Rabu, Agustus 26, 2009

Seks Sambil Tidur? Emang Bisa?

Hati-hati dengan kelainan tidur Anda, karena bisa melibatkan perilaku seksual. Perilakunya bisa beragam, mulai dari sekadar mendesah, masturbasi, tentu sambil tidur!

Seks sambil tidur atau dikenal dengan istilah seksomnia adalah sejenis parasomnia. Para somnia sendiri adalah sekelompok kelainan tidur yang di antaranya termasuk berjalan dalam tidur, berbicara dalam tidur, dan serangan mimpi buruk.

Sementara seksomnia adalah kelainan tidur yang melibatkan perilaku seksual. Apa saja perilaku seksual yang biasa dilakukan oleh orang dengan seksomnia?

Perilakunya bisa beragam, mulai dari sekadar mendesah, masturbasi, hingga menggoda pasangan tidur untuk melakukan hubungan intim, tentu sambil tidur.

Dalam jurnal Sleep, disebutkan, perilaku kurang lazim seperti biasanya timbul saat seseorang sesedang dalam satu titik di antara kondisi tidur enyak dan terbangun.

Seksomnia juga terjadi pada pengidap sejumlah kelainan tidur lainnya, seperti insomnia dan restless legs syndrome (28semacam kelainan syaraf yang menimbulkan sensa tidak nyaman pada kaki dan menyebabkan dorongan tak terkontrol untuk menggerak-gerakan kaki demi menghasilkan rasa tidak nyaman tersebut).

Menurut Dr Carlos H Schenck dari Minnesota Regional Sleep Disorders Center, Minneapolis, AS, ada pula perilaku seperti ini yang dilakukan bukan hanya pada jam-jam tidur- melainkan saat bangun, seperti yang terjadi pada penderita sindrom Kleine- Levin.

Sindrom ini adalah sebuah kelainan langka yang menyebabkan rasa kantuk berlebihan secara terus- menerus. Penderitanya biasanya tidur selama 16-24 jam, namun saat bangun, mereka cenderung menjadi 'hiperseks'.

Ada pula pasangan yang memang gemar melakukan sleepsex atas kesepakatan berdua, namun hal ini tidak tergolong kelainan.

Apakah seksomnia sama dengan penyimpangan seksual?

Dr Schenck yang juga menulis buku �Sleep: The Mysteries, the Problems, and the Solutions� menyatakan, hampir seluruh penderita kelainan tidur berisiko memiliki perilaku seksual yang 'kurang lazim'.

Namun ini adalah bagian dari kelainan tidur yang dapat didiagnosa dan dirawat bukan suatu gejala penyimpangan seksual. (Sumber: inilah.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar