Senin, November 09, 2009

Agar Si Kecil Tidak Tumbuh Jadi Penakut

Menurut hasil penelitian Dr E. Juulia Paavonen dari Finland’s National Institute for Health and Welfare, anak-anak yang menonton acara televisi yang seram empat kali merasa lebih takut jika ditemani orangtuanya. Hal ini rupanya justru disebabkan oleh reaksi orangtuanya saat menonton acara tersebut.

Supaya si kecil tidak tumbuh menjadi anak yang penakut, coba terapkan trik-trik berikut:
* Tetap tenang dan usahakan untuk mengerti secara pasti apa yang membuat si kecil merasa takut dan merasa rentan. Cobalah cari tahu apa yang mereka inginkan dari Anda.

* Bantu mereka untuk mengingat, bahwa mereka dalam keadaan aman. Jika memungkinkan, cari tahu apa yang menjadi sumber ketakutan mereka. Jika ketakutan mereka berasal dari teman, atau acara televisi yang ia tonton, misalnya, Anda bisa katakan bahwa itu tidak benar, dan bahwa ada seseorang yang hanya ingin menakut-nakuti mereka. Jika akar ketakutan mereka adalah hasil dari suatu kejadian, bantu si kecil mengatasi rasa takutnya. Misalnya, jika seseorang yang dekat dengannya meninggal, dan sekarang si kecil takut jika sendirian, jelaskan bahwa memang sakit untuk kehilangan seseorang, tetapi kematian bukan berarti membuat si anak jadi rentan.

* Jika si kecil menangis dan ketakutan, salah satu cara meredamnya adalah dengan mencari pengalih pembicaraan. Misalnya, Anda bisa menceritakan tentang suatu hal, atau menanyakan pertanyaan yang berkisar seputar kegiatan mereka dalam sehari, atau mengingatkan sesuatu yang mereka sukai, seperti lagu kesukaan, atau cerita saat berlibur.

* Anda juga bisa menjadi contoh untuknya. Ceritakan ketika Anda menjadi seorang pemberani di masa kecil, atau kisah tentang seorang anak pemberani.

* Ingatlah bahwa rasa takut terbayang nyata bagi anak-anak dan mereka belum memiliki kemampuan untuk mundur dan mengevaluasi hal-hal di sekitarnya. Mereka bergantung pada orangtuanya untuk membatasi apa yang mereka lihat dan alami, untuk meyakinkan keamanan mereka, meski apa yang mereka takuti sebenarnya sepele untuk kita.

* Ingatlah, bahwa hanya butuh beberapa menit dan beberapa kegiatan untuk mengatasi rasa takut si kecil. (Sumber: kompas.com)

Haid Pertama Telat, Melahirkan Lebih Mudah

Semakin membaiknya gizi yang diperoleh anak-anak saat ini, membuat mereka mengalami haid pertama lebih cepat. Kalau dahulu anak perempuan mendapatkan haid pertamanya pada usia 12 atau 13 tahun, anak-anak sekarang sudah mengalaminya pada usia 9 atau 10 tahun. Kemajuan ini tidak serta-merta memberikan pengaruh positif bagi sang anak. Sebab meskipun tubuh anak menjadi matang secara fisik, tetapi secara emosional ia masih belum dewasa. Ketika pergaulan bebas atau paksaan menikah di usia dini terjadi pada anak, mampukah ia menerima tanggung jawab sebagai ibu?

Pengaruh yang positif justru akan dialami oleh anak perempuan yang mendapatkan menstruasi pertamanya pada usia yang lebih tua, karena kelak ia akan mengalami proses persalinan yang lebih mudah pada kehamilan pertamanya. Demikian hasil penelitian terbaru dari Cambridge University di Inggris.

Studi, yang melibatkan lebih dari 3.700 ibu baru ini, mendapati bahwa semakin tua usia perempuan ketika mendapatkan haid pertamanya, semakin jarang ia akan membutuhkan operasi Caesar saat melahirkan, atau pun membutuhkan proses vacuum dalam kelahiran normal. Di antara wanita yang mengalami haid pertama pada usia 12 tahun atau lebih muda, 32%-nya membutuhkan operasi Caesar atau kelahiran normal yang dibantu instrumen lain. Sedangkan perempuan yang mendapatkan haid pertama pada usia 13, 14, 15 tahun, atau lebih, angkanya hanya mencapai 30, 29, dan 27%, demikian menurut jurnal BJOG yang memuat penelitian tersebut.

Namun, menurut Dr Gordon C.S. Smith, kepala bagian obstetri dan ginekologi Universitas Cambridge yang menulis studi tersebut, hasil studi ini tidak berarti memberikan pemahaman bahwa wanita yang memulai menstruasinya pada usia yang relatif awal harus mengkhawatirkan proses persalinannya kelak. Studi ini hanya memberikan kontribusi dalam menjelaskan mengapa wanita yang menunda kelahiran anak pada usia yang lebih matang memiliki risiko lebih tinggi dalam melahirkan.

Anda tentu telah mengetahui bahwa wanita yang melahirkan dalam usia yang lebih matang biasanya harus menjalani operasi Caesar atau mendapatkan bantuan peralatan vacuum saat melahirkan. Namun mengapa hal ini terjadi, belum pernah dijelaskan secara gamblang. Menurut Smith, penemuannya mendukung teori bahwa semakin lama wanita dibiarkan mengalami menstruasi yang fluktuatif, semakin besar kemungkinan mengalami fungsi rahim yang lemah.

Otot-otot rahim sangat dikontrol oleh hormon estrogen dan progesteron, demikian menurut Smith, dan stimulasi hormonal yang diperpanjang sangat mungkin menyebabkan sejumlah disfungsi dalam otot-otot tersebut. Hal inilah yang menyebabkan persalinan menjadi lebih sulit, dan meningkatkan jumlah operasi Caesar yang tak direncanakan atau pun persalinan dengan bantuan instrumen lain.

Penemuan ini juga meningkatkan pertanyaan mengenai apakah formulasi yang berbeda dari pil KB, yang mengandung hormon sintetis, dapat memberikan pengaruh berbeda terhadap fungsi rahim dalam jangka panjang. Namun studi ini ternyata tidak dapat memberikan jawaban. "Studi lebih lanjut," kata Smith, "dibutuhkan untuk mengklarifikasi apakah pendekatan hormonal yang berbeda terhadap kontrasepsi melindungi fungsi rahim dengan lebih baik." (Sumber: kompas.com)

Mi Godog Jawa

Bahan:
- 1 bks mi telur, rebus hingga lunak, tiriskan
- 750 ml kaldu ayam
- 2 lbr sawi hijau, potong-potong
- 2 lbr kol, iris kasar
- 1/2 potong dada ayam goreng, suwir-suwir
- 2 btg daun bawang, potong serong
- 1 bh tomat, iris kasar
- 2 sdm minyak goreng, untuk menumis
- 2 btr telur
- 1 sdm kecap manis (sesuai selera)

Bumbu halus:
3 siung bawang putih
5 btr bawang merah
1/2 sdt merica bulat
2 btr kemiri
2 bh cabai merah
1 sdt garam (secukupnya)

Cara membuat:
1. Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan kol, sawi, dan daun bawang, aduk-aduk.
2. Tuang kaldu, aduk-aduk, didihkan.
3. Masukkan mi, tomat, daging ayam, aduk-aduk. Pecahkan telur, aduk-aduk. Masak hingga matang. Angkat.
4. Sajikan panas-panas.

Untuk 4 porsi

Nilai gizi per porsi:
- Energi: 286 Kkal
- Protein: 11,4 gr
- Lemak: 10,1 gr
- Karbohidrat: 37,8 gr

Sukses Bercinta Kenali Pasangan

Tak selamanya hubungan intim yang Anda lakukan bersama pasangan selalu sesuai dengan harapan. Terkadang malah suka membosankan dan membingungkan. Kadang gairah, kadang mengalami kejenuhan.

Ada baiknya Anda mengetahui beberapa tips dan trik seperti yang dilansir dari Lovingday agar acara hubungan intim menjadi aktivitas yang paling berkesan dan bergairah bagi Anda dan pasangan.

1. Persiapan
Ada dua macam persiapan. Persiapan yang baik, atau tanpa persiapan sama sekali. Yang pertama akan 'menghasilkan' hubungan seks teratur, romantis dan terjaga ritmenya. Sedangkan yang kedua biasanya berjalan spontan dan meletup. Coba kombinasikan keduanya.

2. Suasana
Persiapkan suasana yang tepat sebelum bercinta. Berpakaian yang seksi, sedikit pijatan bagi suami, dan sentuhan-sentuhan mesra merupakan cara yang tepat untuk menunjukkan Anda ingin diperlakukan 'sedikit lain'.

3. Perhatikan waktu
Ketika sedang letih, pilihan yang terbaik tetap seks kilat. Jika Anda atau pasangan terlalu letih, permainan pembukaan yang terlalu panjang dan bertele-tele bisa-bisa membuat Anda tertidur.

4. Kenali Pasangan
Untuk dapat menikmati seks nyaman, Anda berdua harus mengetahui pasangan Anda dengan baik. Di bagian mana ia terangsang untuk disentuh, dibagian mana ia tak suka disentuh, dsb.

5. Berlatih
Untuk mengetahui seluk-beluk seks dan hal seksual yang berhubungan dengan pasangan, anda berdua perlu banyak 'berlatih' mempraktekkan posisi baru, rabaan baru, dll.

6. Eksplorasi
Eksplorasikan seluruh aspek kehidupan seks Anda. Cobalah posisi baru, ML di ruangan yang berbeda, rayulah suami Anda ketika berada di tempat umum, dll.

7. Inisiatif
Jangan pernah malu berinisiatif. Jika suami Anda terlalu 'pemalu', jangan sungkan melakukan perubahan. (Sumber: inilah.com)

Teh Baik untuk Otak

Secangkir teh baik untuk otak karena memperlambat kerusakan sel dan menjaga daya ingat tetap tajam di usia tua.

Berdasarkan sebuah penelitian selama empat tahun oleh para ilmuwan di Singapura, terdapat fakta dan menambah panjang daftar manfaat teh.

"Setiap jenis teh akan menghasilkan manfaat yang sama," kata Professor Ng Tze Pin dari Departemen Obat Untuk Kesehatan Jiwa Universitas Nasional Singapura kepada The Sunday Times.

"Teh itu murah, tidak beracun dan dikonsumsi masyarakat luas," kata Ng.

Para ilmuwan universitas itu menemukan catechin, senyawa alami teh, yang melindungi sel-sel otak dari pembentukan protein yang merusak selama bertahun-tahun, yang menjaga kemampuan kognitif otak.

Kafein dalam teh, berbeda dengan yang terdapat dalam kopi, mengandung protein alami theanine, yang melawan efek samping dari kafein seperti peningkatan tekanan darah, sakit kepala dan kelelahan, menurut para ilmuwan.

Kerusakan sel otak, disebabkan oleh kombinasi hilangnya sel saraf, pengaruh gen, stroke ringan, dan peningkatan kadar protein yang merusak, terkadang menggiring penderita pada dementia (penyakit gangguan fungsi kognitif akibat kerusakan di otak karena faktor usia atau penyakit serius lainnya).

Tim ilmuwan itu mempelajari kebiasaan minum teh dari 2.501 orang China berusia 55 tahun ke atas dari September 2003 hingga Desember 2005.

Kesehatan pasien, jangka waktu pengamatan, bahasa yang digunakan dan kemampuan spatial para responden diamati. Kebiasaan minum teh mereka juga dimonitor. Sekitar 38% tidak minum teh, sedangkan 29% minum hanya satu jenis teh dan sisanya minum aneka jenis teh.

Dua pertiga dari para peminum teh menjaga nilainya dalam tes daya ingat dua tahun kemudian. Di antara para bukan peminum teh, 35% terlihat mengalami penurunan nilai rata-rata dua poin, yang menunjukkan data penurunan kognitif.

Teh adalah faktor istimewa yang menjaga sel otak tetap sehat. Namun hal itu tidak dapat tercipta hanya dengan minum teh.

"Itu masih memerlukan sebuah kebiasaan baik seumur hidup serta diet yang seimbang," kata Ng. (Sumbe: inilah.com)

Manfaat Teh Hijau untuk Kulit

PENELITIAN dengan metode uji tersamar ganda plasebo-kontrol selama dua tahun yang dilakukan Stanford School of Medicine dan Nu Skin Enterprises Inc membuktikan bahwa mengonsumsi suplemen teh hijau bisa mencegah penuaan dini.

Teh hijau memang bermanfaat bagi tubuh meski dalam bentuk kemasan.Salah satunya Tegreen97 dari Nu Skin. "Hasil riset membuktikan, filosofi Nu Skin akan adanya hubungan yang kuat antara nutrisi dan penampilan fisik," kata Joseph Chang PhD, Chief Scientific Officer Nu Skin.

Dia menyebutkan, "Hasil penelitian ini memberi gambaran kepada konsumen bahwa strategi antipenuaan terbaik membutuhkan dua pendekatan kuat yang fokus pada nutrisi dari dalam dan perawatan kulit dari luar."

Penelitian tersebut mengungkap korelasi yang kuat antara mengonsumsi Tegreen97 dan penurunan kerusakan kulit berdasarkan kajian yang berbeda, termasuk analisis diri sendiri, penilaian dari dermatologis bersertifikat, dan sistem analisis kulit VISIA.

Wanita yang mengonsumsi Tegreen97 dua kali sehari selama 12 bulan menunjukkan hasil yang signifikan dibandingkan dengan kelompok yang tidak mengonsumsi, yakni pori-pori pada wajah menjadi lebih kecil setelah 12 bulan dan warna kulit menjadi lebih rata.

Kelompok yang mengonsumsi Tegreen97 lebih banyak menunjukkan perbaikan yang signifikan pada masalah kulit yang disebabkan paparan sinar matahari dalam waktu 12 hingga 24 bulan.

Analisis kulit dengan VISIA mengungkapkan bahwa kelompok pengguna Tegreen97 menunjukkan perbedaan yang nyata dalam hal spot yang terlihat dan sinar ultraviolet setelah 12 bulan. Adapun Tegreen97 dari Nu Skin mengandung ekstrak teh hijau dengan kandungan polifenol 97%, dan 65%-nya merupakan catechins.

Kekuatan antioksidan dalam satu kapsul Tegreen97 setara dengan tujuh cangkir minuman teh hijau dan bebas kafein 99,5%. Teh hijau telah dikenal di China selama ribuan tahun karena bermanfaat untuk menjaga kesehatan. Ilmu pengetahuan modern telah menyatakan polifenol sebagai antioksidan yang kuat.

Bagian dari polifenol, yakni catechins, dikenal sangat kuat dan efektif untuk menetralkan radikal bebas di tingkat sel. Catechins mendukung fungsi kesehatan sel dan memberi perlindungan antioksidan bagi struktur sel.

"Tegreen97 telah dikaji dalam berbagai penelitian ilmiah tentang teh hijau karena kualitas dan kandungannya yang kuat, serta formula eksklusif dan rasio polifenol teh hijau yang dimilikinya," sebut Ashok Pahwa, Chief Marketing Officer Nu Skin.

Dengan produk-produk yang efektif dalam kategori suplemen nutrisi dan perawatan tubuh, Nu Skin memberikan beragam solusi untuk terwujudnya kecantikan dari dalam. Sementara melengkapi suplemen Tegreen97, Nu Skin juga memasukkan Tegreen97 ke dalam produk serum Tru Face Essence Ultra sebagai bagian dari jaringan antioksidan untuk melindungi sel kulit. (Sumber: lifestyle.okezone.com)

Bumil Merokok, Anak Hiperaktif

KEHAMILAN berkualitas diindikasikan dari kesehatan fisik dan mental ibu beserta janinnya, serta saat bayi dilahirkan dan kehidupannya kelak. Untuk itu jalani gaya hidup sehat dan jauhi rokok.

"Merokok Dapat Menyebabkan Kanker, Serangan Jantung, Impotensi, dan Gangguan Kehamilan dan Janin". Anda tentu sudah familier dengan peringatan pemerintah yang lazim tercantum dalam kemasan rokok ataupun iklan rokok ini.

Kehamilan adalah suatu anugerah yang harus dijaga sebaik mungkin dengan memerhatikan berbagai faktor yang dapat memengaruhi kehamilan, salah satunya dengan menjauhkan diri dari paparan rokok (baik sebagai perokok aktif maupun pasif).

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa wanita hamil yang merokok berisiko lebih tinggi mengalami keguguran, kelahiran prematur, dan anak dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Baru-baru ini, sebuah studi skala besar di Inggris juga mengungkapkan bahwa wanita yang merokok kala hamil berisiko melahirkan anak yang hiperaktif atau menderita gangguan konsentrasi dan kesulitan menaruh perhatian saat mereka berusia 3 tahun (prasekolah).

Penelitian sebelumnya juga pernah melaporkan adanya risiko cukup signifikan pada anak lakilaki usia sekolah. Nah, studi terbaru ini merupakan yang pertama menghubungkan kebiasaan merokok semasa hamil dengan masalah pada anak laki-laki dan perempuan usia 3 tahun. Untuk keperluan studi ini, tim peneliti dari University of York, Hull-York Medical School, menganalisa sekitar 13.000 anak laki-laki dan perempuan usia 3 tahun dalam studi yang disebut UK Millennium Cohort Study.

Perilaku anak diobservasi melalui sejumlah pertanyaan yang diajukan pada orangtua, guru, maupun pengasuhnya. Antara lain masalah gangguan hiperaktif dan gangguan perhatian, misalnya seberapa mudah si anak terpecah konsentrasi atau perhatiannya. Indikator lainnya adalah menunjukkan perilaku tantrum, berkelahi atau menjahili anak lainnya, serta perilaku negatif seperti mencuri, berbohong, dan mencontek.

Peneliti juga mempertimbangkan faktor-faktor lainnya yang sekiranya berpengaruh. Misalnya status ekonomi keluarga, jenjang pendidikan orangtua, suku, status pernikahan orangtua, kesulitan keuangan, serta perilaku merokok, minum atau penggunaan obat semasa hamil.

Nyaris 10 persen wanita (ibu dari anak-anak tersebut) diketahui merokok berat, yakni lebih dari 10 batang per hari semasa hamil. Sementara itu, 12,5 persen wanita merokok ringan (kurang dari 10 batang per hari), dan 12,4 persen adalah mereka yang mencoba berhenti saat hamil.

Diketahui bahwa risiko memiliki anak yang mengalami gangguan perilaku atau masalah perhatian lebih tinggi pada wanita hamil perokok, terutama yang merokok hingga menjelang melahirkan. Adapun risiko tertinggi adalah jika wanita yang bersangkutan merokok sepanjang masa kehamilan (9 bulan).

Mereka juga mendapati bahwa dampak merokok semasa hamil berbeda pada anak laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki yang terpapar rokok sigaret saat masih dalam kandungan cenderung lebih banyak mengalami gangguan perilaku dan perhatian, sementara anak wanita hanya gangguan perilaku saja.

"Penekanan risiko ini terutama pada seberapa lama si wanita hamil ini merokok (selama masa kehamilan), bukan berapa jumlah rokok yang diisap," kata salah satu tim peneliti, Dr Kate E Pickett, perihal studi yang diterbitkan Journal of Epidemiology and Community Health.

Dia menambahkan, para ibu hamil yang merokok berat dan terus-menerus (persisten) berisiko lebih tinggi memiliki anak laki-laki yang bermasalah secara perilaku ketimbang perokok ringan. Adapun untuk anak wanita, efeknya lebih pada lamanya merokok ketimbang jumlah rokok yang diisap.

"Persamaannya, untuk masalah hiperaktivitas dan gangguan perhatian, baik perokok berat maupun ringan sama-sama meningkatkan risiko dibanding yang nonperokok," beber Pickett.

Studi ini tentunya kian menambah bukti adanya tren hubungan antara perokok berat dan mood anak. Penelitian sebelumnya pada binatang juga menunjukkan bahwa nikotin adalah sebuah "racun" bagi perilaku.

Bayangkan, wanita hamil yang merokok rupanya tak hanya memapari janinnya dengan bahan kimia berbahaya yang bisa memengaruhi perkembangannya. Lebih jauh lagi, dia juga akan menurunkan sifat dan perilaku yang dihubungkan dengan kebiasaan merokok mereka di saat hamil.

Kebanyakan wanita perokok berusaha berhenti merokok saat hamil demi melindungi buah hatinya. Bagian lain dari studi ini menyebutkan, anak wanita yang ibunya berhenti merokok semasa hamil berisiko lebih rendah mengalami masalah perilaku dibanding anak perempuan yang ibunya tidak pernah merokok. Mengapa bisa demikian?

Peneliti berasumsi bahwa tekad dan usaha untuk berhenti merokok selama hamil menunjukkan bahwa wanita bersangkutan mempunyai kapasitas beradaptasi pada keadaan dan kemampuan merencanakan dan menunda kenikmatan (kemampuan untuk berhenti merokok). Dengan kata lain, ini juga menunjukkan pertanda temperamen easygoing yang lantas diwarisi anak wanitanya. (Sumber: lifestyle.okezone.com)

Seni Menemukan G-Spot

TITIK rahasia di organ genital yang lazim disebut G-spot selalu mengundang penasaran. G-spot menjadi titik sensitif yang masih menjadi misteri bagi semua orang. Pasalnya, jika pasangan tak sengaja menemukan titik ini, rasanya bisa melayang-layang. Tapi, itu perlu ditelusuri kembali.

Huruf G dalam G-spot berasal dari Grafenberg (Dr Grafenberg), penemu spot (titik) pada wanita yang dapat membawa mereka mencapai kesenangan luar biasa. Menyamai orgasme bercinta.

Meski misterius, sebenarnya G-spot bisa ditelusuri, asal Anda tahu kiatnya. Nah, agar misteri ini terkuak dan menghadiahi Anda dengan kenikmatan bercinta tiada tara, berikut jurus-jurusnya selama bercinta dengan pasangan:

1. Rileks, tubuh yang bersih, napas berbau harum tentu sangat menunjang acara bercinta menjadi lebih menyenangkan. Pastikan Anda dan pasangan dalam kondisi bersih.
2. Minta pasangan untuk memijit, mencium, dan menyentuh bagian sensitif. Lakukan segalanya secara perlahan dan penuh perasaan. Enggak dikejar deadline kan!
3. Pastikan kuku jari si dia terpotong rapi. Soalnya, jari-jemari merupakan "senjata" penting untuk membantu menemukan si titik rahasia.
4. Cara ampuh agar properti si dia menjangkau G-spot Anda adalah dengan menyiasati posisi bercinta. Jika properti si dia cenderung bengkok ke arah tertentu, bercintalah dengan posisi T. Minta dia berbaring horizontal, Anda sebaliknya.

Ingat, jangan ragu mengekspresikan diri selama bercinta dengan pasangan. Menutup-nutupinya hanya akan merugikan, dan kepuasan bercinta jadi tidak maksimal. Enggak mau rugi kan? (Sumber: lifestyle.okezone.com)

Tumis Cuciwis

CUCIWIS sejenis sawi kecil atau lebih mirip dengan baby kaylan, ternyata sangat lezat dibuat tumis bersama jagung dan daging giling.

Bahan-bahan:
- 200 gram cuciwis, belah dua
- 100 gram daging giling
- 100 gram jagung manis pipil
- 1/2 buah bawang bombay, cincang halus
- 1 sendok teh saus sambal
- 2 sendok teh saus tomat
- 1/2 sendok teh garam
- 1/2 sendok teh lada bubuk
- 1/2 sendok teh penyedap rasa, jika suka
- 150 cc air
- Minyak goreng secukupnya

Cara Membuat:
- Tumis bawang bombay hingga harum, masukkan daging giling, jagung manis, cuciwis.
- Tambahkan saus sambal, saus tomat, garam, penyedap rasa, lada bubuk. Tuang air, masak hingga matang. Angkat. (Sumber: inilah.com)

Masturbasi Berlebihan, Akibatnya...

MASTURBASI alias 'swalayan' sudah jamak dilakukan. Sepanjang tidak berlebihan, 'swalayan' oke-oke saja. Tapi kalau kebablasan, tidak baik juga lho.

Kebanyakan orang beranggapan bahwa masturbasi itu hal wajar, kebiasaan "sehat" dalam hidup. Tapi jika sudah berlebihan, tetap saja tidak bisa dilakukan. Begitu seperti yang ditulis Ahmad Fauzi Suryasoemirat dalam bukunya Seks, Fakta, & Mitos.

Yang jadi pertanyaan penting adalah, berapa kali masturbasi dikatakan berlebihan? Untuk Anda dan pasangan yang melakukannya beberapa kali dalam seminggu tak usah membaca artikel ini. Yang perlu membaca adalah mereka yang melakukan servis swalayan beberapa kali dalam sehari, setiap hari!

Maturbasi berlebihan, bahkan menjadi pola kompulsif, dapat berdampak negatif pada ketidakseimbangan psikis dan fisik, Agak seram ya?

Sejumlah pakar menyarankan agar para pria menjaga frekuensi ejakulasi mereka hanya menjadi beberapa kali dalam seminggu. Namun demikian bagi mereka yang aktif secara seksual, baik berhubungan intim dengan pasangan dan melakukan masturbasi juga, sehingga mengalami ejakulasi beberapa kali dalam sehari, mungkin tak percaya saran tersebut. Tapi percayalah, studi menunjukkan ejakulasi berlebihan itu tidak disarankan.

Apa yang terjadi jika masturbasi dilakukan sering? Menurut pakar seks di Askmen.com, masturbasi berlebihan dapat merangsang fungsi saraf parasimpatik (acetylcholine). Rangsangan berlebihan ini dapat memicu dihasilkannya hormon seks lebih banyak dan neurotransmitter seperti acetylcholine, dopamine, dan serotonin yang menyebabkan perubahan kimia tubuh.

Efek samping dari perubahan kimia tubuh mengejawantah pada kelelahan, kerontokan rambut, kehilangan ingatan, penglihatan kabur serta sakit pada testikel.

Masturbasi berlebihan menekan fungsi sistem saraf dan hati, yang akan menimbulkan kelelahan secara seksual (terutama pada para laki-laki muda). Hal ini termasuk terjadinya disfungsi ereksi atau impotensi pada pria sebelum usia matang mereka menjelang.

Kebocoran air mani, keluarnya sperma dari penis tanpa ereksi, digambarkan sebagai masalah umum lain yang dihubungkan dengan masturbasi berlebihan. Ih, seram.

Ini menjadi pertanda bahwa saraf yang mengontrol katup ejakulasi melemah sebab terlalu sering digunakan dan mendapat rangsang berlebihan.

Hal ekstrim yang lain jika dihubungkan dengan masalah fisik, keinginan berlebihan melakukan masturbasi menyulitkan hubungan Anda dengan pekerjaan dan keluarga, seperti halnya kecanduan alkohol atau judi. Pokoknya asyik dengan diri sendiri dan abai dengan dunia sekelilingnya. Gawat kan?

Jika dari diri sendiri tidak mampu, mintalah saran dari pakar seks, atau bergabung dalam "klub" yang memiliki masalah serupa dan ingin melepaskan diri dari jerat 'kecanduan' masturbasi. Anda dapat mendengarkan cerita mereka dan barangkali menemukan teknik mengurangi dorongan 'swalayan' dari para teman senasib.

Namun jika berbicara di klub tampak memalukan, datangi saja terapis seks. Tak usah malu, para terapis itu sudah terbiasa menangani masalah ini. Anda bukan yang pertama, juga bukan yang terakhir. (Sumber: inilah.com)

Ladybug Cake

Kue ini dapat dijadikan sebagai referensi makanan untuk anak-anak. Selain bentuknya yang licu, kue ini sangat lezat dengan cita rasa coklatnya.

Bahan-bahan
Cake:
- 2 buah cake bulat, diameter 23 cm
- 2 lembar karton bulat, diameter 23 cm

Chocolate ganache:
- 225 gram coklat masak pekat
- 225 gram mentega/margarin
- 70 gram gula pasir
- 4 butir telur, kocok
- 4 butir kuning telur
- 70 gram tepung terigu

Vanilla butter cream:
- 90 gram mentega/margarin
- 675 gram gula pasir
- 1 sendok teh vanili ekstrak
- 75 cc susu cair
- 2 tetes pewarna kue berwarna merah

Hiasan:
- 10 buah meisjes bulat warna hitam, seukuran koin
- 2 buah permen wafer vanili
- 2 buah permen lapis coklat
- 3 buah meisjes warna merah

Cara membuat:
Chocolate ganache:
- Panaskan air hingga mendidih, lalu letakkan piring tahan panas, masukkan coklat masak pekat dan mentega, biarkan hingga meleleh dan tercampur rata.
- Tambahkan gula, aduk hingga rata, angkat, lalu sisihkan.
- Siapkan mangkuk besar, masukkan telur dan kuning telur, kocok dengan mixer hingga mengembang, lalu masukkan tepung terigu sedikit-sedikit, aduk hingga rata.
- Tambahkan campuran coklat tadi sedikit-sedikit, aduk perlahan-lahan hingga rata, lalu tuang ke dalam loyang yang telah diolesi dengan sedikit mentega, panggang dalam oven (180 derajat Celsius, 5 menit), angkat.
- Ambil satu buah cake bulat, letakkan di atas selembar karton bulat, lalu tuangkan chocolate ganache yang masih hangat di atas cake.
- Dengan menggunakan pisau, ratakan secara perlahan-lahan hingga chocolate ganache menetes ke sekeliling cake dan menutupinya dengan rata, lalu sisihkan selama satu jam hingga membeku.

Vanilla buttercream:
- Panaskan air hingga mendidih, lalu letakkan piring tahan panas, masukkan mentega di atasnya, biarkan hingga meleleh, angkat, dinginkan selama lima menit.
- Campur mentega tadi dan gula, kocok dengan mixer hingga rata, lalu tambahkan vanili ekstrak dan susu cair sesendok-sesendok, kocok hingga rata dan mengembang, angkat.
- Masukkan pewarna kue berwarna merah, aduk hingga rata, lalu sisihkan.
- Ambil cake bulat satunya, potong menjadi 2 bagian, lalu letakkan di atas selembar karton bulat yang juga telah dipotong menjadi dua bagian.
- Dengan menggunakan pisau, oleskan vanilla butter cream pada tiap potong cake, ratakan, lalu letakkan meisjes bulat warna hitam di atasnya, sisihkan, biarkan hingga frosting membeku.
- Ambil cake yang pertama, beri jarak sekitar 5 cm dari depan untuk wajahnya, lalu letakkan kedua potong cake yang kedua dibelakangnya dengan ujung-ujungnya saling menyentuh dan membentuk sudut.
- Letakkan permen wafer vanili di daerah wajahnya untuk membentuk mata, lalu tempelkan permen lapis coklat dengan menggunakan sedikit sisa frosting di atasnya untuk membentuk bola mata.
- Ambil meisjes warna merah, lalu letakkan 1 buah di daerah wajah untuk membentuk mulut dan 2 buah sisanya untuk membentuk antena. (Sumber: inilah.com)