hot spot ini bisa menghantarnya kepada fenomena multi orgasme. Tak mudah memang membuat lelaki mendapatkan multi orgasme dalam satu siklus hubungan seksual. Namun, setidaknya Anda bisa membuatnya terbang ke angkasa dengan sentuhan-sentuhan Anda.

Seperti dilansir dari Askmen, berikut titik hot spot yang bisa menghantar pria kepada fenomena multi orgasme.

1. Frenulum
Ini adalah area sensitif lelaki yang terdapat pada bagian bawah Mr Dick miliknya. “Titik hot spot lelaki ini bila disentuh dengan baik bisa menghasilkan sensasi yang hebat pada lelaki Anda. Kapanpun Anda sentuh titik itu, tentu akan membuatnya sangat terangsang,” ujar Dr Britton.

2. Perineum
Area ini tepat terletak antara testikel dan Mr Dick Sebelum Anda memulai hubungan cinta dengannya, sebaiknya titik ini harus Anda rangsang terlebih dahulu. Ini akan sangat memberikan sensasi ekstra kuat pada gairahnya.

Dr Britton menyebut titik ini adalah titik hot spot rahasia lelaki. Jadi, lakukan sentuhan-sentuhan lembut pada bagian ini. Terutama, rangsang bagian ini saat Anda melakukan stimulasi oral, gunakan dengan lidah Anda dengan baik.

3. Prostat
Lakukan rangsangan pada prostatnya. Ini membuatnya merasakan sensasi yang luar biasa. Dr Britton memberi saran untuk melakukan stimulasi rangsangan prostat dengan oral. Bisa juga dengan memberi rangsangan jel atau pelicin tertentu.

Beri rangsangan di prostat sembari memberikan sentuhan jari pada anusnya. Gerakkan jari Anda saat beri sentuhan pada anus saat Anda terfokus pada prostat miliknya.

Sangat dijamin, akan membuatnya mendapatkan sensasi yang tak terhingga. Lakukanlah berbagai improvisasi Anda dengan titik-titik di atas saat melakukan stimulasi rangsangan.

Bocah 5 Tahun Jadi Perawat Ibunya yang Lumpuh

Masih ingat cerita Sinar, bocah berusia 6 tahun asal Polewali Mandar Sulawesi Barat, yang tulus menjadi perawat sang ibu di tengah kelumpuhan. Kisah yang sama juga dialami Muhammad Aditya, bocah berusia 5 tahun asal Lingkungan Jarakan Kelurahan Ganung Kidul Kecamatan/Kabupaten Nganjuk.

Menempati rumah kontrakan di Jl Wilis gang IIA, Adit, demikian Muhammad Aditya biasa disapa, menjadi perawat ibunya saat sang ayah menjalankan aktivitas pekerjaan di luar kota. Mulai dari membersihkan rumah, mencuci dan menjemur pakaian, hingga menyiapkan air mandi untuk sang ibu yang hanya bisa terbaring di kasur, dengan tulus dilakukannya.

"Subhanallah. Kalau Adit tidak melakukan ini, saya tidak tahu bagaimana kehidupan ini bisa saya jalani," kata Sunarti, ibu kandung Adit saat ditemui detiksurabaya.com di rumahnya, Selasa (19/4/2011).

Adit adalah anak satu-satunya yang dimiliki Sunarti dari pernikahannya dengan suami kedua yakni Rudi (45) asal Jombang. Dari pernikahan pertamanya wanita asal Tambak Sawah, Sidoarjo dikaruniai 3 anak laki-laki, yang saat ini sudah tinggal terpisah darinya.

Kisah pilu itu mulai terjadi saat Adit berusia setahun, tanpa sebab yang pasti mendadak Sunarti tak lagi bisa menggunakan kakinya untuk berjalan. Bahkan organ tubuh dari pinggang ke bawah saat ini sudah tak lagi berfungsi.

Sunarti membantah dugaan kelumpuhannya akibat mall praktek penanganan kelahiran Adit. Meski mengalami pendarahan dalam proses kelahiran Adit, Sunarti tak menganggapnya sebagai penyebab kelumpuhan. "Sampai Adit usia setahun, saya masih sehat wal afiat. Tapi setelah itu mendadak saya gak bisa apa-apa, sampai sekarang," ujarnya.

Saat ini Sunarti sepenuhnya menggantungkan hidupnya kepada Adit, meski dengan segala keterbatasan yang ada. Rudi, suaminya saat ini hanya pulang seminggu hingga dua minggu sekali untuk mengantarkan uang hasil bekerja, selebihnya banting tulang di luar rumah.

"Saya tidak pernah menyuruh dan tidak pernah memintanya melakukan. Seperti menyalakan lampu, saya hanya bilang kalau menggunakan kursi nanti bisa jatuh, gunakan saja sapu untuk menekan saklar, dan dia bisa melakukannya sendiri," beber Sunarti mengenai apa yang dilakukan anaknya.

Sementara Adit, mengaku sama sekali tidak mengeluh. Meski tak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada ibunya, Adit mengaku melakukan semua pekerjaan itu karena rasa sayangnya kepada sang ibu.

"Kasihan ibu atit (sakit)," kata Adit lirih, saat ditanya mengenai kelumpuhan ibunya.

Bocah berambut ikal itu mengaku mengenal semua pekerjaan rumah yang tak semestinya sudah dilakukan. Mulai belajar kepada sang ayah saat pekerjaan yang sama dilakukan. Seperti mencuci pakaian, dia melakukan dengan merendam terlebih dahulu menggunakan sabun, menguceknya pelan, memeras dan menjemur pakaian yang didesain sedemikian rupa, sehingga terjangkau tubuhnya yang kecil.

"Masak nasi ibu yang belsihkan belasnya. Nanti dimasukkan dandang. Kalau gas habis, saya beli, minta dipasang tabungnya. (Masak nasi ibu yang bersihkan berasnya. Nanti dimasukkan dandang (tempat menanak nasi). Kalau gas habis , saya beli, minta dipasangkan (sekalian) tabungnya)," urai bocah berkulit gelap tersebut.

Dengan segala kesibukannya meladeni sang ibu, Adit tetaplah seorang bocah yang menginginkan kesenangan bermain dengan teman seusianya. Jika rasa itu datang dia langsung meminta izin ke ibunya, namun tak lupa pulang jika pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sudah harus dilakukan.

(fat/fat)