Rabu, Agustus 19, 2009

Disfungsi Ereksi, Wanita pun Bisa Mengalaminya!

MITOS bahwa disfungsi ereksi (DE) hanya dialami pria, ternyata tidak benar. DE juga bisa dialami wanita. Kenapa ya?
Tebal
"Padahal, jelas-jelas ketika mengalami disfungsi ereksi, pria manapun sensitifnya kuadrat. Otomatis wanitannya mengalami disfungsi," papar Psikolog Zoya Amirin, M. Psi yang hadir di kesempatan peluncuran program Maximizing You: 10 years of MagniVicent Satisfaction dari Pfizer Indonesia, beberapa waktu lalu.

Menurut psikolog bertubuh seksi ini, mereka yang mengalami DE tak bisa dilihat dari fisik maupun kesibukannya. Namun, dari hubungan seksual yang dilakukannya bersama pasangan.

"Jangan salah, seorang wanita yang secara fisik dia menarik, wanita pekerja ataupun ibu rumah tangga yang memiliki karier yang bagus, tapi dia tidak confident karena suaminya tidak bisa ereksi dengan baik. Akhirnya, wanita ini mengalami disfungsi karena dia tidak bisa melakukan hubungan seksual. Sebaiknya wanita bertanya. Apa sih yang bisa saya lakukan supaya kamu merasa lebih nyaman," ucap Zoya.

Hubungan intim sudah selayaknya menguntungkan pria dan wanita. Jika pria mengalami DE, pastinya ini akan berimbas pada kepuasaan yang diperoleh pasangannya. Sehingga, ajang bercinta yang semestinya dinikmati malah bisa jadi rutinitas membosankan di mata wanita.

"Dalam psikologi ada yang namanya level pleasure, ada yang namanya level satisfaction. Pleasure adalah kepuasaan yang diperoleh secara fisik, tapi yang namanya satisfaction itu dengan adanya orgasme, dan penetrasi penis vagina. Satisfaction itu tingkat tinggi. Kadang orang bisa memperoleh satisfaction hanya dengan bersentuhan, berpelukan. Itu sebenarnya bisa diperoleh. Jadi jangan terpaku pada orgasme melulu, hubungan fisik, itu hanya pada tahap pleasure. Padahal tahap tertinggi ada pada tahapan psikologis. Misalnya, papa mau gimana, mau saya usap-usap? Mau saya cium? Itu akan membantu self confident si wanita. Apalagi pada suami yg mendapatkan gangguan," ujar pemerhati masalah hubungan komunikasi pasangan.

Kecenderungan pria untuk menghindari kontak seksual seringkali menyebabkan pasangannya merasa tidak lagi dicintai. Wanita merasa tidak menarik serta diinginkan lagi oleh pasangannya. Padahal, pria yang mengalami DE sebenarnya tidak cukup percaya diri untuk melakukan hubungan intim seperti biasa.

Di sinilah, peran komunikasi sangat besar dalam mengetahui permasalahan di benak pria. Sehingga, depresi, kecemasan, dan kurangnya rasa percaya diri pada pria yang mengalami DE tidak berkelanjutan. (Sumber: lifestyle.okezone.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar