Kamis, Juni 17, 2010

Plus Minus Bedah Miss V

ANDA bertanya-tanya, apa sebenarnya operasi Miss V? Pertanyaan tersebut terus berkecamuk karena salah satu teman Anda mengatakan sedang berpikir untuk melakukan operasi Miss V setelah memiliki dua anak.

Dari hasil obrolan bersama teman, Anda mulai akrab dengan istilah vaginoplasty, yakni pengetatan pada Miss V dan struktur di sekitarnya.

Sebagian besar bedah Miss V dilakukan untuk alasan kosmetik. Sebab, masyarakat kita—terutama pria—memberikan banyak tekanan dan pengharapan pada wanita untuk melihat sesuatu dengan cara tertentu, termasuk “kecantikan” alat kelamin. Tapi tekanan inipun diberikan wanita pada dirinya sendiri. Karenanya, alasan operasi Miss V juga bisa didasarkan pada alasan pribadi dan medis.

Dilansir Askmen, sebagian wanita yang telah melakukan operasi Miss V mengatakan, operasi tersebut tidak berbeda dengan bedah plastik, implan payudara, ataupun sedot lemak. Not a big deal, katanya. Namun sebagian lainnya mengatakan, bedah Miss V adalah masalah besar karena tidak etis dan merupakan respons sang wanita terhadap tekanan sosial.

Yang perlu diperhatikan, apakah hasil operasi Miss V memengaruhi aktivitas seks? Hanya ada sedikit penelitian yang dapat dipercaya yang menguji sensasi perubahan tubuh sebelum dan sesudah operasi.

Nyatanya, operasi Miss V mengubah atau menghilangkan suatu jaringan dan saraf. Padahal dalam teorinya, perubahan tersebut akan memengaruhi sensasi.

Pikirkan juga, bagaimana kemungkinan dampak psikologis wanita yang alat kelaminnya dipermak? Akankah memengaruhi keinginan, gairah dan sensasi seksnya menjadi lebih baik?

Sebenarnya, banyak dokter menyatakan tidak setuju dengan treatment ini, termasuk American Urogynocology Society. Sementara American College of Obstetricians and Gynecologists menegaskan, wanita yang mencari "desainer” untuk mempercantik Miss V-nya harus diberitahu tentang kurangnya data pendukung keampuhan prosedur ini dan potensi komplikasi yang ditimbulkan, seperti infeksi, perubahan sensasi, dyspareunia (rasa nyeri saat intercourse), dan jaringan parut.(ftr)

Sitting Sex Position, Variasi Wanita Kuasai 'Pertempuran'

BAGAIMANA kenikmatan bercinta di ruang tamu, ataupun berhubungan seks di sofa ruang keluarga? Jika keinginan bercinta yang terlintas di benak Anda seperti itu, mengapa tak mencoba mewujudkannya? Tentu saja dengan pilihan posisi yang tepat.

Anda bisa membuat "adik kecil"-nya kelimpungan akibat cengkeraman kencang Miss V pada saat ia penetrasi dengan posisi woman on top ataupun doggy style. Apakah Anda juga bisa mengendalikan ”pertempuran” dengan posisi duduk (sitting)?

Konon, posisi ini adalah variasi dari posisi seks misionaris. Persamaan utamanya, pihak yang berada di atas melakukan sebagian besar "pekerjaan" dan mengontrol jalannya permainan ranjang. Tapi perbedaan utamanya, salah satu pihak memasuki "medan tempur" dengan posisi duduk sembari mengangkangi pinggul pasangannya.

Saat penetrasi berlangsung, masing-masing pihak menggunakan tangan yang dapat dikaitkan ke lengan lawan main. Atau, bisa juga menaruh tangan pada pundak pasangan untuk membantu mendorong tubuh ke atas dan ke bawah.

Sebagaimana diulas About Sexuality, menempatkan bantal di bawah pinggul, konon dapat membantu penetrasi lebih mudah dan maksimal. Pihak yang berada di atas, dapat melakukan jeda dengan meletakkan tangan pada lengan pasangannya. Bisa juga pada pergelangan tangan Anda sendiri.

Namun yang harus diingat, bila Anda menggunakan kedua tangan, jangan menitikberatkan seluruh bobot tubuh pada pergelangan tangan. Sebab, dapat membuat pergelangan tangan cidera.

Faktanya, sitting sex position memang dikenal sebagai gaya bercinta terbaik untuk menggabungkan beberapa unsur "kekuasaan" tanpa membutuhkan alat bantuan.
(ftr)