Rabu, April 21, 2010

Kartini Masa Kini Harus Siap Emban Multiperan

TANPA Kartini, mungkin perempuan Indonesia tidak bisa seeksis sekarang. Kini mereka bisa menjadi wanita karier sekaligus ibu rumah tangga. Kemampuannya yang multitasking malah bisa membantu perekonomian keluarga.

Kartini memang menjadi sosok yang tidak pernah luput dari kata emansipasi wanita. Ya, semenjak Kartini memelopori agar wanita memiliki kedudukan yang sejajar dengan pria, peran wanita pun tidak hanya menjadi ibu rumah tangga, tapi membantu pula perekonomian keluarga.

Psikolog keluarga dari Empati Development Center, Roslina Verauli MPsi, menyatakan wanita kini memiliki peran berbeda. ”Kartini menjadi salah satu yang memulai perubahan peranan pada wanita,” ucap psikolog yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah ini.

Peran pada wanita memang berubah. Saat ini banyak wanita yang dituntut untuk lebih mandiri, di antaranya adalah masalah pendidikan. Umumnya, dulu wanita hanya mengenyam pendidikan sampai SMA. Namun sekarang, kebanyakan wanita mengambil pendidikan hingga jenjang strata. ”Sekarang ini, banyak wanita yang memilih pendidikan lebih tinggi, jadi secara fakta, usia menikah bagi wanita mengalami kemunduran,” ucap psikolog yang juga berpraktik di RS Cengkareng, Jakarta Barat.

Sementara itu, psikolog keluarga dari Fakultas Psikologi, Universitas Atmajaya, Jakarta, Fabiola P Setiawan MPsi, yang akrab disapa Febi, mengatakan bahwa kemandirian wanita saat ini dipengaruhi berbagai faktor, seperti perluasan makna dari wanita itu sendiri. Saat ini wanita diartikan sebagai sosok yang kuat, mampu, dan dapat diandalkan tanpa meninggalkan kodratnya sebagai wanita.

”Tidak dimungkiri lagi, tuntutan kebutuhan membuat wanita membantu suami mencari nafkah bagi keluarga, dan menjadi mandiri dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari,” ujar psikolog yang juga praktik di Pela 9 dan LPT (Lembaga Psikologi Terapan) Universitas Indonesia.

Selain itu, banyak pula wanita yang mandiri karena kesempatan yang diberikan lingkungan semakin luas bagi wanita. Kini wanita semakin leluasa dalam menentukan beragam pilihan, termasuk dapat menekuni profesi apa saja, bahkan banyak wanita yang juga menjalankan profesi yang biasa dilakukan pria.

”Peran ibu zaman dahulu dan zaman sekarang tetap sama. Kapan pun dan di mana pun ibu berada, memiliki arti yang sama,” ungkap psikolog lulusan Universitas Atmajaya ini.

Masih dikatakan Febi, ibu memberikan kedamaian, ketenangan, dan kenyamanan bagi keluarga. Ibu mengurus, merawat, dan menjaga keluarga. Ibu juga mengajarkan dan memberi pengetahuan, norma, pengalaman yang luar biasa.

Kini, seorang ibu juga melakukan pendekatan yang berbeda dengan anak. Mereka lebih leluasa dalam melakukan pendekatan terhadap anak, suami, dan lingkungan mereka. ”Banyak komunikasi hangat terjalin pada ibu yang menempatkan dirinya sebagai sahabat bagi suami dan anak mereka,” papar psikolog yang mengambil gelar Magister Profesi Klinis Anak di Universitas Indonesia.

Febi menuturkan, bahkan tidak jarang ibu zaman sekarang dengan senang hati mengikuti perkembangan pergaulan anak-anak, membuka diri terhadap teman-teman dari anak-anaknya, dan luwes saat mendengarkan curahan hati anak.

Dia juga menambahkan, kini seorang ibu yang mempunyai karier juga harus pandai dalam urusan rumah tangga.

”Kini para wanita yang sudah menjadi seorang ibu cenderung lebih mandiri dan tidak mau tergantung dengan suami,” paparnya.
(lifestyle.okezone.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar