Selasa, Januari 19, 2010

Sayang, Mau Bayi Laki-Laki atau Perempuan?

INGIN memiliki buah hati berjenis kelamin perempuan atau laki-laki? Ubahlah gaya dan posisi bercinta Anda yang benar.

Perdebatan soal jenis kelamin bayi memang masih sering terjadi pada pasangan muda. Suami ingin anak laki-laki, sementara Anda berpikiran sebaliknya.

Anda tak perlu bingung, karena pasangan suami istri bisa merencanakan jenis kelamin bayi yang akan dikandung. Tetapi angka keberhasilannya tidak mencapai 100 persen.

Seperti diulas Mom & Kiddie, dr Reza Kamal SpOG dari RS Mitra Keluarga Depok menjelaskan, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan pasangan suami istri untuk mendapatkan jenis kelamin yang diinginkan, seperti diet, waktu berhubungan seks, pencucian vagina, di luar medis bisa menggunakan kalender China yang ternyata angka keberhasilannya cukup tinggi.

Seperti diketahui, laki-laki dalam hal ini sel sperma ada yang memiliki kromosom seks jenis X dan Y. Sedangkan wanita punya dua kromosom seks yang sama, yaitu X dan X. Bila dalam berhubungan seks. Sperma X membuahi sel telur, maka terjadilah pertemuan kromosom X dan X, sehingga yang didapat adalah bayi perempuan (XX). Sebaliknya bila sperma Y yang membuahi sel telur, maka kromosom Y akan bertemu kromosom X, sehingga akan mendapat bayi laki-laki (XY). Jadi intinya, anak laki-laki bisa diperoleh jika sperma Y lebih dulu membuahi sel telur. Sedangkan untuk mendapatkan anak perempuan, maka sperma X yang harus lebih dulu.

Untuk program bayi laki-laki, dr Reza menyarankan, wanita harus banyak mengonsumsi makanan yang bersifat basa (sayur, buah, putih telur, dan susu), sementara pasangan pria banyak mengonsumsi makanan yang bersifat asam (daging, seafood).

”Saat berhubungan seks, sebaiknya dilakukan saat ovulasi (subur) atau beberapa saat menjelang ovulasi. Sperma kromosom Y bergerak lebih cepat dibanding sperma X. Bila sel telur sudah menunggu di saluran telur hampir dipastikan sperma kromosom Y yang akan sampai dulu dan bisa segera membuahi sel telur. Saat ovulasi yang terjadi 14 hari sebelum haid berikut dapat diperkirakan dengan mengukur suhu basal tubuh,” ulasnya.

Dokter ramah ini menambahkan, untuk merencanakan bayi laki-laki bisa pula dengan melakukan posisi hubungan dan penetrasi yang benar. Karena sperma kromosom Y bergerak lebih cepat dan memiliki daya tahan kurang, penetrasi harus dalam sehingga jarak tempuh menjadi lebih pendek sesuai dengan sifat kromosom Y sebagai sprinter. Posisi sebaiknya posisi konvensional, muka bertemu muka dengan suami berada di atas tubuh wanita.

”Sebelum berhubungan, vagina dicuci dengan larutan soda sehingga bersuasana basah. Lakukan foreplay yang cukup dan penetrasi dilakukan saat istri benar-benar sudah terangsang, sehingga vagina menjadi basa. Buatlah program ini dengan menggunakan kalender China untuk kehamilan. Yang perlu diperhatikan adalah usia wanita dan bulan saat subur,” paparnya.

Untuk program bayi perempuan, sambung dr Reza, bisa dilakukan dengan diet, yaitu wanita banyak makan makanan yang bersifat asam seperti daging, seafood, sementara pria mengonsumsi makanan yang bersifat basa, seperti sayuran, buah, dan susu.

”Pasangan suami istri juga bisa berhubungan intim dua atau tiga hari sebelum ovulasi. Posisi bercinta sebaiknya istri berada di atas dan melakukan penetrasi yang jangan terlalu dalam. Segera lakukan penetrasi sebelum istri terangsang sehingga suasana vagina asam,” tukasnya.
(lifestyle.okezone.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar