Kamis, Februari 11, 2010

Mitos & Kebenaran Seks Usai Melahirkan

WANITA mengalami perubahan dalam siklus kehidupannya, bahkan terkadang berjalan begitu drastis. Salah satu imbasnya adalah urusan ranjang. Dan saat hamil hingga usai melahirkan, cerita seks pasangan juga tak luput dari perubahan.

Berikut beberapa mitos seputar seks usai melahirkan dan kebenarannya, seperti diungkap oleh Modern Mom.

Menyusui membuat Anda lebih seksi
Setelah melahirkan dan tiba waktu menyusui, payudara Anda membengkak dan sedikit membesar. Inilah alasan Anda akan merasa lebih seksi dengan lekuk terbaru, yakni payudara lebih montok.

Tapi Claire Mysko, co-author “Does This Pregnancy Make Me Look Fat? The Essential Guide to Loving Your Body Before and After Baby” mengatakan, sementara menyusui bagus untuk kesehatan sang bayi, ini justru tak berdampak bagus bagi kehidupan seks Anda.

“Hormon menyusui, prolaktin, menghalangi pelepasan estrogen, hormon yang berkontribusi pada libido wanita. Karenanya, ibu menyusui bisa kehilangan minat bercinta dan mengalami kekeringan vagina. Sebagian ibu menyusui juga merasakan tak ingin disentuh,” ujarnya.

Gairah seks bisa menjadi lebih turun saat Anda memiliki seorang bayi yang harus disusui sepanjang hari dan memompa ASI untuk program ASI eksklusif.

Gairah seks kembali sekira enam bulan setelah melahirkan
Kebanyakan dokter memberikan wanita waktu enam minggu setelah melahirkan untuk siap berhubungan seks. Tapi kenyataannya, tidak semua wanita mengalaminya. Menurut Trina Read PhD, terapis seks dari Alberta, Kanada, masa nifas (darah yang keluar dari rahim wanita sesudah melahirkan atau masa sejak melahirkan sampai dengan pulihnya alat-alat dan anggota badan/KBBI) membutuhkan berbulan-bulan hingga setahun untuk siap bercinta kembali.

“Menurut pengalaman saya, kebanyakan wanita benar-benar kehilangan gairah seks setidaknya setahun setelah bayi dilahirkan,” katanya.

Lebih lanjut Dr Read memaparkan, karena sebagian besar wanita menganggap aktivitas seks sebagai tugas yang harus ditunaikan, disentuh pasangan bagaikan bentuk pengorbanan lain baginya. Jadi, saat suami menyentuhnya, apakah karena ingin berhubungan seks atau tidak, tubuhnya tiba-tiba tak bergairah.

Lantas, bagaimana solusinya? Ciptakan waktu untuk intimasi tanpa disasarkan ke ranjang, seperti bermesraan sambil memeluk dan mencium setelah sang bayi tidur. Hal ini, ditegaskan Dr Read, akan selalu menghidupkan cerita seks.

Suami tidak sabar untuk berhubungan seks kembali
Apakah karena operasi caesar, baby blues, atau komplikasi lain, biasanya ada masa ketika cerita seks mengundang pertanyaan setelah kelahiran bayi. Karenanya, mudah bagi seorang wanita merasa suaminya menjadi lebih tidak sabar, terutama setelah sekira sembilan bulan dan masa nifas, cerita seks tidak seperti dulu lagi.

Anda mungkin khawatir, "Apakah ia tidak sabar untuk berhubungan seks lagi?" Mungkin, katanya Mysko, tapi mungkin juga tidak.

Berikut alasannya seperti dikatakan Mysko, "Kami telah mendengar dari pria bahwa ini bukan karena seks yang hilang setelah melahirkan, tapi perasaan tersambung dengan pasangan.”

Hormon pria menjadi kuncinya. "Hormon vasopresin dapat meredam dorongan seksual seorang pria. Vasopresin adalah sejenis bahan kimia yang berperan dalam sebuah ikatan yang membantu menghubungkan ayah dengan bayi dan ibunya," kata terapis seks, Stephanie Buehler PsyD.

Bahkan jika Anda belum siap untuk seks, pelukan dan berbagai bentuk kasih sayang lainnya tetep diperlukan dalam rangka menjaga keintiman suami istri.
(ftr)

1 komentar:

  1. istri saya baru melahirkan dengan cara operasi.
    berapa lama kira2 bisa bercinta yang bagus?

    BalasHapus