Kamis, Oktober 07, 2010

Antiflu Ibu Hamil Lindungi Bayi Setelah Lahir

Bila ibu hamil mendapatkan vaksinasi flu, mereka tidak hanya melindungi diri selama kehamilan, tetapi juga dapat membantu menjaga bayi mereka melawan flu selama beberapa bulan pertama kehidupan.

Sebuah studi yang diterbitkan secara online di Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine, awal pekan ini menemukan fakta bahwa ketika perempuan mendapat vaksinasi pada trimester kedua atau ketiga kehamilan, bayi mereka secara signifikan lebih kecil kemungkinannya terkena flu, dan darah bayi menunjukkan bukti antibodi untuk flu.

"Infeksi influenza pada bayi muda dapat menjadi penyakit serius," kata penulis senior studi tersebut, Dr Katherine O'Brien, seorang dokter anak dan profesor di Departemen Kesehatan Internasional di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, di Baltimore.

"Ada beberapa cara melindungi bayi muda terhadap influenza. Salah satunya adalah memastikan bahwa mereka yang kontak dengan bayi muda diimunisasi untuk influenza. Cara lain adalah praktik kebersihan yang baik dan mencuci tangan, serta bayi menjaga diri dari orang-orang yang dikenal. Studi ini menunjukkan jika ibu hamil diimunisasi selama kehamilan, itu bisa memberikan perlindungan kepada bayi," kata dia.

Bayi berusia di bawah enam bulan lebih mungkin sakit serius atau mati karena infeksi flu daripada anak yang lebih tua. Ini menurut informasi latar belakang dalam studi itu. Namun, vaksin influenza tidak disetujui untuk anak di bawah usia enam bulan.

Bayi muda mungkin memperoleh antibodi terhadap beberapa strain influenza dari darah ibu mereka, namun kekebalan ini mungkin tidak cocok dengan peredaraan strain flu saat ini yang mencakup dalam vaksin tahun berjalan.

Untuk menilai apakah vaksin yang diberikan kepada ibu akan memberikan kekebalan apapun untuk keturunannya, para peneliti meneliti 1.160 ibu yang melahirkan selama salah satu dari tiga musim influenza.

Semua ibu hidup baik di Navajo atau White Mountain Apache Indian. O'Brien mengatakan orang-orang yang tinggal di daerah ini memiliki risiko lebih tinggi penyakit pernapasan selama musim influenza daripada penduduk daerah lain di negeri ini.

Selama studi, 49% perempuan memilih untuk mendapatkan vaksin flu selama trisemester kedua atau ketiga kehamilan.

Para peneliti menemukan 41% penurunan dalam risiko infeksi flu pada bayi-bayi yang ibunya menerima vaksin influenza. Bayi lahir dari ibu yang menerima imunisasi flu juga memiliki 39% penurunan risiko masuk rumah sakit karena flu.

Ketika para peneliti menguji sampel darah bayi, mereka menemukan fakta bahwa bayi yang ibunya telah divaksinasi memiliki tingkat antibodi terhadap strain flu yang baik, daripada bayi dengan ibu yang memilih tidak diimunisasi.

O'Brien mengatakan, dia yakin temuan ini dapat digeneralisasi untuk populasi lain. "Tidak ada alasan untuk percaya bahwa ini tidak akan menjadi strategi penting untuk melindungi semua bayi," katanya.

"Kita sudah tahu bahwa perempuan hamil berada pada risiko lebih tinggi morbiditas dari influenza. Kita sudah tahu harus vaksinasi hanya untuk mencegah penyakit pada wanita hamil. Namun penelitian ini memberi kita alasan lain yang positif, untuk mendorong vaksinasi influenza," kata Dr Kathleen Neuzil, direktur program vaksin influenza di PATH, kesehatan global non-profit organisasi.

Neuzil juga merupakan penulis tajuk rencana bersama dalam isu yang sama dalam jurnal itu. "Wanita hamil harus mendapatkan vaksin influenza, dan jika mereka tidak ingin melakukannya sendiri, inilah alasan agar Anda dapat melindungi bayi yang belum lahir, selain melindungi Anda," kata Neuzil. [mor]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar