Kamis, Maret 31, 2011

Berfantasi Seks Tiap Dua Jam, Anda Kecanduan!

DULU, kita menyebut pria yang gemar gonta-ganti pasangan dengan julukan don juan. Namun kini, pria yang kerap berselingkuh dan membohongi pasangannya berganti julukan dengan pecandu seks.

Baik pria maupun wanita, batasan antara nafsu seksual yang sehat dan kecanduan sebagian didasarkan pada seberapa banyak waktu yang seseorang habiskan untuk aktivitas seks dan fantasi seks. Definisi tersebut dilontarkan oleh Patrick Carnes, terapis seks Pine Grove Behavioral Health and Addiction Services di Hattiesburg.

"Jika Anda menghabiskan lebih dari 14 jam sepekan atau dua jam sehari untuk melakukan aktivitas seksual, seperti menjelajahi situs porno atau mendatangi tempat pelacuran, Anda berada di kisaran adiktif," kata Dr Alan Grieco, psikolog yang berbasis di Orlando.

Kecanduan seks jelas merupakan pukulan menyakitkan bagi banyak orang. Sayang, seperti dinyatakan Ginger dan terapis seks lainnya, sebagian besar klien tidak mendapatkan pengobatan hingga perilaku seksual mereka telah menghancurkan kehidupannya, termasuk merusak pernikahan, menguras isi kantong, atau bahkan dipenjara.

Sebagian besar adalah pria
Sementara sebagian pecandu seks adalah wanita, pria hampir tiga kali lebih mungkin untuk jatuh ke dalam kategori tersebut. Para ahli mengatakan bahwa 75-80 persen pasien yang mencari pengobatan untuk kecanduan seks adalah pria.

"Menurut pendapat saya, monogami tidak datang secara alami pada kebanyakan pria. Kita dapat menghindarinya, tapi butuh perjuangan. Jika seorang wanita seksi mendekati seorang pria, maka pria tersebut akan berpikir ia bisa melewatinya dengan menikah atau kalau tidak, ia akan pilih berhubungan seks,” tambahnya, seperti dikutip dari Third Age.

Dr Alan mengatakan bahwa atlet dan pria dengan high profile seperti politikus akan dikelilingi dan tergoda oleh wanita.

"Kesempatan ini jelas menantang kelemahan pria. Pada dasarnya, semua pria itu lemah, hanya beberapa yang memiliki batasan kuat. Tapi bagi pria muda, yang memiliki tingkat keberhasilan dan kesempatan, banyak tantangan di luar sana," katanya.

Butuh dukungan
Terlepas dari jenis pengobatan, pecandu seks—seperti pecandu lainnya—sering mengalami kekambuhan. Masalahnya, mereka tidak pernah bisa melepaskan bayang-bayang porno dalam pikiran yang mereka buat sendiri, apakah itu berupa gambar atau pengalaman bersama orang lain.

"Anda tidak bisa mengeluarkannya dari pikiran. Banyak pecandu seks yang saya tangani mengatakan, ‘Bayangan itu selalu ada sepanjang waktu. Bahkan jika saya sudah mengontrol perilaku, saya harus terus-menerus melihat pikiran saya," kata Lake Mary, terapis seks bersertifikat.

Kunci untuk mengobati kecanduan terletak pada dukungan lingkungan, yakni sekelompok orang yang telah berhasil keluar dari masalah yang sama.

"Dibutuhkan keberanian luar biasa untuk bertemu dengan orang asing dan berkata, 'Halo, nama saya John, dan aku seorang pecandu seks'. Bebannya tidak seberat pecandu narkoba dan alkohol di mana banyak orang yang berhasil melaluinya. Kecanduan seks adalah bentuk paling memalukan dari semua kecanduan," jelas Ginger.

"Anda butuh dukungan dari seseorang yang berkata, 'Aku di sini, aku punya pengalaman yang sama denganmu. Ada baiknya, Anda memiliki dukungan sebelum menjalani terapi pengobatan," tambahnya.

Beberapa terapis mengobati pasien dengan terapi bicara, terapi kognitif-perilaku dan antidepresan untuk menumpulkan dorongan seksual.
(ftr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar