Selasa, Februari 09, 2010

Deteksi Dini Kanker Serviks Kurang 5%

Cakupan deteksi dini terhadap kanker leher rahim atau kanker serviks yang baru di bawah lima persen mengakibatkan banyak kasus ini ditemukan sudah pada stadium lanjut yang seringkali mengakibatkan kematian.

"Salah satu penyebab tingginya angka kejadian kanker serviks di Indonesia adalah karena penyakit ini tidak menimbulkan gejala, sementara kesadaran perempuan Indonesia untuk melakukan deteksi dini secara teratur masih rendah," kata seorang ahli kanker kandungan dari RS Cipto Mangunkusumo, dr Laila di Jakarta, Selasa.

Dokter Laila mengemukakan jika semakin banyak wanita terbiasa melakukan deteksi dini maka apabila penyakit sudah berjangkit pada seseorang, maka bisa lebih cepat ditangani.

Dalam rangka memperingati Hari kanker Dunia, Female Cancer Program (FCP) bersama FKUI dan RCSM mengadakan deteksi dini kanker serviks gratis dengan metode inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) bagi 600 perempuan pada Women's Health Expo di Hotel Sahid.

FCP adalah program yang didukung oleh Universitas Leiden untuk negara berkembang yang berfokus pada upaya memerangi kanker serviks yang salah satunya menyediakan program deteksi dini yang cost efective di daerah-daerah dengan sumber daya terbatas melalui metode IVA.

Menurut dia, penyediaan layanan IVA secara gratis ini merupakan rangkaian dari upaya meningkatkan kesadaran kaum perempuan untuk peduli pada kanker serviks dan segera melakukan deteksi dini.

Acara ini didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan tema 'Cancer Can Be Prevented Too' (Kanker Dapat Dicegah Juga).

Sementara itu, Business Unit Director GSK Indrawati Taurus mengatakan kegiatan pemeriksaan papsmear gratis ini bertujuan untuk membuka akses yang semaksimal mungkin melakukan deteksi dini .

"Kami berkomitmen untuk terus menekankan pesan bahwa kanker serviks dapat dicegah dan melakukan berbagai upaya sehingga para perempuan dapat terlindungi dari penyakit ini," kata Indrawati Taurus.

Sebelumnya GSK mendukung program papsmear gratis bagi 2000 perempuan di wilayah Jabotabek yang diselenggarakan PPKS yang mendapat sambutan positif dari masyarakat luas, katanya.

Ia mengatakan, deteksi dini dapat dilakukan dengan pap smear atau IVA. IVA merupakan salah satu cara melakukan detektsi dini kanker serviks dengan cara mengoleskan asam asetat pada serviks (leher rahim).

Kanker serviks merupakan kanker tersering yang dialami perempuan Indonesia yang diketahui mencapai 20-24 setiap hari kasus kanker servikis ditemukan. [www.inilah.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar