Jumat, April 30, 2010

Obesitas Ibu Hamil Bisa Sebabkan Bayi Gagal Jantung

Semakin gemuk seorang wanita saat hamil, kemungkinan akan melahirkan bayi yang gagal jantung. Demikian hasil temuan pemerintah AS.

Berdasarkan data kelahiran di New York lebih dari satu dekade, peneliti menemukan fakta bahwa wanita yang mengalami obesitas lebih memungkinkan daripada perempuan dengan berat badan normal untuk memiliki bayi dengan gagal jantung bawaan mencapai 11%.

Sementara itu, para wanita gemuk tidak sehat atau sekitar memiliki berat badan 100 pound lebih memiliki risiko 33% lebih besar daripada wanita dengan berat badan normal.

Risiko cacat jantung kongenital adalah kelainan struktural jantung mulai dari yang ringan sampai yang mengancam kehidupan. Cacat mempengaruhi 8 dari 1.000 bayi yang baru lahir. Oleh karena itu, meskipun risiko yang relatif tinggi terkait dengan obesitas ibu.

Bayi yang lahir dari wanita gemuk akan memiliki kelainan jantung. Namun peneliti mengatakan bahwa temuan mereka harus memberikan insentif lebih untuk wanita gemuk yang menurunkan berat badan sebelum hamil.

"JIka seorang wanita gemuk, adalah kebijakan dari dirinya untuk mencoba menurunkan berat badan sebelum hamil. Tidak hanya berat badan meningkatkan kesehatan mereka sendiri tetapi juga bayinya. Ia cenderung memiliki keuntungan mengurangi risiko anak cacat jantung," kata Peneliti utama Dr James L Mills dari Institute Nasional Kesehatan Anak dan Pengembangan Manusia (NICHD) dalam sebuah pernyataan resmi.

Hasil penelitian yang diterbitkan di American Journal of Clinical Nutrition menggunakan data dari pendaftaran pemantauan cacat lahir New York. Mills dan rekan-rekannya mengidentifikasi 7.392 pada bayi yang lahir dengan cacat jantung antara 1993-2003 dan dibandingkan dengan 56.300 bayi tidak terpengaruh.

Sekitar 15% ibu yang menderita obesitas sebelum hamil melahirkan bayi dengan cacat jantung. Sementara 3% sehat tidak gemuk. Angka ini di kelompok pembanding masing-masing sebanyak 13% dan hanya 2%.

Peneliti juga memperhitungkan faktor-faktor lain seperti usia, ras, tingkat pendidikan dan kebiasan merokok, obesitas sendiri masih berkaitan dengan risiko baru cacat jantung.

Wanita yang kelebihan berat badan, tetapi tidak gemuk sebelum kehamilan tidak menunjukkan peningkatan risiko. Sedangkan diabetes yang erat terkait dengan obesitas dikenal meningkatkan kemungkinan cacat lahir. Namun para peneliti menganalisa wanita diabetes atau tidak, baik secara terpisah, maupun berkelompok dan risiko berlebihan terkait obesitas tetap stabil.

Mills dan koleganya berspekulasi bahwa obesitas dapat menghasilkan berbagai anomali, dari perubahan metabilisme lemak gula dan perubahan dalam aktivitas hormon. Mereka mengatakan penelitian yang akan datang juga harus melihat pada potensi kebiasaan makan selama kehamilan dan genetik.

Studi ini tidak membuktikan wahwa wanita obesitas untuk menurunkan berat badan sebelum kehamilan akan mengurangi risiko bayi cacat janjung. Tetapi sekarang cukup diharapkan manfaat penelitian tersebut.

"Saat ini hasilnya sangat menyarankan untuk menurunkan berat badan sebelum hamil. Wanita obesitas dapat mengurangi kemungkinan bayi mereka akan lahir dengan cacat jantung," kata DR E Alan Guttmacher, Direktur Pelaksana NICHD.

Peneliti menyarankan sebelumnya membentuk hubungan antara obesitas dan komplikasi ibu hamil dan risiko tertentu pada bayi yang baru lahir, seperti hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan dan diabetes dan cacat lahir lainnya, termasuk kelainan tulang belakang.

Di Amerika Serikat, sebanyak 20% wanita mengalami obesitas saat kehamilan. [www.inilah.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar