Sabtu, November 27, 2010

Apakah Anda Kecanduan Seks?

SEBUAH bagian di wilayah otak, disebut korteks prefrontal medial (mPFC), bertanggung jawab terhadap "kecanduan" seks dalam diri seseorang. Demikian menurut sebuah penelitian terbaru.

Kecanduan seks menjadi bagian perilaku menyimpang yang punya banyak aspek, baik jenis maupun pemicunya. Bagi banyak orang, definisi kecanduan seks adalah cara pelakunya mengisi kekosongan emosional yang dipenuhi oleh aktivitas one-night stand, masturbasi, dan berselancar di dunia maya untuk menikmati seks. Intinya, semua aktivitas yang merangsang pusat domain otak, memberikan euphoria, dan kepuasaan seksual.

Orang dengan gangguan kecanduan seks atau kompulsif sering menampilkan ketidakmampuan untuk menghambat perilakunya begitu mereka menjadi maladaptif, meski konsekuensi yang merugikan akan berimbas pada perilaku mereka.

MPFC adalah suatu wilayah otak yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan fleksibilitas perilaku, dan telah diidentifikasi sebagai mediator potensial perilaku penyimpangan tersebut. Demikian yang dinukil dari Times of India, Jumat (26/11/2010).

Dalam sebuah studi baru, Dr Lique Coolen dan rekan menguji apakah mPFC terlibat dalam menghambat perilaku seksual bila dikaitkan dengan hasil yang menyenangkan.

Menggunakan paradigma eksperimental hati-hati yang dirancang untuk tikus, para peneliti menemukan bahwa lesi hasil mPFC berada dalam perilaku seksual kompulsif. Di sisi lain, lesi tidak mengubah kinerja seksual atau pembelajaran yang terkait dengan hadiah atau stimuli aversive (stimulus tidak menyenangkan yang mendorong perubahan perilaku melalui hukuman).

Hal ini menunjukkan, bahwa fungsi mPFC utuh tidak diperlukan untuk ekspresi normal perilaku seksual. Sebaliknya, hasil penelitian tersebut mendukung hipotesis bahwa mPFC mengatur pelaksanaan perilaku inhibisi terhadap perilaku seksual.

Hewan-hewan dengan lesi mPFC kemungkinan besar mampu membentuk asosiasi dengan hasil permusuhan terhadap perilaku mereka, tetapi tidak memiliki kemampuan untuk menekan pencarian seks dalam menghadapi konsekuensi aversive.

Secara kolektif, data ini menunjukkan peran umum untuk mPFC dalam mengatur kompulsif sebagai sebuah penghargaan, dan mungkin akan menyebabkan pemahaman yang lebih baik dari gangguan kontrol impulsif terhadap kontrol patologi umum yang mendasarinya.

Perilaku seksual kompulsif memiliki prevalensi tinggi co-morbiditas dengan gangguan jiwa, termasuk penyalahgunaan zat dan gangguan mood.

Penelitian saat ini menunjukkan, bahwa disfungsi mPFC dapat berkontribusi terhadap seks dengan mengambil risiko atau kompulsif pencarian perilaku seksual.

Meski penelitian ini meyakinkan, namun temuan ini belum bisa dipastikan berlaku untuk manusia.
(nsa)

Black Gold Menambah Kaya Rasa Masakan

Kini hadir kecap Black Gold yang mampu menambah kaya rasa dan lebih meresap dalam masakan.

Kecap manis Black Gold adalah sebuah inovasi baru untuk industri kuliner untuk membuat masakan semakin istimewa, Black Gold dibuat dengan resep khusus yang mampu mewakili semua bumbu hingga meresap lebih baik ke dalam setiap lapisan masakan sehingga tidak hanya enak namun mampu menambah kaya rasa dan menggugah selera.

Hal tersebut telah dibuktikan melalui uji kuantitatif oleh lembaga riset independen TNS Jakarta, Bandung dan Surabaya dengan sumber penelitian para pengguna kecap merek ternama pada April 2010 kemarin.

Kehadiran Black Gold mampu menginspirasi tiga koki ternama, yaitu William Wongso, Edwin Lau dan Gabriel Noe untuk menciptakan resep-resep khas mereka,

"Sebenarnya masalah selera, orang indonesia punya selera khusus, makan apapun ada yang selalu menggondol kecap manis, Seperti kecap Black Gold yang bisa memberikan sentuhan yang luar biasa, kualitas dari kecap manis harus lebih baik" ujar Chef William Wongso di Rumah Maroko, Menteng, Jakarta Pusat (24/11). [alx/mor]

Masturbasi, Aksi Pelampiasan Seks Tak Tertahankan

KEHIDUPAN pasangan suami istri punya cerita berbeda pada setiap episodenya, termasuk urusan ranjang. Kalau Anda berdua terpisah jarak, pastikan ada strategi untuk membuat ranjang tetap hot.

Jajak pendapat untuk pembaca kanal Lifestyle di okezone sempat bertanya, “Anda dan pasangan terpisah jarak karena ia harus ke luar kota. Saat gairah seks memuncak, apa yang Anda lakukan untuk melampiaskannya?“. Jajak pendapat berhasil menghimpun 1127 responden.

Jawaban terbanyak adalah masturbasi yang dipilih 608 responden (54 persen). Para pelakunya mengakui bahwa masturbasi merupakan aktivitas kepuasan seks diri yang menyenangkan dan aman. Lebih jauh, seperti disetujui banyak seksolog, masturbasi menjauhkan pelakunya dari perselingkuhan.

"Masturbasi adalah perilaku seksual manusia normal. Survei menunjukkan bahwa dua pertiga pria masturbasi secara teratur, dan sekira 60 persen wanita masturbasi secara teratur. Banyak orang memanfaatkan masturbasi sebagai sarana penyaluran seks yang tepat," jelas kata Richard Carroll, direktur Sex and Marital Therapy Program di Fakultas Kedokteran Northwestern Foundation, Washington Post.

Sementara lebih dari 50 persen memilih masturbasi saat keinginan ngeseks tak tertahankan, 263 responden (23,3 persen) menahan keinginan tersebut.

Cara lain yang dilakukan 127 responden (11,3 persen) adalah menonton film porno. Mereka yang melakukannya mengakui bahwa menonton film porno bukan lantaran tidak lagi mencintai pasangannya, tapi karena mereka tidak bisa memiliki wanita yang berpose di dalamnya.

"Pria tahu tidak bisa memilikinya, tapi mereka masih bisa melihat dan berfantasi tentang wanita di dalam film tersebut," kata seksolog Dr Elna McIntosh.

Sebanyak 98 responden (8,7 persen) justru lebih senang berfantasi seks. Memang, fantasi seks menyediakan ruang bagi Anda untuk berkhayal liar, penuh nafsu, dan segala hal yang selalu Anda inginkan. Kalau dalam dunia nyata sulit mewujudkannya, tapi dalam dunia fantasi, Anda bisa mendapatkan kesenangan berbeda.

Dan terakhir, 31 responden (2,7 persen) sudah lagi tidak ragu memanfaatkan sex toy untuk menambahkan sedikit bumbu dalam kehidupan seks mereka.
(ftr)