Rabu, September 08, 2010

Anak Kecil Kurang Tidur Malam Hari Cenderung Obesitas

Bayi dan anak-anak prasekolah yang tidak mendapatkan cukup tidur di malam hari akan meningkatkan risiko untuk obesitas kelak pada masa kanak-kanak.

Para peneliti juga menemukan bahwa tidur siang bukan merupakan pengganti yang memadai untuk tidur malam yang hilang dalam hal mencegah obesitas.

Penelitian ini melibatkan 1.930 anak-anak usia satu bulan sampai 13 tahun, yang dibagi menjadi dua kelompok: kelompok lebih muda (umur satu bulan sampai 59 bulan) dan lebih tua (usia 5-13 tahun). Data anak-anak ini dikumpulkan pada awal studi 1997 dan sekali lagi pada tahun 2002 sebagai tindak lanjut.

Pada tindak lanjut, 33% anak-anak muda dan 36% anak-anak yang lebih tua mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Di antara anak-anak muda kelompok awal, kurang tidur yang cukup pada malam hari dikaitkan dengan peningkatan risiko untuk kelebihan berat badan atau obesitas kelak.

Di antara anak-anak yang lebih tua pada kelompok awal, jumlah tidur pada malam tidak berhubungan dengan berat badan pada masa tindak lanjut. Namun, kurang tidur malam hari di masa tindak lanjut dikaitkan dengan meningkatnya risiko pergeseran dari berat badan normal menjadi kelebihan berat badan, dan dari kelebihan berat badan menjadi kegemukan.

"Temuan menunjukkan bahwa ada sebuah masa penting sebelum usia lima tahun ketika tidur malam hari mungkin penting untuk status obesitas berikutnya," tulis Janice F. Bell dari Universitas Washington di Seattle, dan Frederick J. Zimmerman dari University of California , Los Angeles.

"Durasi tidur merupakan faktor risiko yang dimodifikasi dengan implikasi potensial penting untuk pencegahan dan perawatan obesitas," kata para penulis.

"Tidak cukup tidur di malam hari pada bayi dan anak-anak usia prasekolah tampaknya menjadi faktor risiko yang berlangsung selama obesitas berikutnya, sementara tidur kontemporer tampaknya penting untuk status berat pada remaja. Tidak ada efek terhadap perkembangan obesitas dan tidur siang bukan merupakan pengganti tidur malam yang cukup," tambah mereka.

Studi ini diterbitkan dalam edisi September jurnal Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine.

Sementara dalam penelitian berbeda dengan menyasar kelompok remaja juga menghasilkan temuan serupa. Remaja yang tidur kurang dari delapan jam pada malam minggu bisa memicu obesitas. Kurang tidur bisa memicu perubahan kronis dari makanan.

Para peneliti AS mengatakan, tidur terlalu sedikit dapat mengakibatkan perubahan kronis dalam makanan dan bisa meningkatkan risiko obesitas, terutama pada anak perempuan.

Studi sebelumnya menunjukkan bahwa tidur terlalu sedikit dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Namun temuan baru ini menunjukkan asal kalori ekstra itu.

Meningkatkan asupan makanan berlemak, yang biasanya tinggi kalori, dapat meningkatkan asupan kalori secara keseluruhan setiap hari. Dan jika itu terjadi secara rutin, dapat mengakibatkan kelebihan lemak.

"Demonstrasi pola diet kronis diubah pada remaja yang tidur lebih singkat dengan memberikan wawasan tentang mengapa tidur yang lebih singkat terkait obesitas dalam penelitian eksperimental dan observasional sebelumnya," kata Dr Susan RedLine dari Brigham and Women's Hospital dan Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston. Studi juga muncul dalam jurnal Sleep. [mor]

Pepes Gurame Gurih

IKAN gurame tak melulu dibikin goreng tepung bisa untuk merasakan gurih dagingnya. Ternyata enak pula bila dibuat pepes.

Bahan-bahan:
- 1 ekor (600 gram) ikan gurami
- 2 buah belimbing sayur
- 1 genggam daun kemangi
- daun pisang secukupnya

Bumbu-bumbu:
- 6 butir bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 6 butir kemiri
- 1 ruas jari kunyit
- 1/2 ruas jari kencur
- 2 sendok teh garam
- 1 sendok teh gula merah
- 150 ml santan kental
- 1 ruas jari lengkuas
- 1 batang serai
- 1 lembar daun salam

Cara Memasak:
- Ikan gurame disiangi dibuang isi perutnya, buang sisiknya, cuci bersih, biarkan utuh.
- Bawang merah, bawang putih, dirajang (iris) halus. kemiri, kunyit, ketumbar, garam, dan gula merah dihaluskan.
- Tambahkan santan, belimbing sayur, lengkuas, serai dan lumurkan pada ikan
- Ambil selembar daun pisang, letakkan ikan yang sudah berbumbu, 1 lembar daun salam, 2 pucuk kemangi di atasnya, dan bungkus dengan rapi, kedua ujungnya disemat dengan lidi.
- Jerang air pada panci, lalu kukus pepesan ikan tersebut di dalamnya selama 15 menit hingga matang.
- Angkat lalu panggang di atas api. [mor]

4 Arti Sikap Diam Pria

PASANGAN yang tiba-tiba berubah mood menjadi lebih pendiam adalah frustrasi tersendiri bagi wanita. Menariknya keluar dari “cangkang“ untuk membuatnya membuka mulut menjadi tugas Anda.

Kadang-kadang alasan kebisuan pria jelas, seperti asyik bekerja, konsentrasi pada video game, mulut penuh karena mengunyah makanan terlalu banyak, dan sebagainya. Namun, ada saat di mana mulutnya terkunci rapat karena alasan misterius. Di saat itulah, sikap diamnya dapat berefek negatif pada hubungan Anda berdua.

"Wanita sering kali menilai sikap diam pria adalah hal buruk karena ia menganggap pasangan tidak ingin berkomunikasi atau tidak peduli dengannya," kata William Juli PhD, penulis Understanding the Tin Man. "Tapi, (ketakutan) itu hampir tidak pernah terjadi. Pasangan Anda peduli, hanya dia tidak selalu bisa menemukan kata-kata yang pas untuk diucapkan.“

Berikut, bocoran beberapa alasan di balik sikap diam pria, seperti dilansir Cosmopolitan.

1. Dia yakin Anda tidak bisa mengatasi masalah
Anda mungkin bosan menanyakan apa yang terjadi padanya sampai bersikap diam dan hanya menjawab, "tidak apa-apa." Tapi, Anda mungkin perlu berhenti menanyakan dan mempertimbangkan bagaimana reaksi Anda jika ia benar-benar mengatakan yang sebenarnya.

"Sering kali, seorang pria akan berpikir bahwa berbicara dapat mengakibatkannya kehilangan poin (wibawa) lebih dari yang ia dapatkan," kata Warren Farrell PhD, penulis Women Can't Hear What Men Don't Say. "Jadi, dia menjaga banyak hal untuk dirinya sendiri."

Katakanlah Anda menceritakan percekcokan dengan rekan kerja, dan pasangan tidak merespon. Anda pikir dia tak ingin dilibatkan, tapi dalam pemikiran logisnya, ia berpihak pada rekan kerja, bukan Anda. Karena itu, ia tak perlu berkata-kata karena yakin Anda akan marah jika ia mengatakan penilaiannya dengan jujur.

Satu-satunya cara untuk menghentikan sikap diamnya adalah memberi tahu bahwa Anda akan mendengarkan pendapatnya dengan tenang, bahkan jika apa yang ia katakan bukan apa yang ingin Anda dengar.

"Kalau ia memiliki keyakinan bahwa Anda akan mendengarkan dan merespons lebih positif daripada pengalaman sebelumnya, ia akan merasa cukup aman untuk bicara," kata Farrell.

2. Dia takut menjadi emosional
Anak laki-laki diajarkan bahwa ketika terluka, mereka harus menyimpannya untuk diri sendiri. Kemudian ketika mereka mulai berkencan, wanita menekankan bagaimana pentingnya mengungkapkan perasaan.

"Menjadi emosional adalah tempat yang menakutkan bagi banyak pria," kata Juli.

Hal ini membuatnya merasa tidak siap untuk berurusan dengan perasaan, juga benar-benar membuatnya frustrasi. Kemungkinan, Anda akan memutuskan hubungan kalau ia tak bisa memberikan jaminan kenyaman saat diskusi soal masa depan.

"Seorang pria bisa takut bukan hanya dengan emosinya sendiri, tapi juga hal-hal penting dalam dirinya," kata Alon Gratch PhD, penulis If Men Could Talk. "Saat tumbuh, banyak anak laki-laki diajarkan bahwa mereka harus memendam perasaannya."

Jika Anda merasa bahwa sikap diamnya karena ia takut kehilangan wibawa, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan. Pertama, dorong ia untuk bersikap santai. "Bantu ia dengan tidak memberikan ultimatum atau mengkritiknya karena tidak menjadi komunikator yang baik. Mereka hanya butuh waktu," kata Juli.

Kedua, membantunya dengan tidak hanya mengajukan pertanyaan yang tepat, tetapi juga memintanya dengan cara yang benar. Pria sering mengalami kesulitan menggambarkan perasaan, itulah sebabnya Anda perlu memulai pertanyaan dengan empat kata penting: "Apakah kamu merasa seperti ...?". Ikuti dengan beberapa pilihan, lalu dia akan mulai membuka mulut bahkan tanpa menyadarinya.

3. Dia terlalu malu
Saat Anda ingin membicarakan si bos, pernahkah pasangan menghindari isu-isu tersebut? Bisa jadi karena ia terlalu malu. "Hampir semua pria khawatir jika mereka tidak sukses (finansial, karier, dan sebagainya-red), mereka akan dinilai gagal," kata Farrell. "Secara khusus, seorang pria takut pasangannya tidak lagi setia dan menghormatinya."

Kini, Anda tahu betapa rapuhnya pasangan, di mana Anda mungkin tergoda untuk memperlakukannya bak bayi. Tapi, lakukanlah sebaliknya. "Bangun kepercayaan dirinya," kata Juli. "Daripada mengatasi perasaan tak berdaya, singgunglah kelebihannya."

Jika, katakanlah, ia kehilangan pekerjaan dan belum menemukan pekerjaan lain, katakan padanya itu bukti betapa buruknya perekonomian karena pria secerdas dia belum juga mendapatkan pekerjaan.

"Bahkan jika ia tidak terbuka saat itu juga, rasa percaya dirinya akan meningkatkan kemungkinan bahwa ia akan lebih terbuka di waktu kemudian,” imbuhnya.

4. Dia merenungkan soal lain
Pria adalah pemikir lurus. Tidak seperti wanita yang mahir memikirkan banyak hal dalam satu waktu, pria memiliki kesulitan berpindah dari satu masalah sampai masalah tersebut selesai. Jadi, jika ia bungkam di rumah, bisa jadi karena pikirannya masih di kantor, memikirkan deadline pekerjaan.

Jika Anda ingin diskusi permasalahan yang ia hadapi, carilah tempat yang tenang, jauh dari gangguan orang ketiga, dan ciptakan suasana santai, misalnya sambil makan pizza.

"Memberi dia ruang adalah penting, maka mulailah dengan bertanya tentang aktivitasnya sepanjang hari," saran Juli.

Ketika seorang pria merasa dipedulikan dan bebas untuk mengatakan apa yang dia inginkan, ia akan lebih terbuka.(ftr)