SEBAGAI penyakit yang menyerang jaringan biologis di sekitarnya, kanker merupakan penyakit yang sulit disembuhkan. Diibaratkan sebagai pohon yang terus berkembang, sampai saat ini belum ditemukan obat mujarab yang bisa menyembuhkan kanker.
Para peneliti telah menemukan, bahwa sangat mungkin untuk menyembuhkan kanker, jika Anda tidak membiarkan tumor mengembangkan resistensinya. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Science Translational Medicine menunjukkan, bahwa ada beberapa reaksi kimia yang berhubungan dengan resistensi. Dan para dokter mengklaim tahu bagaimana untuk menghentikan proses tersebut.
Para ilmuwan telah memelajari obat anti-kanker yang digunakan untuk mengobati kanker usus besar, kanker kepala dan leher rahim, serta kanker paru-paru. Ini memengaruhi protein yang disebut reseptor faktor pertumbuhan epidermal (EGFR), yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan tumor.
Semua pasien mengembangkan resistensi terhadap obat tersebut. Tapi sampai saat ini ilmuwan tidak menjelaskan alasannya. Demikian yang dikutip dari Genius Beauty, Selasa (20/9/2011).
Percobaan telah menunjukkan, bahwa sel kanker ibarat mobil dalam kemacetan lalu lintas. Jika jalan diblokir, mereka mencari jalan yang lain. Dalam hal ini, tumor menolak EGFR dan mulai menggunakan protein yang berbeda, ERBB2, sambil terus tumbuh.
Dr Pasi Janne dari Dana-Faber Cancer Institute di Boston mengatakan, bahwa ERBB2 mengaktifkan jalur pertumbuhan kanker, yang biasanya tidak terhalang oleh obat. Jadi obat kehilangan efektivitasnya, dan kanker menjadi resisten.
(nsa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar