Senin, Desember 28, 2009

3 Kesalahan Wanita saat Ngeseks

KEBANYAKAN wanita kerap melakukan kesalahan pada waktu bercinta. Kekecewaan itu ia pendam hingga menjadi pemicu berkurangnya gairah seks. Bahkan, ada yang tak bisa mencapai puncak kenikmatan.

Untuk itu, Anda harus menyadari kesalahan apa saja yang sering kali dilakukan ketika berhubungan intim dengan pasangan. Berikut ini WebMD mengulas beberapa kesalahan wanita ketika di ranjang.

1. Kekhawatiran berlebihan akan bentuk tubuh
Memikirkan bagaimana bentuk tubuh saat bugil ketika berhubungan seks, dapat membuat Anda kurang menikmati jalannya pertempuran. Atau malah lebih buruk lagi, hal ini benar-benar membuat kenikmatan yang Anda rasakan terhenti. Kesempatan untuk mendapatkan orgasme pun ikut berkurang.

Ketika sedang saling memberikan rangsangan, sepatutnya pikiran Anda fokus pada kenikmatan yang dihadirkan lewat sentuhan dari pasangan. Sebab, jika pikiran Anda tertuju pada bentuk tubuh yang dirasa kurang langsing, ataupun warna kulit kurang cerah, ini akan membuat Anda kehilangan kenikmatan seksual.

“Jangan memikirkan lemak di perut atau makeup pada wajah Anda. Konsentrasilah pada kenikmatan dari aksi yang dilakukan. Anda harus memberikan diri Anda kesempatan untuk merasakan orgasme,” saran Dr Ruth Westheimer PhD, terapis psikoseksual.

Penulis buku “Crazy Good Sex” Les Parrot, memberikan penilaiannya seputar hal ini. “Pria menginginkan para istri untuk memberikan kesempatan pada mereka saat melakukan aksi ‘serang’. Itu tidak mungkin dilakukan pria jika pasangannya khawatir tentang masalah fisik,” ungkap Parrott.

2. Tidak memberi petunjuk pada pasangan
Idealnya, kondisi fisik dan psikis saat berhubungan seksual dalam kondisi prima. Agar hubungan seks Anda dan pasangan makin menyenangkan, tak ada salahnya mencari tahu keinginannya sebelum ajang persetubuhan dimulai.

“Bicarakan dengan jelas apa yang disukai dan tidak disukai. Sebab, cara ini dapat membuat Anda dan pasangan sama-sama merasa nyaman. Walaupun Anda berdua sudah bersama dalam jangka waktu lama dan merasa dekat satu sama lain,” jelas Parrott.

Tapi menurut Parrot yang juga Professor Psikologi di Seattle Pacific University ini, saling menggali informasi seputar keinginan seks masing-masing adalah cara terbaik untuk menggapai kepuasaan seks.

“Wanita harus bertanggung jawab terhadap masalah seksual yang dialaminya. Tidak ada pria yang dapat memberikan orgasme jika wanita itu sendiri tidak bertanggung jawab pada pengalaman seksualnya. Pecinta ulung sekalipun tidak akan tahu apa yang diinginkan wanita jika si wanita tidak memberi tahunya,” tambah Parrot.

Konon, bila cara yang digunakan wanita tepat. pria tidak akan tersinggung ketika diarahkan ataupun dituntun saat melakukan pergumulan.

”Jika Anda bisa memberitahukan pasangan dengan cara yang tidak membunuh egonya, ia akan menghargainya. Pria akan mendengar, jika Anda mengatakannya dengan jelas,” terang Fisher PhD, antropolog Rutgers University.

3. Marah ketika ia mengusulkan hal baru
Sangat manusiawi jika pasangan suami istri yang telah bersama dalam jangka waktu lama merasa bosan dengan menu bercinta yang itu-itu saja. Dibutuhkan aksi bercinta yang dapat membuat gelora seks Anda berdua “terbakar” bak malam pertama.

Jika pasangan Anda menginginkan hal baru dalam aksi ranjang, bukan berarti itu tanda dia tidak bahagia dengan kehidupan seksual yang dijalani. “Tidak seorang pun merasa wajib melakukan sesuatu yang tidak mereka inginkan saat berhubungan seks,” kata Parrot.

Jika pasangan Anda ingin melakukan tindakan seks di luar batas, jelaskan batasan yang Anda berikan untuknya. Jelaskan pula alasan Anda menolaknya. Tentu saja, beritahukan dengan cara yang baik.

Namun, jika ia minta melakukan aksi yang masih bisa Anda tolerir, tapi Anda juga tetap keberatan melakukannya, jelaskan lagi alasan Anda.

“Jika permintaannya cukup mengejutkan, dan Anda merasa gugup menerimanya, cobalah untuk tidak bereaksi berlebihan. Sebagai gantinya, biarkan ia mengetahui apa yang Anda pikirkan,” tandas Parrot. (lifestyle.okezone.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar