Jumat, Agustus 20, 2010

Waspadai Bayi Baru Lahir Tak Menangis

SUARA isak tangis si kecil spontan meramaikan suasana ruang bersalin. Ini pertanda bayi Anda telah lahir dengan selamat. Rasa bahagia pun meluap. Apa jadinya jika bayi baru lahir tapi tak terdengar suara tangisnya?

Bila Tak Menangis...
Dalam hal ini, Dr dr Effek Alamsyah SpA, MPH, dari RSIA Muhammadiyah, Jakarta Selatan menjelaskan, bahwa bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) baik yang cukup bulan (aterm) -utamanya bayi yang kurang bulan (preterm)- kadang-kadang menderita keadaan seperti megap-megap, yakni: pernapasan yang dangkal, tidak teratur, kadang berhenti atau sama sekali tidak ada usaha napas (apnea), dinding dada terlihat tidak mengembang dan tidak menangis.

Bila kondisi bayi baru lahir (BBL) mengalami apnea dan tidak menangis menjadi pertanda bahwa BBL tersebut tidak bugar dan perlu penanganan awal, sehingga tidak berlanjut menjadi apnea berulang atau apnea yang berkepanjangan.

Penangannya
Bila BBL tidak menangis yang disertai apnea, maka dokter akan melakukan tindakan awal seperti:
1. Menjaga kehangatan bayi, dengan cara mengeringkan dan menyelimuti tubuh bayi.
2. Memosisikan kepala bayi dengan benar dan bersihkan jalan napas dari lendir, darah dan air ketuban yang kadang-kadang bercampur mekonium, sehingga jalan napas terbuka dan udara yang mengandung O2 dapat masuk ke paru-paru dengan baik.
3. Melakukan rangsangan taktil yakni dengan menepuk atau menyentil telapak kaki dan menggosok punggung bayi untuk merangsang pernapasan.

Dilakukan Resusitasi
Jika bayi tetap tidak menampakkan usaha napas dan tetap tidak menangis, maka harus segera dilakukan upaya Resusitasi Neonatus yakni pemberian Ventilasi Tekanan Positif (VTP) dengan menggunakan alat balon dan sungkup oksigen atau tuba endotrakheal selama 15 detik sambil tetap memonitor dan memeriksa denyut jantung bayi dan warna kulit.

Prosedur selanjutnya, sesuai indikasi ditambah dengan kompresi dada dan pemberian obat-obatan misalnya Ephinefrin. Hal ini sesuai dengan prosedur resusitasi ABCD. A=airway (jalan napas), B=breathing (pernapasan), C=circulation (sirkulasi) dan D=drugs (obat-obatan).

Jika ini tak berhasil, maka penyebabnya harus dicari. Bila perlu dipasang CPAP (Continous Positive Airway Pressure) dan ventilator di ruang intensif.

Faktor Penyebab
Beberapa faktor yang menyebabkan BBL mengalami kondisi megap-megap, antara lain: akibat dari penyakit yang diderita Moms pada waktu hamil (kondisi maternal), kondisi kesehatan Moms dan janin sebelum lahir (faktor antenatal), pada saat persalinan (faktor intrapartum), serta keadaan beberapa saat setelah bayi lahir (faktor post natal).

Beberapa kondisi Moms yang dapat memengaruhi janin sehingga lahir tidak bernapas dan tidak menangis antara lain: penyakit Diabetes Mellitus, panggul sempit, perdarahan antepartum, anemia dan penyakit-penyakit infeksi, yang mengakibatkan janin dalam kandungan menderita Retardasi Pertumbuhan dalam Rahim (IUGR), ketuban hijau kental, dan ketuban bercampur mekoneum.

Upaya pencegahan yang bisa Moms lakukan antara lain: mendeteksi dan mengobati penyakit Moms selama hamil, melakukan pemeriksaan antenatal secara teratur, melakukan proses persalinan yang aman dan bersih (clean dan safe), serta penanganan bayi baru lahir sesuai standar pelayanan perinatal.(Mom& Kiddie//nsa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar